Gladis Aurelia & Rangga Manuel Richard

4.8K 200 9
                                    

Mentari masuk lewat sudut jendela membangunkan seorang wanita cantik bernama Gladis Aurelia atau yang sering di panggil Lia dari tidurnya. Lia langsung bangun dari tempat tidurnya dan bersegera untuk mandi.

Setelah selesai bersiap-siap, wanita itu langsung mengambil tas dan pergi berangkat ke sekolah. "Buuu.. Aku berangkat dulu," teriak Lia pada Ibu nya yg sedang berada di dapur.

Hari ini Lia sangat bersemangat sekali karena hari ini adalah hari pertamanya  bersekolah di sekolah yg baru yakni SMA NUSA DUA. SMA NUSA DUA sekolah yg berada di kawasan Jakarta, sekolah yg besar dengan desain bangunan yg indah.

"Kayaknya gue bakal betah sekolah disini," gumam Lia dalam benaknya setelah sampai di sekolah itu. Lalu Lia berkumpul dengan siswa yg lain untuk mengikuti upacara bendera. "Liaaaaa" panggil seseorang dari kejauhan yg membuat Lia mencari siapa yg memanggil namanya. Seseorang memeluknya dari belakang yang langsung membuat Lia terkejut.
     
"Hai Liaaaaa, gimana kabar lu sekarang?" tanya orang itu setelah melepaskan pelukannya dari Lia.
     
"Ehh haiii sayangkuuuu, gue baik baik aja ko. Lu sendiri apa kabar?" tanya Lia kepada orang yang ternyata sahabatnya di SMP, orang itu bernama Amelia Putri. Dia adalah sahabat Lia yang selalu berada di dekat Lia dalam keadaan susah maupun senang.
     
"Gue juga baik baik aja, gilaaa ya gak nyangka kita bakalan satu sekolah lagi,"

"Iyaa gak nyangka kita bakal bareng bareng lagi,"

"Aduuuhh gue kangen banget sama lu Liaaa,"
 
"Iyaa gue juga kangen sama lu, udah lama kita gak ketemu setelah pengumuman kelulusan di SMP."

"Udah-udah nanti lagi kita kangen-kangenan nya udah mau mulai nih upacara nya," Lia memberhentikan pembicaraan nya dengan Amel dan bersiap untuk mengikuti upacara bendera sekaligus penerimaan siswa baru dan pembagian kelas di SMA NUSA DUA.

Setelah upacara selesai Lia dan Amel berkeliling mencari nama mereka di daftar nama yang sudah di tempel di jendela kelas.                 

"Yeaayyyy," Lia dan Amel melompat kegirangan setelah tau kalau mereka berdua akan berada dalam kelas yang sama yakni kelas 10 IPA 4, kelas yang selalu menjadi unggulan karena diisi oleh siswa siswa cerdas dan berprestasi.

Setelah menemukan kelas mereka lantas masuk ke dalam dan duduk di barisan depan dekat pintu.
    
"Ehh Lia, gue denger ketua osis di SMA kita ganteng. Jadi penasaran seganteng apa ketua osis kita," Amel membuka pembicaraan setelah duduk di kursi masing-masing.

"Emang iya? Kok gue gak tau yaa?" tanya Lia yg memang tidak tau tentang ketua osis yang ganteng itu.

"Yah payah lu masa gak tau sii"                                  

Kemudian seorang guru masuk ke kelas mereka yang membuat mereka berdua dan seluruh siswa terdiam.

"Oke anak-anak, Ibu adalah wali kelas di kelas 10 IPA 4 ini, nama Ibu Megantara kalian boleh panggil Ibu Mega. Oke Ibu akan panggil nama kalian satu-satu setelah itu kalian maju ke depan untuk memperkenalkan diri kalian. Oke yang pertama Aditya Taufan, yang merasa itu namanya silahkan maju," seorang laki-laki maju ke depan kelas.

"Hai perkenalkan nama Saya Aditya Taufan, bisa kalian panggil Adit atau Taufan, Saya suka main bola,Saya berasal dari SMP 2 Jakarta. Salam kenal teman-teman semua!" laki-laki itu melambaikan tangan setelah memperkenalkan dirinya.

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang