Lelaki dengan kemeja hitam itu menatap perempuan yang berdiri angkuh didepannya dengan tajam.
Saat dia tau dalam keadaan tidak baik baik saja masih bisa berperilaku setidak sopan ini dihadapannya?
Perempuan dengan tatapan mata tak kalah tajam darinya itu berdiri tegap dengan tangan bersedekap.
Dia berhasil menculik perempuan ini ditengah jam makan siangnya tadi. Membawanya keapartementnya.
Mata mereka saling beradu pandang seolah bertanding siapa yang akan membuang pandangannya duluan.
Oke Dia kalah.
Dengan cepat perempuan itu ditarik kepelukannya, dipeluknya erat pinggang ramping itu dan membuatnya semakin mendekat dan ditahannya tengkuk perempuan itu.
Karet rambut yang putus menyebabkan rambut panjang itu kini terurai.
Sepuluh tahun yang lalu rambut ini berwarna hitam dengan highlight biru itu kini berwarna cokelat. Irish yang selama sepuluh tahun terakhir ini dirindukannya kini ada dihadapannya. Mata tajam dengan polesan make up mata yang membuatnya semakin tajam. Bibir ranum yang dulu sering dikecupnya kini sedikit terbuka.
Perempuan ini semakin cantik dan sudah pandai berdandan.
Diusapnya pelan pipi berisi itu lalu diraupnya bibir dengan polesan warna pink itu.
Memberontak, lagi lagi perempuan dalam rengkuhannya kini memberontak.
Namun tenaganya masih kurang untuk melawan lelaki ini.
Tubuh yang lebih kecil perlahan melemas, seolah pasrah ingin diperlakukan seperti apa.
"Ashleen, atau Yeji?"
Bisikan rendah menyapa pendengarannya.
Setetes air mata jatuh entah karena apa.
Lelaki itu menenggelamkam wajahnya pada perpotongan leher Yeji. Menghirup aroma yang selalu membuatnya tenanng.
Gigitan mecil dipundak perempuan dengan kemeja putih itu menyadarkan dia.
Sekali lagi Yeji memberontak, ingin kepas dari rengkuhan sosok yang tidak disukainya ini.
"Jangan memberontak, tolong. Aku merindukanmu"
Seungyoun merasakan kemejanya basah. Ditangkupnya wajah cantik yang kini penuh air mata itu.
Dikecupnya puncak kepala itu
Dahi
kedua mata indahnya
hidung kecil yang dulu sering digigitnya
kedua pipi gembil
sudut bibir
rahang
dan terakhir diraupnya kembali bibir ranum itu.
Rindu, dia hanya menyalurkan rindu yang selama ini menyiksanya. Dia tak akan melepaskan perempuan ini lagi nantinya. Dia tak akan melepaskan ibu dari anaknya.
********
Sinar bulan menggantikan cerahnya matahari siang tadi. Udara malam terasa lebih hangat dari hari hari sebelumnya menandakan bahwa musim panas akan segera datang.
Musim gugur selalu membawa kenangan tiap tahunnya.
Di musim gugur, Dohyon lahir dengan berat 4.5kg dan panjang 60cm membuatnya tak bisa lahir normal. Anak itu lahir dengan cara operasi yang dilakukan pada jam 2 pagi.
Kelahirannya membuat banyak orang resah. Operasi dijalankan selama 3 jam, dan anak itu sama sekali tak menangis selama 10 menit membuat Yena was was dan hampir menerobos masuk kedalam ruang operasi namun Yunseong berhasil menahannya.
Yeji juga sempat tak sadarkan diri selama 2 hari setelah melahirkan Dohyon.
Yena yang paling kalang kabut saat itu, melihat temannya terbaring tak sadarkan diri dan melihat bayi lelaki yang terus saja menangis entah karena apa.
Rutin Yena membawa Dohyon ke kamar rawat Yeji, membiarkan anak itu menangis dan menyuruh Yeji agar segera bangun. Membisikkan kata kata penyemangat agar sahabatnya segera sadar dan merawat Dohyon.
Bahkan perawat sempat mengira bahwa mereka adalah pasangan sesama jenis karena Yena selalu menemani Yeji setiap saat mengingat negara ini melegalkan hubungan sesama jenis.
Dohyon anak yang kuat.
Tangisannya nyaring dan sering membuat bayi bayi di lab ikut terganggu dan akhirnya menangis bersamanya.
Semua hal menyedihkan itu berhasil dilewati, Yeji terbangun karena sebuah tangisan kencang yang berasal dari anaknya.
Dia mulai menyusui anak itu dan merawatnya hingga Dohyon sebesar sekarang.
Yeji tak tau jika ia tetap pada pendiriannya untuk pergi sendiri tanpa Yena yang ikut dengannya.
Gadis itu melakukan semua hal untuknya.
Mengurus kepergiannya, mencari apartement untuk tinggal sementara bahkan memanfaatkan koneksinya agar Yeji dapat melanjutkan pendidikan tanpa mengulang dan menyelesaikannya.
Yeji bersyukur memiliki sahabat seperti Yena dan mungkin Yunseong juga.
Yena membantunya hingga saat ini.
Iya saat ini.
Dia bisa dibilang diculik oleh Seungyoun.
Pertemuan mereka dia hari itu membuat Seungyoun sedikit geram dan kembali menemuinya. Tapi dia tak menyangka lelaki ini tak membebaskannya seperti hari itu. Membuatnya harus berdiam di apartement besar itu dan tidak bertemu Dohyon selama 3 hari terakhir dan juga tidak bekerja. Entah apa yang lelaki itu bicarakan dengan petinggi rumah sakit hingga ia tidak dicari.
Dan entah apa yang Yena bicarakan pada Dohyon hingga anak itu sama sekali tidak merengek saat menelfonnya.
Mereka tetap berhubungan.
Yeji masih sering menelfon Dohyon walaupun hanya bertanya hal sepele seperti sudahkah ke toilet sebelum tidur.
Namun dia juga tetap khawatir dengan keadaan anaknya.
Terkutuklah Cho Seungyoun dengan segala pikiran gilanya!
Hangatnya udara malam musim gugur menerpa wajahnya. Dia mengenakan piama yang terlalu besar untuknya milik Seungyoun.
Lelaki itu tidak membelikannya baju ganti, hanya memberinya pakaian dalam.
Apa yang dilakukan Dohyon saat ini?
Mengerjakan PR atau bermain game?
Apa dia sedang makan 2 burger dan 2 kotak pizza bersama Yena?
Apa dia sedang bermain piano?
Apa anak itu sedang berguling dilantai karena bosan?
Sebuah tangan besar merengkuh pinggangnya, menariknya agar semakin dekat pada sosok itu.
Sebuah kepala menelusup ke perpotongan lehernya membuat kesan geli.
"Mau kembali padaku?"
Sekali lagi dalam 3 hari terakhir sosok itu mengajukan pertanyaan yang sama. Entah berapa kali dia mendengar kalimat itu tiap jamnya.
Permintaan untuk kembali yang selalu ditolak.
"Aku ingin pulang, aku ingin bertemu Dohyon"
Sosok itu semakin mengeratkan rengkuhannya. Seakan tak membiarkannya jauh barang satu senti.
"Kak, tolong"
"Besok kau akan pulang"
"Terimakasih"
Yeji menenggelamkan wajahnya pada tulang selangka Seungyoun dan membalas rengkuhan lelaki itu sebagai tanda terimakasihnya.
__________________
_______________________________kalian boleh berharap lebih dari mereka
berdoa aja biar aku jadi baik hati terus satuin mereka wkwk
gan, rekomen lagu dong. yg galau gitu vibe nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Melepas Rembulan [Cho Seungyoun & Hwang Yeji]
FanficSepuluh tahun berlalu, banyak yang berubah dari mereka. Book 1 : Begini Adanya Book 2 : Melepas Rembulan