Perempuan dengan rambut tergelung rapi itu berdiri dengan gaya santainya sambil sesekali melihat kesekeliling. Mengecek apakah 'anaknya' sudah keluar dari sekolah.
Tiga puluh menit yang lalu Yeji mengirim pesan untuk menjemput Dohyon dan Junho dari sekolah mereka. Dengan cepat dia mengemudikan mobilnya kesekolah Dohyon terlebih dahulu.
Bel berbunyi, semua murid berhamburan keluar dari gerbang.
Dan remaja sekolah menengah yang dicarinya sedang berjalan kearahnya dengan mukanya yang tertekuk.
"Sudah aku bilang aku akan pulang sendiri hari ini tapi kenapa Sunflower malah menjemputku?"
Yena menggendikkan bahunya lalu merapikan poni anak itu.
Ah, waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin dia menggendong anak ini sampai dia tertidur. Tapi sekarang anak ini menjadi sangat tinggi, dia bahkan tak kuat walau sekedar memangkunya.
"Ayo masuk, kita akan menjemput kakak"
Mau tak mau Dohyon mengikuti kemauan Yena.
Seungyoun mengajarkannya untuk tunduk pada ibu. Mau itu Sunshine ataupun Sunflower karena mereka berdua sangat berharga.
"Kenapa bukan mama atau papa yang menjemput?"
"Sedang sibuk mungkin"
Yena tau mereka tak sibuk. Bahkan Seungyoun saja bisa mengambil cuti dan Yeji sedang tak memiliki kasus apapun.
Dia sedikit curiga saat membaca pesan dari Yeji. Sahabatnya itu tidak hanya memintanya untuk menjemput Dohyon dan Junho dari sekolah, tapi Yeji juga meminta untuk membawa kedua anak lelaki itu menginap dirumah Yena.
Apa Yeji dan Seungyoun berencana menambah anggota keluarga?
Tapi bukankah 11 makhluk hidup sudah cukup banyak?
Apa Yeji dan Seungyoun sedang bertengkar?
Yeji pernah bercerita jika Seungyoun beberapa kali memintamya untuk berhenti menjadi Dokter dan menyebabkan sedikit perselisihan diantara mereka.
Semoga saja opsi kedua tidak terjadi.
Mereka sudah tiba disekolah Junho, bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu dan tentu saja Junho sudah keluar kelas.
Tapi lelaki itu tak ada didepan sekolah. Apa dia sedang main? Tapi bukankah Yena sudah bilang bahwa dia akan dijemput olehnya?
Ah itu dia, sedang berjalan bersama seorang gadis manis menuju kearah berlawanan dari halte.
Yena tersenyum, sepertinya anak ini akan memulai kencannya.
Sebuah pesan masuk ke ponselnya, dari Junho. Dia mengatakan bahwa dia akan pulang sendiri hari ini jadi Yena tak usah menjemputnya.
Dugaan Yena sepertinya benar. Junho akan memulai kencannya.
Dari mobil, Yena dapat melihat kedua remaja itu masuk kedalam kedai Ice Cream yang berdiri tepat disebelah sekolah itu.
"Ice Bear mau ice cream? biar Sunflower belikan"
"7 skop?"
"9 juga boleh"
"CALL!!!"
**********
Kamar tidur itu diselimuti aura dingin, didalamnya ada 2 manusia yabg sedang bersitegang.
Lelaki dengan surai gelap itu duduk dipinggiran kasur dengan tangan yang menyangga dahinya. Berkali kali dia menggembuskan napas dan memejamkan matanya seolah menekan segala emosi yang bisa saja meluap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melepas Rembulan [Cho Seungyoun & Hwang Yeji]
FanfictionSepuluh tahun berlalu, banyak yang berubah dari mereka. Book 1 : Begini Adanya Book 2 : Melepas Rembulan