Pulang dari Korea, Lily terserang flu dan saran dari dokter ia harus istirahat selama 3 hari. Tentu saja, tugas babysitter terpaksa dilakukan oleh Varo sendiri.
Sayangnya, Arion yang yang biasanya tidak rewel, jadi begitu cengeng dan tidak suka digendong oleh orang lain selain Varo dan Lily. Si kecil itu terus menangis ketika mereka sampai di kantor dan terus-menerus memanggil 'mama'.
Lily terpaksa istirahat di kantor Varo dan tetap bermain dengan Arion. Dan akibatnya, si kecil itu ikutan kena flu.
"Kamu membuatku kerja di 3 tempat, rumah, kantor dan rumah sakit. Kenapa Rion tidak mau lepas darimu, sedangkan berpisah denganku biasa-biasa saja."
"…." Lily yang sekarang tidur di ranjang rumah sakit, hanya tersenyum canggung. "Kamu tanya padaku, aku tanya pada siapa? Mana ku tau jawabannya."
"Kenapa kamu mengupas banyak sekali apel?"
Varo menatap gadis itu datar. "Lupa dengan tugasmu memberiku makan. Ini makan siangku selama dua hari ini."
"...."
Lily mengelus rambut Rion, si kecil itu tidur di pelukannya. "Toko perhiasan yang akan diresmikan minggu depan itu…aku boleh kesana nggak? Aku nggak akan gangguin kamu. Kami…akan pura-pura menjadi pengunjung."
"Belum sembuh malah udah ada planning jalan-jalan. Di sana akan banyak sekali pengunjung, dan rata-rata adalah orang kaya dan berpakaian bagus, kebanyakan dari mereka juga mungkin orang yang hobi sindir-menyindir, kalau kamu…
"Boleh apa nggak? Kalau nggak boleh penjelasannya nggak usah panjang-panjang!"
"...." Sekarang giliran Varo yang bungkam. Ia hanya tak mau gadis didepannya itu jadi bahan ejekan, tapi sepertinya Lily tak melihat niat baik Varo. "Sembuh dulu, baru boleh datang!" Ucap pria itu akhirnya dan Lily tersenyum.
🌺🌺
Sebenarnya Lily nggak ada niat datang, apalagi beli perhiasan yang mahalnya minta ampun itu. Tapi seorang teman telah dengan santainya mentransfer sejumlah uang dan memintanya membeli sepasang cincin dan kalung berlian. Yak ampun!
Yang bikin heboh adalah seorang pria telah dengan sengaja membeli dress+tas+sepatu dengan harga yang membuat Lily mengutuk pria itu.
'Aku telah mengembalikan setengah dari harga barang yang kamu beli, setengahnya lagi akan ku cicil. Tolong dengan sangat jangan pernah melakukan ini lagi. Aku tidak mau jatuh miskin.'
Lily mengirimkan pesan itu pada pemilik toko perhiasan yang hanya tersenyum setelah membacanya.
Acara peresmian toko dimulai pukul 7 malam, dan Lily sengaja datang satu jam kemudian karena berharap acara pameran perhiasannya segera dimulai.
Ia mengenakan pakaian berwarna sama dengan Arion, gadis itu datang dan turun dari mobil mewah membawa stroller dan mulai asyik berkeliling toko. Ia tak begitu peduli tatapan orang-orang. Lily bahkan sengaja memakai headset bluetooth untuk menghindari diajak bicara orang orang lain.
Tapi tetap saja ada yang menghampirinya, bertanya tentang baju keluaran baru yang ia pakai, bertanya tentang si kecil yang tersenyum pada semua orang dan yang paling parah, bertanya tentang dimana suaminya.
"Bapaknya meriang jadi nggak bisa ikut." Yah ia tentu harus bersikap ramah, kan!
Selesai berbasa basi, gadis itu bergegas pergi ke estalase cincin kawin. Ia tersenyum kepada pegawai yang sibuk mempromosikan beberapa cincin super mahal yang membuatnya pusing. Untungnya Lily di izinkan mengambil gambar, jadi ia bisa membiarkan orang yang memesan cincin kawin tersebut memilihnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Cupid (End)
RomancePesan sebelum membaca atau mengkritik karya orang lain : tolong ya, berikan krisan yang bermanfaat, terutama kalau yang baca adalah sesama penulis. Judul maupun isi cerita, adalah 100% dari pemikiran sendiri, nggak copas, nggak nyontek. Author sela...