Part 30

7.8K 414 0
                                    

Ranu Cuma buat Aulia




***


Langkah itu, langkah yang sudah lama tak Nada lihat menghampirinya, malam itu dia datang lagi, dengan tatapan yang masih sama dengan senyum yang sama manisnya,

Ini, ini yang Nada mau, saat ia suntuk di rumah, bertemu dengan Ayah, di cafe Nada bisa bertemu dengan dia, Nada masih yakin meskipun Nada tak menerimanya untuk lebih masuk ke dalam kehidupan Nada, tapi dia masih sama langkah dan tujuannya,

Ranu.

Seusai bernyanyi rasanya Nada ingin sekali berjalan menghampiri Ranu seperti biasanya, tapi entah mengapa hati Nada yang tak baik-baik saja menyebabkan Nada tak berani meski hanya melintas di hadapan Ranu, apalagi mengingat tatapan Ranu saat dia tau bahwa Aulia adalah anak seorang penipu.

Meskipun tatapan itu tertuju pada Aulia dan bukan Nada, dan Ranu sendiri tak tau apa-apa soal Nada, tapi sama saja, hati Aulia dan Nada itu satu, jadi sakitnya yang dirasain bareng-bareng.

"Nada!"

Sudah sangat berat mata Nada untuk memalingkan pandangan agar tak mengarah ke dia, tapi percuma, usaha Nada untuk menghindari Ranu akhirnya gagal karena panggilan itu,

Nada menoleh, membalas senyum yang Ranu lemparkan, senyumnya masih semanis beberapa waktu lalu hanya saja bedanya lebih menenangkan hati Nada yang sedang kacau,

Ya, setidaknya dengan begitu rasa sakit yang sedang Nada derita berkurang tapi Aulia? Entah dengan Aulia,

"Gue mau nanya sesuatu sama lo." ucapnya,

Nada menatap Ranu penasaran, apa? Kenapa Ranu harus selalu mengawai pertanyaannya dengan teka-teki seperti ini? Ih ngeselin,

"Gue mau nanya sama lo tentang--"

"Nu udah, jangan ganggu gue lagi, gue gak suka sama lo, gue kan udah pernah bilang." serobot Nada memotong ucapan Ranu.

Memangnya apalagi yang akan Ranu bahas jika bukan tentang perasaannya yang tak jelas itu, iyakan.

"Iya gue tau, gue juga gak mau nanya itu."

Nada menelan ludahnya sendiri kala mendengar itu, malu pasti lah, betapa dia sangat dan terlalu percaya diri,

Menebak bahwa Ranu masih akan mempertanyakan masalah itu, pada nyatanya ada hal yang mungkin lebih penting bagi Ranu,

Dan bodohnya lagi, Ranu sudah menunjukkan bahwa dia sudah tak tertarik lagi kan pada Nada, dengan tak mengiriminya pesan, dengan tak menelfonnya lagi, semua itu sudah cukup untuk menjadi alasan bahwa Ranu tak lagi menyukainya, dan sekarang Nada mempermalukan dirinya sendiri dengan mengucapkan itu.

It's okey, Nada. Itukan yang lo mau, Ranu cuma buat Aulia bukan buat lo ~~ ucap Nada pada dirinya sendiri.

Nada tak mau munafik, jelas ada rasa kehilangan saat Ranu sudah mulai berubah seperti ini, tapi ini yang Nada mau, Ranu tak harus bersama dengan Nada, karena Nada tak membutuhkan Ranu, hidup Nada sudah terlalu sempurna, Ranu hanya untuk Aulia, dan juga adanya Nada juga bukan untuk mendapatkan Ranu, bukan itu tujuan awal dari Nada, bukan.

"Beberapa hari yang lalu, cewek yang nemuin lo, lo inget?" tanya Ranu.

Okey Ranu mulai membahas gadis itu, gadis yang sempat ia akui sebagai pacarnya, gadis yang sudah jelas sangat cantik, beda sekali dengan Aulia.

"Iya gue inget, kenapa?"

"Dia ngomong apa aja sama lo?"

"Enggak kok, dia gak ngomong apa-apa, cuma mau kenal gue katanya,"

"Lo gak lagi bohong kan, Nad?"

Bohong? Kenapa Ranu begitu ingin tahu tantang apa yang gadis itu bicaraka saat bersama Nada? Apa Ranu khawatir jika gadis itu akan salah paham dan marah pada Ranu?

Begitu cintanya Ranu dengan gadis itu, hingga dia pun tak mau kehilangan bahkan tak mau jika gadis itu menganggap lain, dan salah paham pada Nada,

Tapi jelas Ranu salah, jika maksudnya begitu, dia yang salah, jelas gadis itu akan salah paham, perhatian yang Ranu berikan pada Nada itu jelas adanya, jelas juga Ranu mengungkapkan perasaannya pada Nada, bukan Nada yang salah kan? Ranu yang menyukai Nada bukan Nada yang perebut pacar orang.

Perebut pacar orang? Jelas!  Nada juga khawatir gadis itu akan berfikiran seperti itu, bagaimana jadinya? Karena faktanya Ranu yang genit bukan Nada, jangan salah paham.

"Nad!" panggil Ranu membuyarkan lamunan Ranu,

"Gue udah bilang kan, Nu. Dia gak ngomong apa-apa sama gue, udah deh, lo gak perlu khawatir pacar lo itu salah paham sama gue, dia cuma mau kenalan sama gue, gak usah takut."

"Apasih, Nad. Lo ngomong apa?"

"Gue rasa pendengaran lo masih jelas." tutur Nada lalu meninggalkan Ranu,

Jika dia datang hanya untuk bertanya tentang sesuatu yang membuat hati Nada lebih teriris lebih baik tidak usah datang.

Benar keputusan Nada di awal, dia harus benar-benar menjauhi Ranu, tapi semua itu hancur karena ulah Ranu,

Lagian kalau penasaran ya tanya sendiri ke pacarnya lah, ngapain nanya ke Nada coba

"Gak jelas banget sih jadi cowok, gak peka dasar."

Dua Satu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang