Yeji memasuki kamar rawat Dohyon dan melihat putranya sedang memakan donat yang dia tau bahwa itu pemberian Seungyoun.
Dohyon yang melihat ibunya datang langsung berhenti makan dan duduk dengan tenang. Kepalanya kembali menunduk.
Yeji mengusap kepala Dohyon dengan lembut lalu membawa anak itu kepelukannya.
Pelukan hangat yang selalu Dohyon dapatkan dari ibunya, pelukan hangat yang menenangkan.
"Delan maafkan mama, mama tidak bermaksud membentak Delan tadi, mama menyesal"
Dohyon mengangguk.
"Delan tadi sudah mengusir papa, Delan hanya menyuruh papa untuk menaruh donat ke meja. Maafkan Delan ma, Delan takut mama marah"
Bisa Yeji rasakan jika kemejanya basah. Apa anak itu menangis?
Ditangkupnya pipi bulat putranya.
Mata kecil itu sekarang berair, hidung nya merah dan jejak air mata menggenang dibawah matanya.
Hati Yeji teriris melihat Dohyon yang menangis. Anaknya ini tidak pernah menangis saat dia berdarah sekalipun.
Yeji mengecup kedua mata anaknya, hidung, pipi bulatnya dan terakhir bibirnya.
Kecupan kecupan kecil yang sering diberikan Seungyoun padanya saat dia menangis kini diberikannya pada Dohyon.
"Maafkan mama oke? mama tidak bermaksud"
Anak itu mengangguk lalu mengusap air matanya.
"Mama, donat ini sangat enak mama harus memakannya"
Ucap Dohyon dengan riang dan menyodorkan 1 box donat yang hanya tersisa setengahnya.
Sore ini terlewati dengan Yeji yang menemani Dohyon melakukan segala aktifitasnya. Menonton kartun, memakan donat, bahkan bermain game.
Perkataan Seungyoun siang tadi seolah membuka pikirannya.
Yeji tak seharusnya melarang Dohyon untuk menemui ayahnya.
Tapi siapa peduli? Seungyoun tidak membiayai Dohyon selama 10 tahun hidup anak itu.
Dia yang lebih berhak disini
*************
(Ini flashback)
Seungyoun menyeret Yeji kedalam mobilnya. Jelas saja Yeji memberontak. Namun Seungyoun yang memimpin disini. Dia tak akan mengalah untuk perempuan ini.
Lelaki itu membawa Yeji keapartementnya dan memilih membuat perdebatan disana.
Mereka berdiri berhadapan setelah Seungyoun membuka pintu besar itu.
Tatapan mata Yeji menajam dan waspada.
"Bisakah kau sedikit santai Ji?"
"tidak"
Seungyoun terkekeh lalu memegang pundah Yeji yang menghadirkan sebuah tamparan pada pipinya.
Yeji sedang sensitif, disentuh saja tidak mau.
"Aku hanya menemui anakku apa itu salah? dia anakku, darah dagingku, aku yang membuatnya ada di dunia ini"
"percaya diri sekali"
Seungyoun mengangguk, jelas dia percaya diri.
"Aku sudah melakukan tes DNA pada Dohyon. Bukankah kau yang membuktikannya?"
Yeji mengeryit, apa maksudnya?
"Kau ingat sample rambut yang datang padamu 3 bulan yang lalu? itu rambutku dan Dohyon"
Yeji ingat
Ada seorang perempuan asia datang padanya dengan membawa 2 buah sample rambut. Perempuan itu ingin melakukan tes DNA sebagai pembuktian. Tapi dia tetap tak yakin jika itu milih Seungyoun dan Dohyon.
Melihat Yeji yang tetap tidak percaya membuat Seungyoun gemas. Dikeluarkannya ponsel itu dan dibuka dokumen pdf yang datang dari tangan kanannya. Dokumen ini juga ada yang berbentuk kertas namun dia malas mengambilnya.
"tanda tangan Yeji Hwang"
Yeji dapat melihat dengan jelas ada tanda tangannya dibawah sana dan ini dokumen resmi, hanya bentuknya saja yang digital.
"Kau gila Ji memisahkan anak dari ayahnya? apa yang ada dipikiranmu hingga memisahkan mereka dalam 10 tahun? bahkan ayahnya saja tidak tau dia memiliki seorang putra!"
Apa apaan ini? kenapa Seungyoun menghakiminya?
Satu satunya orang yang harus disalahkan adalah Seungyoun! bukan dia!
"Aku hanya menemui anakkku apa itu salah? tidak sama sekali!"
Sebuah tamparan kembali mendarat dipipi Seungyoun.
"Diam! kau tak berhak menghakimi ku! kau pikir siapa dirimu? Aku dan Delan hidup dengan bahagia selama ini tanpamu. Itu terlihat baik"
"Apa kau tak pernah melihat bahwa Delan butuh ayah? dia membutuhkan ayahnya Hwang Yeji"
"Delan tak butuh itu"
Seungyoun mengusak rambutnya. Yeji tetaplah Yeji yang keras kepala, tak mau dibantah dengan argumen jenis apapun.
"Hidupku lebih baik tanpamu tuan Cho Seungyoun. Kami, aku dan Delan tidak membutuhkanmu di hidup kami. Aku bisa membiayai kehidupannya. Aku menjamin kehidupannya. Kami tidak membutuhkanmu, cukup. Berhentilah datang ke kehidupan kami. Berhenti, aku menolakmu untuk kesekian kalinya tuan Cho Seungyoun. Aku menolakmu"
Yeji berkata dengan tegas dihadapan Seungyoun. Tak ada airmata disini, tak ada umpatan di argumen mereka.
"Jika kau keberatan ada marga Cho dibelakang nama putraku, aku akan menggantinya. Sekali lagi, maaf dan tolong biarkan aku pulang"
Seungyoun sadar bahwa 10 tahun lalu itu adalah kesalahannya. Kesalahan yang dia perbuat namun dia tak tau jika imbasnya begitu besar padanya. Membuat jalan hidupnya berubah.
"Aku akan mengantarmu"
Ucapnya lirih
______________
_______________________Seungyoun itu bucin!

KAMU SEDANG MEMBACA
Melepas Rembulan [Cho Seungyoun & Hwang Yeji]
FanficSepuluh tahun berlalu, banyak yang berubah dari mereka. Book 1 : Begini Adanya Book 2 : Melepas Rembulan