part 43

7K 406 0
                                    

Hidup megah di istana kaca tak akan menjamin tiadanya luka, justru luka itu tak nyata tapi benar adanya.


***

Aulia menyipitkan matanya melihat pintu kamar rawatnya sedikit demi sedikit dibuka oleh seseorang,

Itu pasti bukan Bunda ataupun ayah, iyalah, tidak mungkin jika mereka yang datang membuka pintu dengan segitu pelannya, mana mungkin, malah kayak drama aja,

Ingin rasanya Aulia turun dan membukakan pintu itu, tak sabar ingin melihat orang yang ada dibalik pintu, langkahnya tak kunjung memasuki ruangan Aulia, siapa sih?

Lalu sedikit demi sedikit Aulia bisa melihat, mulai dari kakinya, dia memakai hak tinggi, lalu ke atas, dia mengenakan celana jeans berwarna hitam,

Ke atas lagi, dia mengenakan sweeter berwarna kuning lalu..

Perempuan itu tersenyum ke arah Aulia, berjalan mendekati Aulia,

Aulia masih memandanginya, untuk apa dia ke sini? Ada urusan apa? Dengan Aulia?

"Gue tau, lo Nada dan juga Aulia, lo dua orang dalam satu raga," ucapnya membuat Aulia mengernyitkan dahinya,

Bagaimana dia bisa tau,

Tentang Nada dan Aulia sampai saat ini, berita itu hanya viral di lingkungan sekolah Aulia, orang luar tidak mungkin tau, bahkan Nad's Cafe sepi itu juga sepi siswa bukan sepi pengunjung biasa,

Dan dia? Kenapa dia bisa tau? Siapa dia?

"Gue tau, lo pasti penasaran banget sama gue, gue belum kenalan sama lo, nama gue Azha, gue ke sini cuma mau ngingetin aja sih sama lo, Ranu itu punya gue, bahkan orang tua kita udah jodohin kita sejak kecil, jadi mending lo mundur deh,"

Apa yang dia katakan? Mundur? Aulia mungkin lemah, tapi Aulia bukan pengecut, perjuangannya sudah sampai di pertengahan jalan dan Aulia harus mundur? Jangan bermimpi,

Ranu yang hampir setiap hari meminta Aulia untuk pergi saja Aulia tak menuruti dan ini? Gadis itu menemui Aulia pertama kali setelah bertemu dengan Nada waktu itu hanya untuk meminta Aulia untuk mundur? Maaf Aulia tidak sebodoh yang mereka kira,

"Terserah lo mau ngomong apa, tapi Aulia gak akan pernah mundur cuma karena saingannya kayak lo, paham?" ucap Nada,

Iya kali ini tugas Nada, Nada yang pernah gadis itu temui di Nad's Cafe, bukan Aulia yang bahkan tak tau menau tentang gadis itu,

"Gue udah dijodohin sama Ranu, lo ngerti gak sih!"

"Gue ngerti, banget malah, tapi itu baru orang tua kan yang ngomong, gue masih bisa nentang kecuali kalo Tuhan yang bertindak, lo dijodohin sama Ranu beneran karena Tuhan,"

Gadis itu membuang muka saat mendengar penuturan Nada, jangan samakan Nada dengan Aulia, mungkin mereka berdua berada dalam satu Raga, tapi entah kenapa? Sifat dan sikap mereka berbeda,

Ini bukan tentang berkepribadian ganda, bukan, Aulia sadar jika dia sedang berperan sebagai Nada, Nada juga sadar bahwa dia bisa dihilangkan kapan pun Aulia mau,

Tapi entah mengapa berbeda langkah berbeda sifat, Aulia identik dengan sosok yang penurut dan Nada? Sangat keras kepala, Aulia juga tak paham kenapa jadi serumit ini, segalanya rumit.

"Mending lo pergi dari ruangan gue, gue capek mau tidur, atau lo mau gue panggilin satpam? Hah?"

Gadis itu menatap Nada tajam, dan dibalas senyum mengejek dari bibir Nada,

"Silakan keluar."

Gadis itu memutar badannya lalu berjalan keluar dari kamar rawat Aulia,

Dari belakang saja gadis itu terlihat sangat cantik, tubuhnya bagus, meskipun sedikit pendek, tapi dia imut sekali, sayang sikapnya seperti anak kecil,

Dua Satu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang