Part 25

8.1K 464 1
                                    

Aulia membenahi kacamatanya, memperhatikan tiga orang siswa yang tak asing lagi di mata Aulia sedang bercanda ria, Aulia tersenyum, satu impian Aulia, ingin ikut bercanda bersama mereka, dan menjadi alasan untuk salah satu di antara mereka tertawa, Ranu.

"Liburan kemana kalian?" tanya kevin membuka topik.

"Auah dedek sebel, masa liburan dedek di rumah aja, Ranu diajak jalan gak mau kan dedek kesel." jawab Rafki, orang itu memang sangat menjijikkan, apalagi bahasanya,

"Dedak-Dedek! Dedak-Dedek! Badan segede itu lo manggil diri lu dedek? Gue jijik ki!!" serobot Ranu dengan sorot mata jijik,

Haha, sejijik-jijiknya Ranu kepada Rafki lebih jijikan Ranu kepada Aulia,

"I love you too, sayang." ucap Rafki tersenyum sok manis,

Jangankan Ranu yang berada kurang dari 1 meter di dekat Rafki, Aulia yang memiliki jarak bermeter-meter dengan meraka pun merasakan jijik pada ucapan Rafki yang barusan, dia itu cowok loh, ngomong gitu ke cowok lain? Kesannya jadi agak gimana gitu, iya gak sih?

Dan itu artinya Ranu hebat, dia masih bertahan, dan selalu bertahan memiliki teman macam Rafki itu,

Tapi yah, beruntung menjadi Rafki, meskipun dia tidak sepintar Ranu, tak setampan Ranu, tak sekeren Ranu, tak seberwibawa Ranu dan tak semenarik Ranu, tapi bahkan dia memiliki banyak sekali teman, bahkan bisa dikatakan satu sekolah adalah teman Rafki, hampir semua ya, gak semuanya, karena nyatanya seorang Rafki yang urakan pun tak mau hanya sekedar berteman dengan Aulia.

Dan sebenarnya, Ranu dengan kepribadiannya yang sangat tertutup kepada orang-orang, dia bahkan tak memiliki banyak teman, namun ditunjang oleh ketampanan parasnya dan kecerdasan otaknya itu membuat dia menjadi The Most Wanted Boy, dan membuat apik namanya,

Aulia pernah bermimpi ingin menjadi sosok The Most Wanted Girl, tapi tidak! Bahkan saat ini dirinya telah seterkenal ini, tak ada yang tak mengenalnya, bahkan The Most Wanted Girl sekolah Aulia tidak seterkenal dirinya, panggilan Nerd adalah yang sangat terkenal di sekolah Aulia, ya.

Aulia menarik napas panjang dan mencoba tersenyum lagi, kembali memfokuskan otaknya pada obrolan ringan tiga siswa di hadapannya yang hanya terhalang beberapa meja saja,

"Terus kalian gak nanya gue kemana liburan ini?" tutur Kevin,

"Bodoamat juga sih lo mau kemana juga"

"Gue gigit lo, Ki!"

"Kita udah tau lo kerjaannya di RSJ kan, Vin? Udah deh tiap hari juga bikin status lagi di RSJ, lo gila kan?" ujar Ranu tanpa menatap Kevin,

Memang benar Kevin selalu pergi ke RSJ, untuk apa? Entah lah.

"Gue tuh bukan gila, Nu. Jujur ya gue tuh sebenernya mau ngelapor."

"Dasar orang gila! Ngelapor itu ke Kantor Polisi, ngelapor ke RSJ! Ngelaporin apaan lo!!"

"Ngelaporin lo, Kutu Kambing!!"

"Gue gak punya kasus ya pantat wajan!"

"Lo udah ngerebut bini gue lumut sumur!!"

"Saha bini lo? Kayak ada aja yang mau sama lo kotak amal masjid!"

"Ohh jadi lo belum tau siapa bini gua? Jadi lo mau tau? Noh Lisa Blackpink bini gua!"

"Kalo mimpi tuh jangan tinggi-tinggi Vin kalo jatuh sakit." ujar Ranu memotong perdebatan tidak penting kedua temannya itu,

Segala hal sesuatu, jika Kevin sudah bertemu dengan Rafki maka hasilnya akan sangat kacau, yang satu otaknya gila, gak nyambungan yang satu lagi gila dan gak nyambungan juga, ya kalo disatuin jadinya dua-duanya gila dan gak nyambung, jadi tadi ngapain pake dijabarin panjang-panjang jika hasilnya sama, (bodo amat authornya lagi gabut).

"Kata orang gini Nu, Bermimpilah setinggi langit dan jika kamu jatuh maka kamu akan jatuh di antara bintang-bintang" ujar Kevin dengan nada sok bijaknya itu.

"Tang! Kata Kevin dia mau jatuh di antara lo nih!!!" teriak Rafki kepada seseorang yang baru saja melintas dihadapan mereka.

Dia Bintang, teman sekelas Aulia, cantik sih tapi pendiem banget, pinter juga tapi belum bisa ngalahin pinternya Ranu dong, Ranu mah nomer 1 di hati semuanya, apalagi di hati Aulia.

Siswi bernama Bintang itu pun menoleh dan menatap Rafki tajam.

"Kevin itu dia Tang bukan gue! Katanya dia mau jatuh diantara lo, eh---otak gue ambigu sumpah," Ujar Rafki sembari tertawa dengan kelakuannya sendiri sedangkan Kevin? Seperti kerupuk yang tersiram air, (mingkup kalo bahasa author mah, hehe).

"MESUM!!!!" ucap siswi bernama Bintang itu dengan penuh penekanan ke arah Rafki tanpa menoleh ke arah kevin sedikit pun,

Dari mata Bintang, ada sesuatu deh, dia tak berani menatap Kevin, Kevin pun sebaliknya, Aulia sedikit membaca tentang apa yang sedang Bintang rasakan, hal sama yang ada di hati Aulia, mungkin.

Bukannya sok jadi peramal atau sok-sokan kayak Psikolog yang bisa baca mata orang gitu ya, hanya saja sejak mengenal Ranu Aulia mulai bisa baca bahasa tubuh, dan Aulia yakin sahabatnya itu sedang kasmaran dengan gadis pendiam bernama Bintang, yakin.

Dua Satu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang