"Tidak berani menemui Yeji?"
Seungyoun menatap tajam seorang perempuan yang baru memasuki ruangannya itu.
Perempuan ini ingin didepaknya segera dari kehidupan namun ia sadar tanpanya dia tak akan menemukan Yeji dan tak akan tau bahwa dia memiliki anak.
"Hari ini Yeji memiliki jadwal sangat padat karena ulah temanku beberapa hari lalu. Mungkin kau bisa memanfaatkannya untuk bertemu Delan?"
Seungyoun tetap menunduk, fokus pada kertas kertas yang ada dimejanya.
Bermain dengan Delan? mungkin besok saja, hari ini dia sangat sibuk.
"Mungkin tak akan ada lagi kesempatanmu untuk bermain dengan Delan kecuali hari ini Youn, percayalah aku. Besok sudah Senin dan Delan masuk sekolah. Anak itu akan diantar jemput Yeji sesibuk apapun perempuan itu. Kau tak akan memiliki waktu lagi"
Dia mencerna kalimat perempuan dengan pakaian formal ini.
"Percayalah aku, aku memang melakukan ini demi uang tapi disisi lain aku temanmu Youn"
Baiklah, Seungyoun akan menuruti kemauan perempuan berambut pendek ini.
Kali ini dia menurut pada perintah Jang Yeeun atau yang sering disebut Jeslyn Lee oleh orang orang.
******
Bel rumah yang berbunyi beberapa kali membuatnya meninggalkan stick Play Station nya dan bergegas membuka pintu. Matanya terbelalak dan mulutnya terbuka lebar saat melihat siapa yang ada dihadapannya.
"Papa?"
Dan dia tambah terkejut saat kucing betina berbulu Orange itu menyerang lelaki dengan pakaian formal didepannya.
"Miaaw"
Dia juga terkejut kenapa kucing pemalas ini menjadi agresif saat bertemu sosok ini?
Main dengannya saja Ouri tidak mau tapi kenapa tiba tiba malah melompat kepelukan ayahnya?Seungyoun terkekeh saat kucing ini melompat kepelukannya, 10 tahun tak bertemu dan sekarang Ouri bertambah berat, sangat berat.
"Ouri lepas kau mengganggu papa"
Ujar Dohyon yang mencoba mengambil Ouri dari tubuh ayahnya.
"Miaaaaaw"
Sekarang kucing itu pasrah ada digendongannya.
Seungyoun tersenyum simpul lalu mensejajarkan dirinya dengan anak lelaki yang sedang mengenakan pakaian bergambar Larva itu.
"Kirim pesan pada mama bahwa kau pergi main oke? tapi jangan bilang main dengan papa. Kita akan kembali pukul 4 sore"
Dengan cepat Dohyon masuk kedalam rumah sambil menggendong Ouri guna mengirim pesan pada ibunya dan kembali dengan baju yang lebih rapi.
Kaos putih dengan celana panjang serta tas punggungnya yang sudah di isi Yeji dengan baju ganti, camilan, p3k serta botol minum.
Tas punggung yang sering digunakannya untuk main selalu dilengkapi dengan barang barang itu oleh Yeji. Walaupun anak itu tak keluar main pun.
"Kita akan kemana pa?"
"Kau mau kemana?"
"Taman hiburan? mama bilang akan mengajakku kesana saat libur tapi saat aku libur mama yang tak pernah libur"
Seungyoun tersenyum lalu mengusap puncak kepala Dohyon.
Yeji sangat sibuk dan dia tau itu.
Bekerja sebagai dokter spesialis memang tak mudah. Dia selalu melihat Seungwoo tak tidur selama 4 hari dan selalu bekerja keras demi pasien. Ya walaupun Seungyoun sering menjalani hal yang sama setelah kepergian Yeji darinya.
Setelah sampai di taman bermain dia menuruti apapun yang Dohyon mau, menaiki roller coaster, menaiki bianglala yang sangat besar, membeli gula kapas.
Sskarang mereka sedang duduk di stand hot dog dan menanti hot dog mereka selesai dibuat.
"Mama akan marah saat tau aku memakan semua ini"
"Oh benarkah?"
"iya, mama selalu memberiku sayuran dan itu membuatku bosan. Sayuran tidak enak pa"
Seungyoun terkekeh, Yeji memang menanamkan hidup sehat sedari dulu tapi tak jarang juga gadis itu memborong semua makanan yang ada di restoran cepat saji.
Tapi sekarang dia melarang anaknya makan makanan cepat saji?
"Mama selalu bilang, 'Delan kamu harus makan sayuran, kau mau sunshine terus bersinar kan?' Jelas saja aku tak bisa menolaknya pa"
Seungyoun tertawa, Yeji akan membuat siapa saja menuruti kemuannya. Dan dia juga berhasil membuat anaknya tak bisa menolak kemauannya.
Dohyon memang mirip dengannya, sifat mereka berdua pun memiliki banyak kemiripan. Seungyoun tak meragukan lagi jika Dohyon bukan anaknya.
Mata itu persis seperti miliknya.
Yeji tak bisa menyangkal jika Dohyon anaknya.
"Pa, mama menelfon"
Ucap Dohyon sembari menunjukkan layar ponsel yang tertera deretan huruf yang tersusun membentuk kata 'Sunshine' disana.
Yeji memperbolehkan anak ini memaki ponsel saat ia tak didekatnya. Dohyon perlu menghubunginya dan dia juga perlu mengbuhubgi Dohyon.
"Iya Sunshine"
"Kau ada dimana?"
"Main dengan Jinwoo"
"Jangan berbohong Cho Dohyon, mama tak pernah mengajarimu untuk berbohong"
Dohyon terdiam mendengar penuturan ibunya. Ibunya nampak marah padanya, Ah bagaimana ini?
"Bolehkah Delan berikan ponsel ini pada orang yang mengajak Delan main?"
Tutur kata Yeji melembut, seolah tau anaknya takut.
Dohyon dengan pelan memberikan ponselnya pada Seungyoun.
"Halo, ini mamanya Delan, siapa kamu?"
Seungyoun membatu, suara yang telah lama tak didengarnya. Perempuan yang telah lama dirindukannya.
"Halo"
"Kau tak mau bicara ya? jangan takut. Bisakah kalian pulang sekarang? mama sangat rindu pada kalian, pulang oke?"
Kalian?
Seungyoun berharap Yeji tau bahwa lawan bicaranya sekarang adalah Seungyoun. Bukan teman Dohyon atau siapapaun itu.
Dia mematikan ponsel lalu menggandeng Dohyon untuk pulang.
Iya pulang,
kembali ke rumahnya.
Bertemu Yeji dan membuat perempuan itu kembali padanya.
Membentuk keluarga kecil yang bahagia.
Iya, dia berjanji untuk itu.
___________
_______________________Ouri udah tua
1 tahun usia kucing = 5 tahun usia manusia (menurut artikel yang aku baca sih gini)
jadi
10 Dohyon = 50 tahun Ouri
dan kucing rumahan usianya bisa sampe 20 tahun kalo panjang umur
KAMU SEDANG MEMBACA
Melepas Rembulan [Cho Seungyoun & Hwang Yeji]
FanfictionSepuluh tahun berlalu, banyak yang berubah dari mereka. Book 1 : Begini Adanya Book 2 : Melepas Rembulan