"Cinta itu buta. Membuat yang baik jadi jahat, yang jahat tambah jahat. Yang pinter belom tentu jadi bego, yang bego tambah bego:v
Tapi tidak semua begitu karena cinta
Jadi,Hati-hati dengan CINTA!"🍁HAPPY READING🍁
Pagi ini, Lia sudah siap dengan seragam di tubuhnya. Sekarang Lia sedang duduk di ruang makan untuk menyantap sarapan pagi ini.
Sembari menunggu Bi Minah menyiapkan makanan, Lia mengecek ponselnya sejenak. Membuka beberapa medsos pribadi miliknya, tapi sepertinya tidak ada sesuatu yang menarik pagi ini. Jadi Lia kembali memasukan hpnya ke dalam tas.
Tak lama dari itu, Rangga keluar dari kamarnya bergabung bersama Lia di meja makan. Pemuda itu tampak sangat tampan dengan celana abu-abu dan baju putih serta dasi yang menjadi pelengkap ketampanan nya itu.
'Ya Allah... cakep banget sih ciptaan Mu ini.' seru Lia dalam hatinya.
Dirinya juga mengakui sosok 'Ketua Osis'-nya itu memang memiliki paras yang diatas rata-rata. Banyak temannya yang juga ganteng, tapi menurutnya Rangga memiliki pesona tersendiri dalam dirinya.
Hingga sampai Rangga duduk di hadapannya pun Lia masih memandangi nya tanpa sadar, "Kenapa? Ganteng?" tanya Rangga dengan kepercayaan dirinya yang sangat tinggi itu.
Lia tersadar lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain, lalu membalas perkataan Rangga, "Idih, jadi orang pedenya minta ampun."
"Terus, ngapain ngeliatin gue terus?"
"Mata, mata gue. Serah gue dong mau liat apa!" Lia terus mencari-cari alasan. Karena sebenarnya memang dia melihat ke arah Rangga terus menerus, dan Lia juga sadar akan hal itu.
"Dih ngegas."
"Bodo amat!"
"Haduh.. haduh. Pagi-pagi gini udah ribut aja, sok atuh sarapan dulu." Bi Minah datang dengan dua piring nasi goreng di tangannya. Rangga hanya tersenyum ke arah Bi Minah, sementara Lia raut wajahnya berubah jadi kesal.
Lia mengambil piring yang disodorkan Bi Minah lalu melahapnya dengan cepat.
Uhuuukk.. Uhuuukkk...
Lia tersedak nasi goreng yang dimakannya, dengan cepat Rangga menuangkan segelas air dan memberikannya kepada Lia.
"Makanya kalo makan gak usah kaya orang kelaperan." ucap Rangga setelah memberikan segelas air putih ke Lia.
"Emang laper!" balas Lia sambil mengelap mulutnya dengan tangan tapi langsung di cegah oleh Rangga.
"Apaan sih? Kan ada tisu, kotor nanti baju lu." Rangga mengambil dua lembar tisu lalu memberikannya ke Lia.
Rangga perhatian, tapi cara dia mengungkapkan nya salah, hehehe. Semua tertutup dengan sikap cuek nya itu.
Lia hanya terdiam melihat perlakuan Rangga barusan. Entah kenapa Lia jadi terdiam seperti itu. Tapi yang jelas ada sesuatu rasa yang berbeda di dalam dirinya.
Semakin hari jantungnya berdetak cukup cepat ketika mendapat perlakuan yang berbeda dari kakak kelasnya itu.
Lia tidak menghiraukan hal itu, dia sama sekali tidak mau berpikiran aneh-aneh perihal jantungnya itu.
Dia tidak mau memiliki perasaan apapun dengan cowo ini apalagi sampai jatuh cinta.
"Kak..." ucap Lia di sela-sela makan nya.
"Hmm?" balas Rangga tanpa mengangkat pandangannya.
"Emm... Na-nanti bareng ya?" ucap Lia gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis ✅
Romance[SELESAI] Bebas baca dan cerita gak bakal ada yg dihapus... Tapi usahakan untuk tidak sekedar membaca!!! Follow sebelum membaca 🌷HOPE YOU LIKE🌷 Seorang gadis cantik bernama Gladis Aurelia adalah siswa baru di sekolahnya. Dia berpikir bahwa sekolah...