Yeji langsung menutup pintu kamar dan menninggalkan suara debuman meskipun dia tau bahwa Seungyoun membuntutinya dari belakang. Dia sudah sangat jengah dengan lelaki itu sejak kemarin. Pembelaan apalagi yang akan Seungyoun lontarkan didepannya malam ini?
Tangannya dicekal saat dia ingin masuk kedalam kamar mandi. Serius, Yeji sangat lelah. Dia hanya ingin mandi lalu beristirahat. Moodnya tidak terlalu bagus hari ini. Apalagi dia telah berhadapan dengan 2 mayat dalam sehari.
Juga dokter Yoona yang memarahinya didepan para junior dan berhasil ikut menyumbang perubahan moodnya.
"Kita bicara"
"Bisakah setelah aku selesai mandi? aku janji"
Seungyoun mengangguk samar dan melepaskan cekalan pada lengan Yeji.
Mereka sama sama lelah hari ini. Tapi semuanya harus diluruskan secepatnya. Dia tak mau jika Dohyon, Naeun, Gunho ataupun Junho yang sedang diluar negeri menjadi korban atas semuanya.
Seungyoun juga butuh mandi dan menenangkan pikiran.
Lima belas menit dibutuhkan mereka untuk membersihkan diri. Pancuran air dingin sama sekali tak mendinginkan pikiran keduanya. Malah semuanya menjadi semakin panas saat mereka berhadapan.
Tatapan mata Yeji yang memang dasarnya tajam sekarang makin menajam. Seolah tak gentar dengan aura Seungyoun yang menghitam. Atmosfer dingin namun juga panas melingkupi kamar mereka.
"Apa yang kau mau dengar dariku?"
Seungyoun berujar datar sambil bersedekap dan bersandar pada meja televisi.
"Apapun"
"Sudah kubilang kemarin, aku mencarimu dan tidak sengaja bertemu Kim Minju"
"Jadi kau memutuskan untuk berjalan bersamanya?"
"Yeji, tidak seperti itu"
"Lalu apa kak?"
Seungyoun menghela napasnya berat kala mendengar suara Yeji yang bergetar.
"No, jangan menangis. Itu akan membuatku semakin buruk Ji"
Lelaki itu mendekat kearah istrinya yang sedang duduk diranjang. Berniat memeluknya tapi ditepis Yeji begitu saja.
Yeji benar benar terlalu lelah. Pertengkaran hebat mereka kemarin malam karena kejadian siang itu. Memarahi Dohyon hanya karena putranya menumpahkan sedikit susu saat menuangkan susu pada serealnya. Dan berakhir tidak kompeten dalam bertugas.
"Aku tak memiliki hubungan apapun dengannya. Kami bahkan tidak mengenal, sayang. Hilangkan semua pemikiran buruk dikepala cantikmu itu"
Yeji menunduk, membiarkan rambut panjangnya menutupi wajahnya.
"Kak"
Yeji mengangkat wajahnya, menatap manik Seungyoun dengan tatapan nanar. Mata cantik itu sudah dipenuhi air mata hingga membuat pandangannya memburam.
"Kak, jika kau ingin pergi.."
"Apa yang kau ucapkan Hwang Yeji!"
"Jika kau ingin pergi, bicaralah. Jangan hanya diam. Agar aku bisa mempersiapkan semuanya"
Seungyoun merengkuh Yeji. Sosok yang dirindukannya selama beberapa hari. Sosok yang sangat berarti untuknya. Ibu dari keempat anaknya.
Dia tak akan bodoh dengan berselingkuh dan menyianyiakan perjuangannya menanti Yeji.
"Apa yang kau katakan sayang"
Perempuan itu menangis tersedu dipelukannya. Seolah tak ada yang bisa ia lakukan selain menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melepas Rembulan [Cho Seungyoun & Hwang Yeji]
FanficSepuluh tahun berlalu, banyak yang berubah dari mereka. Book 1 : Begini Adanya Book 2 : Melepas Rembulan