Part 24

7.9K 466 1
                                    

"Nada!" Nada menoleh, bersamaan dengan seorang gadis yang juga ikut menoleh, terlihat seorang laki-laki berjalan dengan tergesa dari pintu menuju ke meja yang Nada tempati saat ini,

Melihat laki-laki  itu Nada sempat melirik, seukir senyum miring terlukis di bibir pink gadis di hadapan Nada ini, apa?

"Lo apaan sih!" ucap Ranu pada Nada lumayan tinggi kepada gadis itu.

Iya, laki-laki yang menghampiri meja Nada adalah Ranu, entah apa hubungan Ranu dengan gadis itu, tapi yang pasti mereka terlihat sangat akrab, iya liat saja tatapan mata Ranu, beda sekali dengan cara dia menatap Aulia, jelas lah.

"Kenapa? Gue cuma mau kenal sama Nada aja, emang gak boleh?" jawab gadis itu,

Entah dia siapa, sampai saat ini pun Nada belum tau siapa gadis berkacamata yang sudah ada dihadapannya selama beberapa menit ini dan gadis itu juga belum menyebutkan namanya itu membuat Nada sedikit kesusahan dalam memanggilnya.

"Kurang kerjaan banget sih lo! Pulang!" ujar Ranu menarik gadis itu,

Dan yah, gadis itu tak melawan sama sekali, dia mengikuti langkah Ranu, dari belakang gadis itu tampak cocok dengan Ranu, manis.

Tapi.. Ah iya, Nada ingat, itu gadis yang pernah Ranu akui sebagai pacarnya, Gadis yang Ranu perjuangkan di hadapan seorang laki-laki berkacamata dulu, iya itu gadis yang sama, dan dia tadi menegur Nada? Apa dia tau Ranu sudah berusaha selingkuh di belakangnya? apa dia tau bahwa Nada adalah orang yang selama ini Ranu dekati?

Mungkin saja iya, tadi gadis itu bilang kalau dia mau kenal Nada, jadi.. Nada benar-benar seperti pelakor sekarang. Ranu sih.

• • •

Pagi, matahari sudah berada di atas langit, memancarkan sinarnya dengan sangat terang,

Pukul 08:15 Aulia baru saja selesai di hukum, ya Aulia berangkat ke sekolah jam 8 tadi, Aulia kesiangan bangunnya, abis Bunda pergi jadi gak ada yang bangunin deh, tapi ada Bunda atau enggak Aulia juga selalu telat deh, hehe.

Aulia juga bersyukur karena dia terlambat, kenapa? Iya, pasalnya dia baru saja melihat bu Silva keluar dari kelasnya dengan membawa buku dan tasnya, itu artinya bu Silva sudah selesai mengajar, alhamdulillah.

"Ya ampun Aulia, jam berapa lo baru berangkat?" tegur Kevin saat Aulia baru saja memasuki kelas,

Iyalah, lagian siapa lagi yang mau menegurnya jika bukan Kevin, maksudnya siapa yang mau memanggil nama Aulia jika bukan Kevin, iyakan.

"Iya aku kesiangan, hehe. Bu Silva kok udah keluar."

"Iya tadi anaknya sakit jadi buru-buru."

"Yahh, padahal aku tu ya udah semangat belajar banget."

Kevin tertawa mendengar apa yang baru saja Aulia katakan, betapa semua orang tau bahwa Aulia seakan anti dengan Bu Silva, guru itu memang killer banget, haha.

"Kamu kenapa ketawa?"

"Iya, gue percaya banget kok lo semangat belajar banget apalagi Bu Silva iya kan?"

"iya lah, aku tu semangat belajar, eh Bu Silvanya malah pergi."

"Iya Aulia iya percaya deh."

Ini, tak ada yang lucu memang, tapi Aulia sangat bahagia jika sedang bersama dengan Kevin, dia baik, tulus, dan tak pernah berniat menghina Aulia sekalipun, sekarang Aulia tau bahwa Kevin adalah sebaik-baiknya teman untuk berteman,

"Oh iya, gue mau ngasih info lagi nih." ucap Kevin sembari membuka ponselnya.

"Apaan sih?"

Kevin menunjukkan apa yang dia maksudkan, sesuatu bernama informasi yang tadi ia katakan, iya benar, itu adalah informasi, sangat menginformasi bahkan,

"Gue gak tau sih dia namanya siapa, tapi gue liat cewek ini foto sama Ranu, kemarin di bikin Status Whatsapp sama Ranu." lanjut Kevin, Aulia tau dia siapa, gadis yang menemuinya kemarin,

"Nada!"

Nada jelas menoleh saat seorang gadis memanggilnya, dia siapa? Nada juga baru pertama melihatnya, lalu bagaimana dia tau nama Nada? Ahh mungkin saja dia mengenal Nada karena Nada sering bernyanyi di cafe, mungkin.

"Lo Nada kan?"

"Iya gue Nada, kenapa?"

"Boleh ngobrol sama lo?" tatapan gadis itu tampak aneh, Nada benar-benar tak bisa membaca apa yang sedang gadis itu rasakan karena tatapannya terhalang kacamata, gadis itu berkacamata, dia manis, cantik juga,

"Sebelumnya, kok lo kenal gue? Lo siapa?" tanya Nada, gadis itu benar-benar membuat Nada penasaran, nada bicara serta tatapannya sangat aneh,

"Gue gak kenal sama lo, makanya gue mau kenal sama lo, gue mau tau lo siapa?"

"Aulia!!" lamunan aulia pecah saat Kevin memanggil namanya dengan nada keras, Aulia hanya memutar otaknya kembali mengingat gadis itu, gadis yang sama dengan gadis di foto yang Kevin tunjukan,

Dan dari pose mereka berdua, Aulia jadi semakin yakin bahwa gadis itu adalah kekasih Ranu, iya, di foto itu gadis yang belum Aulia tau namanya itu jelas mengaitkan tangannya di lengan Ranu, sampai sejauh ini Aulia baru pertama kalinya melihat Ranu mau berpose seperti itu, jadi benarkan dia kekasih ranu,

"Sebenernya gue masih bingung sih, soalnya cewek yang di cafe itu bukan cewek ini, beda, dan yang sering gue denger Ranu sering kok nyebut-nyebut nama cewek itu, siapa namanya---"

"Nada"

"Ah iya itu, namanya Nada, kok lo tau?"

Aulia tertawa, sempat panik namun hanya sekejap, pasalnya Aulia sudah tau apa yang harus ia katakan jika Kevin sampai menanyakan soal ini,

"Ya siapa sih yang gak tau Nada, dia kan terkenal di sekolah ini udah lama."

"Tapi emang cantik banget sih ya,"

Aulia menghembuskan napas panjangnya, Nada lagi Nada terus, oke lanjutkan!

"Ehh kok gitu sih muka lo, sans ae bambang, gue masih di pihak lo kok."

Aulia hanya tersenyum mendengar penuturan Kevin, seberpihak apapun Kevin padanya, Ranu tetap tak akan pernah berpihak pada Aulia, sampai kapan pun, yah.

Jangankan berpihak, bahkan mungkin jika Ranu tau tentang Aulia yang sering memikirkannya, Ranu juga pasti akan melarang Aulia untuk melakukan itu, ia tak akan sudi jika namanya sampai disebut bahkan diingat oleh gadis Nerd seperti Aulia,

Gapapa kok, aku mah sabar.

Dua Satu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang