Dan kamu masih menjadi alasan ku Bertanya hingga kini
***
Seperti biasa, ketika jam kosong, yang bisa Aulia lakukan hanya memandangi papan tulis, memperhatikan kegiatan orang-orang disekitarnya,
Mereka tampak bahagia dengan kegiatannya,
Aulia tersenyum, memutar badan 180 derajat untuk melihat sedang apa Ranu di bangkunya,
Bangku Ranu yang berada di pojokan kadang membuat Aulia kesusahan hanya untuk sekedar melihat kegiatannya,
Lagian Ranu ada ada saja, diakan cerdas kenapa duduknya di belakang? Kenapa gak di depan aja, kan Aulia enak mandanginnya, hehe.
Aulia sedikit terkejut saat jelas di sana hanya ada manusia jadi-jadian bernama Rafki, lalu Ranu? Kemana dia? Tas nya ada tapi orangnya hilang?
"Nyariin siapa, Lia?" tanya Kevin yang memunculkan wajahnya di hadapan Aulia, tepat di depan Aulia, sehingga Aulia jelas sekali menatap matanya, bagus.
"Ah enggak Vin bukan siapa-siapa."
"Ranu ya?"
"Apaan sih enggak kok,"
Aulia membalikkan tubuhnya agar menghadap ke arah depan lagi,
Kenapa Aulia berkata tidak kepada Kevin? Padahal sudah jelas dia mencari Ranu, apaan sih.
Kenapa mata Kevin bagus banget, kenapa aku suka liat Kevin~~ tukas Aulia dalam hati sembari mengulum senyum,
Aulia segera mengibaskan tangannya sendiri di depan wajahnya, apa-apaan Aulia ini,
Jangan kotori nama kamu lebih banyak dengan suka sama Kevin Aulia, lagian siapa dia? Kenapa dia bisa kamu sukain?
Aulia memejamkan matanya,
Berusaha tak memikirkan tatapan mata Kevin yang barusaja membuatnya salah tingkah itu, tidak.
Lalu saat Aulia membuka matanya, dengan jelas ada seseorang yang berdiri di hadapannya,
Perempuan itu lalu menarik tangan Aulia.
Tarikannya tidak kasar seperti orang-orang, tapi kenapa dia menunjukkan ekspresi yang sangat berarti,
Kata berarti yang dimaksudkan itu, ekspresinya biasa tapi bisa membuat Aulia takut karenanya,
Dia tak pernah memperlakukan Aulia kasar juga tak pernah memperlakukan Aulia dengan baik, maksudnya? Dia tak pernah meskipun hanya berbicara satu katapun dengan Aulia.
Lalu untuk apa sekarang dia menarik tangan Aulia untuk mengikutinya, membawa Aulia ke mana?
"Tang, lepasin," suara Aulia tak begitu tinggi karena Bintang juga tak mencekram tangan Aulia dengan kasar,
Iya dia Bintang, orang yang Aulia tebak sedang dekat dengan Kevin, dia sekretaris kelas Aulia,
"Sorry," satu kata dari mulut Bintang,
Aulia tak pernah mendengar suaranya, mungkin pernah tapi sangat jarang, Bintang sama sekali tak pernah berbicara pada siapapun,
Dia sekretaris, tapi tak ramah.
"Kamu mau apa Tang? Kenapa kamu narik aku pergi dari kelas?" tanya Aulia,
"Gue cuma mau ngomong satu hal sama lo, jangan suka sama Kevin." suaranya datar, ekspresinya datar, tak ada senyum, juga bukan tatapan kebencian,
Bintang ini apa? Kenapa Aulia tak bisa melihat apa-apa dari Bintang?
"Iya, kamu tenang aja, Kevin cuma temenan kok sama aku, aku gak suka sama dia, aku tau kamu gebetannya Kevin, jadi maa--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Satu [Completed]
Teen FictionAulia, siapa yang tidak tau nama itu? seluruh penjuru sekolah tau, bahkan tukang kebun pun juga pasti tau. Bukan karena Aulia adalah cewek populer, bukan! Tapi lebih tepat Aulia adalah seorang Nerd yang berada di urutan terakhir peringkat kelasnya L...