Setelah merasa kecewa malam itu. Varo harus menunggu 2 minggu dulu sampai akhirnya bisa melakukannya.
Kenapa lama? Tentu saja itu karena adik-adik Lily yang selalu meminta Lily untuk bergosip setiap malam bersama mereka hingga mengabaikan para suami yang hanya bisa saling pandang, murung.
Adik Lily yang paling bungsu, Lyan sedang hamil anak ke 2. Sedangkan Reyna sedang menunggu kelahiran anak ke 3, 1 bulan lagi. Jadi mereka secara khusus akan tinggal cukup lama di rumah Varo.
Dinda baru saja melahirkan bayi perempuan dan Lily tentu saja dengan senang hati merawat bayi mungil itu. Lupa akan janjinya ingin membuat anak sendiri bersama Varo.
Para pria yang merasa terabaikan akhirnya hanya membicarakan seputar bisnis dan kalau bosan mereka menghabiskan waktu dengan menguji kekuatan fisik. Main basket, sepak bola, joging tiap pagi dan sore, yang membuat para tetangga ngiler melihat pria-pria tampan itu.
Bunda Lily tersenyum saja melihat keharmonisan anak-anaknya. Beliau begitu bahagia karena anak-anak gadis nya sudah menemukan pendamping hidup dan mempunyai anak-anak yang begitu menggemaskan. Kebahagiaan dan harapan bunda Lily sejak dulu sekarang sudah terpenuhi.
Anak-anak berlarian di halaman rumah Varo. Mereka bermain dengan gembira.
Tak jauh dari sana, para ibu mengawasi dan tentu saja kembali melanjutkan gosip mereka yang tertunda karena harus tidur malam.
"Jadi...kakak beneran mau punya anak lagi? Resikonya besar loh! Kakak harus rajin melakukan pemeriksaan kehamilan." Terang Lyan yang sekarang merupakan seorang dokter bedah.
"Kalau kamu hamil, otomatis nggak bisa selalu kerja lagi dan pastinya kak Varo juga pasti membatasi kegiatan kakak di cafetaria. Apa kakak nggak keberatan. Aku pikir, dia pasti overprotektif banget nantinya." Dinda menimpali perkataan Lyan.
Reyna menunjuk ke arah Bunda Lily yang sedang bermain dengan anak-anak. "Bunda sih bilang kalau dia nggak keberatan tinggal bareng kakak, asal kakak setuju. Lagipula kalian pasti butuh bunda untuk mengawasi si kembar, mereka biasanya sangat-sangat kalem jika di depan bunda, hahahaha."
"Kak Varo membicarakan hal ini pada para suami, dia mau kita tinggal bersama. Kami sudah lama mengurusi surat pindah kerja, udah disediain tempat tinggal gratis juga. Jadi kalau kakak sampai hamil lagi, kami di tugaskan mengawasi kakak 24 jam."
"....."Lily menatap Dinda. "Kalian setuju buat tinggal di sini?"
Adik-adik Lily mengangguk.
"Mertua laki-laki Dinda sudah setuju untuk tinggal bersama dengan kami."
Lily ingat Dinda pernah memberitahunya kalau mertua perempuan Dinda telah meninggal 3 tahun yang lalu.
"Rumah Dinda tepat di depan rumah kakak, di kasih kak Varo. Suami kakak baik deh."
"......"
Reyna juga tersenyum. "Rumah kami baru di renovasi seminggu yang lalu, rumahnya di sebelah kanan rumah ini. Di harapkan berkunjung untuk syukuran rumah baru, ahahhaha~"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Cupid (End)
Roman d'amourPesan sebelum membaca atau mengkritik karya orang lain : tolong ya, berikan krisan yang bermanfaat, terutama kalau yang baca adalah sesama penulis. Judul maupun isi cerita, adalah 100% dari pemikiran sendiri, nggak copas, nggak nyontek. Author sela...