Seungyoun memakai jasnya lalu bergegas ke lobby menemui rekan rekannya. Dia tak hanya dengan Jisoo disini, dia membawa 2 petinggi perusahaan untuk ikut bersamanya.
Saat sampai di lobby, dia bisa melihat Jisoo dan 2 rekannya duduk santai disana.
"Apa kalian menunggu lama?"
"Tak-
"Menurutmu bagaimana?"
Perkataan Jisoo terpotong oleh kalimat ketus perempuan dengan rambut tergerai rapi. Perempuan ketus yang menduduki posisi kepala keuangan dikantornya.
Tak ada yang berani menentang perkataan perempuan ini kecuali Seungyoun. Namun, kadang kala Seungyoun juga kalah olehnya. Dia dijuluki Singa Cantik oleh beberapa orang yang mengenalnya.
"Kau kenapa?"
Perempuan itu mencedih lalu menatap tajam Seungyoun.
"Apa enak makan ramen hangat ditengah salju tuan Cho Seungyoun?"
Seungyoun mengeryit heran, apa maksudnya?
Perempuan itu kini mengalihkan tatapan tajamnya dari Seungyoun pada Jisoo.
"Jangan sekali kali kau menggoda suami Hwang Yeji jika kau tak ingin berakhir dimeja bedah Forensik"
Mata tajam itu kembali tertuju kearah Seungyoun.
"Ancaman yang sama juga berlaku untukmu"
"Aku tak melakukan apapun- Hei Kim Sowon!"
Perempuan itu berlalu sambil mengacungkan jari tengahnya pada Seungyoun, tanpa melihat Seungyoun tentunya.
"Aih wanita itu"
Seungyoun bisa mendengar kekehan yang berasal dari lelaki yang sedari tadi hanya duduk diam memperhatikan mereka.
"Kau tertawa?"
Lelaki itu hanya tersenyum lalu berjalan mendahului Seungyoun.
Kim Sowon, entah bagaimana bisa perempuan itu dekat dengan Yeji. Yang dia tau, mereka berdua bertemu dipemberkatan pernikahannya dengan Yeji dulu. Tapi dia tak tau bagaimana bisa Yeji dan Sowon bisa dekat.
Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Seungyoun ingin sekali memecat Sowon karena demi Tuhan. Sowon sangat galak dan sering membuatnya tutup mulut, tak jarang juga mereka beradu argumen hingga kepala devisi pemasarannya harus memisahkan mereka.
Seungyoun tak akan kuat jika Irene, Seulgi, Yeji, dan Sowon ada disatu ruangan yang sama dan dia harus ada disana.
Yeji dengan keinginan kuatnya untuk membakar kantor Seungyoun beserta cabang cabangnya.
Irene dengan ambisi 10tahun belakangan ini untuk menggeser posisi Seungyoun.
Seulgi yang sangat berhasrat ingin membunuhnya.
Dan Sowon yang ingin membedahnya sebagai pelampiasan karena cita citanya sebagai dokter bedah tak akan pernah terwujud.
Dan anehnya, mereka semua memiliki wajah yang cantik dan aura seorang ratu hingga dapat mengelabui orang orang.
Namun Seungyoun tak tau apa yang terjadi jika tak ada mereka semua. Dia akan mati tanpa Irene, dia ada diambang hidup dan mati tanpa Yeji, dia akan hancur tanpa Seulgi, dan dia akan bangkrut tanpa Sowon.
Mereka semua perempuan hebat yang hidup disekitar Cho Seungyoun.
******
Yeji mengehela napasnya kala melihat mayat seorang anak kecil berumur 7 tahun yang diduga korban penculikan. Tak jarang dia menemui kasus semacam ini, harus mengesampingkan egonya sebagai seorang ibu.
Dia sering kali teringat anak anaknya saat menghadapi kasus semacam ini. Bagaimana jika dia lengah mengawasi Dohyon dan Junho lalu mereka diculik dan dibunuh. Dia tak bisa membayangkannya.
Mengetahui jika Ouri dan anak anaknya sakit saja membuatnya sangat sedih. Mungkin dia bisa gila jika Junho atau Dohyon yang ada diposisi anak perempuan didepannya ini.
"Dokter Cho, Fokus"
Yeji menghela napasnya dan kembali fokus pada pekerjaannya.
Mereka sedang melakukan tindakan Outopsi sekarang. Namun Yeji tak sanggup jika harus membedah mayat anak perempuan ini, maka Dokter Hyunjin dan Dokter Sehun selaku dokter senior yang melakukannya.
Yeji hanya mengamati dan memberi diagnosa sesuai apa yang dia lihat.
"Dokter Yeji, bisa kau periksa kelaminnya?"
Yeji melakukan apa yang diperintahkan dokter Sehun.
Ibu dua anak itu meringis kala mendapati jejak darah yang mengering dan lecet pada area kelamin anak perempuan manis ini.
Hyunjin mendekat kearah Yeji saat melihat ekspresi wanita itu. Ekspresi marah yang bercampur sedih. Dia sudah terlampau sering melihat gurat wajah Yeji yang seperti ini.
"Dokter Cho?"
"Dia diperkosa"
Hyunjin mengangguk.
Begitupun dengan Sehun.
Perasaan seorang ibu memang tak bisa dibohongi. Jika mereka ada diposisi keluarga korban, mereka mungkin akan lebih sedih dan menderita dari yang Yeji rasakan saat ini.
Remaja 15 tahun yang baru saja merayakan kelulusannya dari sekolah menengah dilaporkan hilang selama 3 hari dan ditemukan oleh petani dalam keadaan tidak bernyawa dan hanya memakai selimut tipis untuk menutupi tubuhnya.
Barang barangnya ditemukan sejauh 7km dari tempatnya berada. Tak ada yang hilang dari barang barangnya menandakan pembunuh gadis ini tak menginginkan harta.
Gadis 15 tahun ini sekarang didiagnosa meninggal karena dibunuh dengan cara dicekik. Sebelum meninggal, korban sempat diperkosa karena alat kelamin korban menunjukkan adanya tanda tanda pemberontakan.
Yeji mengelus rambut panjang berwarna hitam itu, mengulas senyum tipis dan memberikan tatapan teduh.
"Kau anak yang manis, ibumu pasti bangga memiliki mu. Kau tak perlu takut sayang, kau telah aman bersama tuhan disana. Aku akan bertemu ibumu setelah ini dan memberi tahunya bahwa anaknya sangat hebat, perempuan hebat yang cantik. Tidurlah, kau sudah aman"
Sekali lagi, dua dokter Forensik berjenis kelamin laki laki dibuat terharu oleh kelakuan perempuan yang paling muda diantara mereka.
CEO Entropy Corp. yang bergerak dibidang property bernama Cho Seungyoun harus bangga dan sangat bersyukur bisa mengganti marga seorang tenaga medis ahli dibidang Forensik yang memiliki wajah dan hati, dari Hwang Yeji menjadi Cho Yeji.
_________________
_____________________________Kalo misalnya Seungyoun oleng ke mbak Jisoo. Kalian mau Yeji oleng juga tida? kalo iya, sama siapa?
tapi ini misalnya ya. Misalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melepas Rembulan [Cho Seungyoun & Hwang Yeji]
ФанфикSepuluh tahun berlalu, banyak yang berubah dari mereka. Book 1 : Begini Adanya Book 2 : Melepas Rembulan