Suasana sakral terbangun indah. Nyanyian untuk Tuhan menggema sahdu dalam ruang. Ramai namun tak sesak.
Anak anak kecil dengan tuxedo dan gaun yang cantik berjejer rapi membawa lilin sembari menyanyikan lagu natal.
Semua umat yang merayakan natal bergembira saat ini. Bertemu dengan sanak saudara. Melepas rindu yang lama tak tersalurkan.
Dengan baju yang indah bergandengan menuju rumah Tuhan.
Dengan senyum hangat yang ditampilkan untuk yang ditemuinya.
Setelah ibadah, dia memilih berkeliling sebentar di taman gereja.
Bangunan bergaya Eropa itu berdiri tegak. Dibangun ditengah tengah lahan seluas 1 hektare tanah. Terdapat kolam air mancur di depan Gereja tersebut.
Mawar yang tumbuh menghiasi taman yang luas. Salju tidak turun. Mereka punya sedikit waktu menikmati rumah tuhan.
Mata tajamnya menatap lurus ke gerombolan anak anak yang tengah bermain salju didepan sana. Saat dia kecil, dia juga senang bermain salju, tapi ibu akan marah setelahnya karena dia akan terserang flu.
Senyum tercipta dibibir manis yang terpoles dengan lipstik warna peach.
Dandanannya tergolong biasa. Hanya mengenakan dress warna putih lalu dilapisi coat dengan warna sky blue. Rambutnya dibiarkan terjatuh kali ini.
Dia beryukur, sangat bersyukur.
"Mama, ayo pulang"
Sang anak menghampirinya.
Dia kembali bersyukur pada Tuhan yang telah memberi banyak berkat kepadanya.
Hidupnya sempurna.
Dengan anak lelaki tampan yang selalu ada disisinya.
Anak yang selama 13 tahun ini menjadi fokus hidupnya, yang membuat hidupnya sangat berharga. Anak yang membuatnya hidup.
"kenapa ingim cepat pulang?"
"Ingin membuka kado dari papa"
Anak itu tersenyum lebar hingga deretan giginya terlihat.
Pipi bulatnya terangkat dan matanya menyipit.
"Dimana papa?"
"dimobil, dengan kakak"
********
Hidupnya sempurna.
Semakin sempurna.
Tiga tahun berlalu dan usahanya tak sia sia. Dia kembali melamar perempuan itu 3 hari setelah ulang tahunnya dan membuahkan hasil yang manis. Perempuan yang selalu menjadi pujaannya menerimanya kembali. Mencoba memberi kepercayaan lagi padanya.
Mereka menikah tepat 7 hari sebelum natal tiba. Hanya pernikahan sederhana yang dihadiri kerabat dekat.
Banyak teman lama yang hadi diacara pernikahan itu dan memberinya selamat.
Awalnya dia ingin membuat pesta megah dan dihadiri banyak orang agar seluruh dunia tau bahwa dia berhasil mendapatkan perempuan hebat yang sekarang sudah menjadi istrinya ini.
Mereka sempat beradu pendapat hingga melibatkan beberapa ekor kucing didalamnya.
Yeji menentang keras keinginan pernikahan mewah yang diinginkan Seungyoun dengan berbagai alasan.
Yeji bahkan mengungkapkan alasa konyol menurut Seungyoun. Tapi sebenarnya alasan itu sangat serius. Yeji tak mau Ouri dan anak anaknya tidak terurus bahkan akan terkurung dikamar karena sebuah pesta yang menghabiskan uang sedang diselenggarakan.
Iya, Ouri memiliki anak. Empat tahun lalu Yena dengan ide gilanya menitipkan kucing pemalas itu dirumah temannya yang juga memiliki kucing jantan. Dan benar saja, keinginan Yena terkabul. Tiga bulan setelah Ouri disana, Ouri hamil.
Dan lahirlah 6 anak kucing lucu dengan bulu bewarna orange seperti milik Ouri. Keenamnya diberi nama Damy, Viy, Atey, Lizy, Anet, dan Enzi.
Satu lagi
Seungyoun berhasil membawa Yeji dan Dohyon kembali ke Korea bersama kucing kucing itu serta Yena yang ikut karena tak bisa berpisah terlalu lama dengan Dohyon.
Seungyoun benar benar manusia dengan banyak berkat yang dilimpahkan tuhan padanya.
Ah iya,
Dia memiliki 2 orang anak sekarang ini.
Cha atau secepatnya akan menjadi Cho Junho setelah segala dokumen dokumen adopsi itu keluar.
Seungyoun menemukan remaja 15 tahun itu meringkuk dijalanan saat salju turun. Dia hanya mengenakan kaos tipis dan celana pendek.
Awalnya Seungyoun mengira bahwa yang meringkuk dipinggiran jalan itu hanya plastik sampah karena saat itu Junho memakai baju berwarna hitam. Namun usaha Seungyoun memeriksa matanya 2 bulan sekali ke dokter tak sia sia, dia berhasil membedakan mana manusia yang sedang kedinginan dan plastik sampah yang tergeletak tak berguna.
Lelaki itu langsung menghentikan mobilnya dan menghampiri Junho. Memberinya jaket dan membawanya kerumah.
Junho menjadi pelengkap keluarga ini. Dohyon dari dulu ingin memiliki saudara tapi karena satu dan lain hal ia tak mendapatkannya. Tapi sekarang dia memiliki seorang kakak yang bisa diajak bermain.
Junho tampan, pendiam namun banyak bicara.
Ah bagaimana menceritakan Junho ya?
Intinya, Junho anak yang baik, sopan, pintar dan tampan.
Seungyoun dan Yeji tak membedakan antara Dohyon dan Junho. Semua mendapatkan hal yang sama. Kamar sama besarnya seusuai keinginan masing masing, walaupun Junho hanya menurut saat dipilihkan Yeji bagaimana dekorasi kamarnya.
Yeji tetap menjadi seorang dokter spesialis Forensik. Bahkan dia mendapat gelar baru yaitu sebagai Konsulen.
Dia dipekerjakan disalah satu Rumah Sakit dengan taraf internasional yang didirikan Seungwoo.
Tak ada kemajuan antara Yena dan Yunseong, mereka tetap ditempatnya. Yena yang tak mau menjalin hubungan dan Yunseong yang masih berusaha mendapatkan Yena.
Ah iya, apakabar Nona Muda Bae Irene?
_______________
_________________________aku gatau harus gimana lagi jadi ya gini aja wkwkwk
Nama nama kucing diatas terinspirasi dari nama fandom wkwk
cerita ini bosenin banget kynya ya, aku sempet ilang ide beberapa hari soalnya banyak kerjaan di rl wkwk
maaf kalau kurang memuaskan.
Intinya chapt kali ini
1. Seungyoun Yeji akhirnya nikah
2. Junho diadopsi Seungyoun Yeji
3. Ouri dicomblangin Yena dan akhirnya punya anak 6 ekorTERIMAKASIIIIIH
KAMU SEDANG MEMBACA
Melepas Rembulan [Cho Seungyoun & Hwang Yeji]
FanficSepuluh tahun berlalu, banyak yang berubah dari mereka. Book 1 : Begini Adanya Book 2 : Melepas Rembulan