Semilir angin lagi lagi menerpa wajahnya, dia menatap teduh lampu lampu jalanan dibawah sana. Kelip lampu pertokoan dan kedai yang buak guna menarik pelanggan menambah kesan bahwa Sidney memang tak pernah tidur.
Hangatnya udara musim gugur membuatnya semakin betah memandangi lampu lampu dibawah sana.
Hingga sebuah uluran tangan dengan mug warna hitam menyapa wajahnya.
"Susu vanilla kesukaan Dohyon"
Dia lalu mengambil mug itu dan meminumnya.
Rasanya sedikit berbeda dari susu Vanilla biasanya.
"Ada Oreo didalamnya, Dohyon suka itu"
Dia sudah memiliki anak, apa yang anaknya sukai dia juga harus menyukainya.
Dia tersenyum simpul dan kembali meneguk minuman itu lagi. Rasanya tak buruk malah cenderung menyenangkan.
"Kau tak tidur?"
Lelaki itu menoleh pada perempuan dengan rambut tergerai disampingnya. Perempuan ini mengenakan piama biru yang senada dengan milik Dohyon.
Sebenarnya dia merasa asing didekat ibu dan anak itu. Semua yang dikenakan mereka sama, selera mereka juga sama, dan sifat mereka pun mirip.
"Kau juga tak tidur Mr. Cho?"
"Aku sedang bersyukur Ji, menemukanmu ditambah Dohyon. Selama ini aku hanya mencarimu dan tak tau tentang Dohyon"
Yeji mengangguk lalu meminum susu vanilla dengan campuran oreo di mug putihnya.
"Aku, Yena dan Ouri menjaganya dengan segenap kekuatan kami. Anak itu kuat, seakan tak pernah merasakan sakit, dia sering terjatuh dan terluka namun dia selalu tersenyum, dan itu membuat Ouri selalu ada disebelahnya saat dia mencoba berjalan. Dan malah Ouri yang tertimpa. Saat dia belajar berjalan kepalanya terantuk pinggiran meja dan mengalami pendarahan luar tapi anehnya anak itu tak menangis. Saat dia lahir, dia tak menangis hingga membuat Yena dan Yunseong kalang kabut sementara aku terbaring koma"
Seungyoun menatap dalam perempuan disampingnya seakan tak percaya tentang apa yang didengarnya.
Seberat apa hidup mereka tanpanya?
Apa yang dia tinggalkan?
Apa yang dia lewatkan?
Seungyoun merasa tak berguna sekarang, dia tak ada bahkan tak tau Yeji dan anaknya mengalami hal seperti itu.
"Anak itu lahir melalui operasi yang berlangsung selama 3 jam, dari jam 2 sampai jam 5 pagi....
.... Yena berkata anak itu akan menangis keras saat dibawa keruanganku, dia seolah ingin membangunkanku Kak. Dan usahanya tak sia sia, aku terbangun karena tangisannya...
.... Yena sangat menyayanginya, Dohyon juga menyayangi Yena bagai ibunya. Dohyon memanggil Yena dengan sebutan Sunflower dan memanggilku Sunshine"
Yeji menaruh mugnya dimeja kecil dan menggelung rambut panjangnya.
"Anak itu kuat, sangat kuat. Dia juga yang membuatku kuat, dia alasanku bisa menjadi seperti sekarang. Aku ingin anakku memiliki ibu yang hebat....
....Tapi sekarang anak itu memiliki semuanya, ayahnya juga hebat, berhasil menemukannya...
... bahkan saat ibunya berusaha menyembunyikannya tapi sang ayah tetap menemukannya"
Seungyoun menegak habis susu Vanilla dimugnya dan menaruhnya disamping mug milik Yeji tadi.
Dia menatap dalam netra Yeji yang berjarak 2 meter darinya.
"Kau menerimaku kembali Ji?"
Yeji menggeleng
KAMU SEDANG MEMBACA
Melepas Rembulan [Cho Seungyoun & Hwang Yeji]
FanficSepuluh tahun berlalu, banyak yang berubah dari mereka. Book 1 : Begini Adanya Book 2 : Melepas Rembulan