Pesan sebelum membaca atau mengkritik karya orang lain : tolong ya, berikan krisan yang bermanfaat, terutama kalau yang baca adalah sesama penulis.
Judul maupun isi cerita, adalah 100% dari pemikiran sendiri, nggak copas, nggak nyontek. Author sela...
Awalnya Yong Ji dan Arion masih berkelompok bersama si kembar dan Min Ji. Min Ji yang memang jauh lebih banyak bicara ketimbang Yong Ji, memimpin barisan sambil menunjuk tempat-tempat yang paling sering mereka kunjungi.
"Di sini keripik kentangnya enak sekali." Min Ji lalu berlari menuju penjual untuk membeli keripik kentang dengan sosis di dalamnya dan membaginya pada si kembar, Arion dan Yong Ji.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karena enak, anak-anak bahkan kembali memesan makanan itu.
Sebenarnya selain makanan, Min Ji tidak tertarik dengan hal lainnya apalagi memasang gembok cinta. Begitu selesai menghabiskan 2 tusuk keripik kentang, ia mengajak si kembar untuk mencari kuliner enak lainnya. Dan saat itulah Arion dan Yong Ji memisahkan diri.
Mereka pergi ketempat yang tak jauh dari orang tua mereka berada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yong Ji mengeluarkan sepasang gembok dari saku bajunya, tapi begitu melihat gembok itu Arion juga mengeluarkan sepasang gembok dengan warna yang sama.
Arion tersenyum. "Adik-adik ku menceritakan sebuah mitos pada ku, aku....hanya ingin menguji benar atau tidaknya." Jelas Arion.
"Ayahku juga menyampaikan sebuah mitos pada ku. Aku sebenarnya tidak terlalu peduli dengan mitos itu, tapi...sekarang aku sedikit penasaran. Min Ji tidak mau memasangkan gembok miliknya dengan gembok milik ku, jadi sejak dulu gembok-gembok milik ku hanya di simpan. Baru kali ini bisa di gunakan."
Arion mengangguk mengerti. "Tapi kita jadi punya 4 gembok, sekarang mau diapakan?"
Yong Ji berpikir beberapa saat lalu mengeluarkan spidol permanen miliknya. "Kita tulis apa saja, lalu pasang saja semuanya."
"Oke." Meski menjawab seperti itu, Arion menunggu Yong Ji menulis sesuatu. Ia tidak punya ide sama sekali.
'Aku tidak mau ke sini lagi'
"....." Arion mengerutkan dahi bingung. "Kenapa?" Tanya anak laki-laki itu.
Yong Ji lalu menjelaskan masalahnya. "Di sini kebanyakan yang datang orang dewasa, mereka....bertingkah seperti Appa dan Omma, pegangan tangan pelukan bahkan....ciuman. Omma bilang hal itu hanya boleh di lakukan orang dewasa, lalu kenapa kami diajak ke tempat ini? Membingungkan sekali."