34. Yang Terlupakan

43.8K 3.8K 153
                                    

"....."

"....."

"Sikapnya udah begini sejak kalian pergi." Jelas Ibunda Lily.

"Awalnya dia masih ceria, kami ajak keliling Jakarta dia juga senang-senang aja. Tapi begitu malam tiba dan...begitulah."

"Dia nggak nangis tapi juga nggak ngomong. Ini udah dua minggu dan dia bikin kami takut."

Lily dan Varo menatap Arion yang menolak ketika mereka ingin memeluknya. Si kecil itu hanya terus memeluk Ibunda Lily dan tidak mau melihat kearah mereka.

"Bunda bilang harusnya telpon kalian. Tapi kami takut ganggu jadi...tapi kami juga nggak kepikiran kalau kalian nggak akan nelpon ke rumah sekalipun." Devan kali ini menjelaskan situasinya.

"Rion~" Panggil Lily tapi si kecil itu malah makin mengeratkan pelukannya pada bunda Lily.

"Kalian benar-benar lupa kalau punya anak di rumah ya?" Dinda bertanya dengan nada menyindir.

"Awalnya kupikir biasa aja, soalnya Rion emang penurut banget, tapi pas liat dia nggak senyum, nggak nangis dan diam aja itu...benar-benar bikin stress. Kami bahkan memanggil dokter dan dokternya bilang kalau nggak ada apa-apa sama Rion." Jelas Dinda lagi.

"Udah kalian masuk dulu, mandi dan istirahat. Biar Rion Bunda yang jagain."

"....."

"....."

Varo dan Lily kembali ke kamar dengan wajah murung.

Aku benar-benar lupa. Ungkap keduanya dalam hati.

🌺🌺

Alasan mengapa anak menjadi pendiam

Cara menangani bayi marah

Cara menangani perubahan sikap pada bayi

Cara membuat bayi ceria

Cara menangani tingkah laku bayi

"....."

"....."

Setelah mandi dan berganti pakaian, kedua pasangan pengantin yang baru pulang dari honeymoon itu sibuk searching di google tentang perubahan sikap Arion. Intinya bayi itu sedang ngambek pada mereka berdua.

3 hari berlalu, ibunda Lily dan adik serta suami dan anak mereka sudah pulang ke Palembang tadi pagi. Si kecil itu diam saja waktu Varo dan Lily memeluknya bahkan mengajaknya bicara ketika mereka dalam perjalanan pulang ke rumah setelah dari bandara.

"Apa...kita bawa ke psikiater saja." Usul Lily dan langsung di setujui oleh Varo.

"Kita akan meletakkannya di ruang bermain. Kalian bilang kalau pergi sebentar dan kita bisa lihat reaksinya." Ucap psikiater itu memberi perintah.

Varo mengendong Rion, lalu berkata pada si kecil itu bahwa ia boleh bermain sepuasnya disana sementara Varo dan Lily menunggunya di luar.

"Papa sama mama keluar sebentar ya!" Lily berkata pada Arion ketika si kecil itu diambil alih oleh asisten psikiater.

"Papa sama mama keluar sebentar ya!" Lily berkata pada Arion ketika si kecil itu diambil alih oleh asisten psikiater

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Little Cupid (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang