Seungyoun reflek memundurkan badannya saat seorang perempuan menabraknya hingga membuat es kopi yang dipegang perempuan itu tumpah separuhnya mengenai bajunya.
"Tuan maafkan aku"
"Ah tak apa"
Kini semua orang yang berada di kafetaria rumah sakit menatap mereka. Seungyoun datang kerumah sakit tempat Yeji bekerja karena memiliki urusan dengan Seungwoo. Dan sekarang dia ingin memesan kopi, sekaligus menunggu Yeji menyusulnya.
"Biar saya bersihkan"
Seungyoun menepis tangan perempuan itu yang ingin membersihkan kemejanya.
"Tidak usah"
Perempuan itu kini menunduk menatap noda kopi yang mengenai kemejanya.
"Sayang"
Yeji datang dengan masih mengenakan kacamatanya. Ditangannya juga ada stopmap warna kuning yang berisi kertas kertas entah dokumen apa.
"Bajumu?"
Yeji sebenarnya ingin mengamuk kala melihat kemeja dan juga celana suaminya yang sekarang terdapat noda kopi.
"Kenapa?"
Seungyoun bisa melihat perempuan berambut panjang didepannya menatap takut takut pada Yeji. Dan bisa disimpulkan jika posisi Yeji lebih tinggi disini.
Jelas saja perempuan ini terintimidasi dengan kehadiran istrinya.
"Hanya insiden kecil"
Yeji menoleh kesumber tumpahan kopi pada kemeja suaminya.
Dia tau siapa perempuan itu. Seorang dokter yang baru saja menjalani program ppdsnya sebagai tenaga Forensik. Anak didiknya.
"Dokter Yeji maafkan saya, saya benar benar tidak sengaja"
Yeji sedikit kelagapan saat perempuan itu berkali kali menunduk dan meminta maaf padanya. Hei kenapa disini Yeji berperan seperti orang jahat?
Tapi tak apa, katakanlah ini ospek bagi dokter baru yang akan bekerja disini. Katakanlah pemanasan sebelum dia dijahili Dokter bedah yang digadang gadang menjadi dokter paling tampan dan paling jahil di stase bedah yaitu Kim Mingyu.
Yeji menatap datar perempuan itu dengan mata tajamnya
"Kau tak sendiri hidup di dunia ini. Kau akan bertemu banyak orang. Gunakanlah kedua mata cantikmu dengan baik Dokter Kim Minju. Untung saja minumanmu dingin, jika panas bagaimana jadinya?"
Minju sedikit banyak tau tentang Dokter Yeji meskipun dia baru 4 hari disini. Menurut kabar yang beredar, Dokter Yeji memang terkenal tegas saat membimbing tenaga medis lain yang dikira butuh bantuan.
Tapi tak sekalipun dia duga kalau dia juga terkena semburan Dokter Forensik ini. Dokter Yeji selalu terlihat ramah namun menakutkan disaat yang bersamaan.
"Yeji"
Seolah tak membiarkan Seungyoun bicara, Yeji terus saja melanjutkan perkataannya.
"Kelalaianmu bisa membahayakan banyak orang. Bagaimana kau akan berhadaoan dengan pasien nantinya jika hal seperti ini saja kau membuat kesalahan?"
"Dokter Yeji maaf, saya sedang tidak fokus"
"Sayang, dia tak sengaja"
"Diam Cho Seungyoun aku tak bicara padamu. Dokter Kim Minju, jika tidak fokus, tak usah berjalan. Selain membahayakan orang lain, kau juga membahayakan dirimu sendiri"
"Maafkan saya Dokter"
Disudut kafetaria, Yeji bisa melihat rekan rekannya menatapnya dengan pandangan bertanya. Pasti mereka heran. Yeji memang sering memarahi koass karena kelalaian mereka saat bekerja.
Tapi kali ini Yeji marah hanya karena seorang Dokter yang baru saja lepas dari masa intershipnya tak sengaja menumpahkan kopi dikemeja suaminya.
Nako pernah menumpahkan jus jeruk disnellinya tapi Yeji tak semarah ini.
Namun Yeji tak membiarkan teman temannya berpikiran negatif. Yeji memberi kode dengan sebuah wink dan membuat rekan rekannya tak lagi bertanya tanya.
"Lain kali perhatikan sekitar lebih baik"
"Iya dok"
Minju menunduk lalu berlalu meninggalkan mereka dengan kopi yang masih tersisa setengah di cupnya.
****************
"Kau membawa pakaian ganti? Kau tak bisa menemui dokter Seungwoo dengan pakaian seperti ini"
Yeji sengan telaten mengusap kemeja Seungyoun dengan tisu basah.
Mereka sedang ada diparkiran sekarang. Akan menyita atensi publik jika Yeji memarahi Seungyoun dikafetaria rumah sakit.
"Kau lelah Ji?"
"Apa maksudmu?"
Yeji membuka pintu belakang mobil Seungyoun dan mengambil setelah kemeja dan juga celana bahan serta jas yang terganting dimobil.
"Kau tadi memarahi dokter itu"
"Anggap saja ospek, biasanya rekanku lainnya yang melakukan itu. Ya tadi ada celah, yasudah aku masuki"
"Tapi dia tampak ketakutan sayang"
Yeji menatap Seungyoun dengan tatapan lembut yang dia punya.
"Tak apa, hidup itu keras. Kau mau ganti dimana?"
Seungyoun mengecup pelipis Yeji lalu mengambil pakaiannya dari tangan istrinya dan melangkah menuju jok mobil bagian belakang.
"Kau makan siang duluan saja, aku akan berganti disini. Jangan lupa pintunya tutup"
Yeji mengangguk lalu melakukan apa perkataan Seungyoun.
Dia tak memiliki banyak waktu untuk makan siang. Untung saja dia sudah meminta tolong pada Dokter Somi untuk memesankan makanan, agar saat dia kembali makanannya sudah jadi dan dia hanya perlu makan.
Dan masalah Dokter baru tadi.
Yeji sempat beberapa kali bertemu dengannya. Dia orang yang ramah dan sopan. Dokter Kim Minju itu juga selalu menebarkan senyum dimanapun dia berada.
Dokter Chaeryoung juga beberapa kali membicarakan Dokter baru itu. Dokter Minju snagat cekatan dan juga selalu semangat. Menurut para coass, Dokter Minju tak pernah mengantuk saat jaga malam.
"Dokter Ashleen"
Yeji menoleh pada orang yang memanggilnya Ashleen padahal dia tak sedang di Aistralia.
Mata tajamnya membulat setelah tau siapa yang memanggilnya. Seorang teman lama yang tak pernah dia temui setelah pernikahannya dengan Seungyoun.
Ahn Yujin.
______________________
___________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Melepas Rembulan [Cho Seungyoun & Hwang Yeji]
FanfikceSepuluh tahun berlalu, banyak yang berubah dari mereka. Book 1 : Begini Adanya Book 2 : Melepas Rembulan