Ibu

1.8K 93 3
                                    




Happy Reading





Tiduran diatas kasur, memainkan ponsel, hanya itu yang dilakukan Lia untuk mengisi hari liburnya yang membosankan. Ibu nya jarang sekali berada di rumah, setiap hari bekerja tanpa mengenal waktu. Meski begitu, Lia sama sekali tidak membenci wanita yang telah membuatnya berada di dunia ini.

Sekarang Lia sedang membaca buku yang tadi dibelinya, membaca dengan tidak fokus karena terus saja mengingat kejadian yang di alaminya di toko buku tadi.

Lia mengacak-acak rambutnya yang menandakan jika Dia frustasi, "ahhh Lia apaaaa sihhh, ngapain nginget kejadian itu terussss!" ucap Lia kesal.

Lia mengambil ponsel yang berada di sebelahnya untuk memutar musik. Dia pikir dengan mendengarkan musik akan melupakan kejadian itu, tapi yang Ia lakukan semuanya sia-sia.

Membaca buku dan mendengarkan musik sudah dilakukannya untuk melupakan kejadian tadi. Kini Lia mencoba untuk memejamkan matanya berharap kejadian itu bisa hilang dari pikirannya.

Lia berguling kesana kemari, menutup wajahnya dengan bantal, wanita itu tampak seperti orang yang berada di rumah sakit jiwa. Lia berdecak kesal kepada dirinya.

Lia melihat jam di ponselnya, ternyata masih jam delapan malam. Lia keluar kamar dan mencari Bi Minah tapi orang itu sudah tertidur di kamar nya, Lia tak tega untuk membangunkan nya.

Lia pergi ke dapur, membuat susu hangat dan membawanya ke ruang tengah untuk menonton tv. Ketika sedang menonton tv, pintu rumah terbuka dan seseorang masuk.

"Ehh Ibu.." Lia menghampiri wanita yang bernama Ramayanti itu dan mencium punggung tangan nya. Ibu nya langsung tersenyum di kala wajahnya yang tampak kelelahan.

"Kok kamu belum tidur Liii?" Ibu Lia bertanya sambil berjalan masuk ke ruang tengah dan duduk di depan tv bersama dengan Lia.

"Iya belum, gak bisa tidur. Emm.. Ibu mau minum teh atau apa?" Ucap Lia bersiap untuk pergi ke dapur.

"Buatin teh aja Lii. Gula nya jangan terlalu banyak yaa" ucap Ibu Lia dan dibalas Lia dengan mengangkat jarinya membentuk kata OK.

Setelah menunggu beberapa menit. Lia datang membawa secangkir teh hangat untuk Ibu nya, Ibu nya tersenyum hangat kepada anak satu-satunya itu.

"TARAAAA.. Cobain teh yang di buat khusus hanya untuk Ibu-ku tersayang. Kalo kurang manis liat Lia aja yaa Bu" ucap Lia sambil tertawa kecil, Ibu nya pun tertawa melihat tingkah konyol anaknya ini.

"Enggak deh, nanti Ibu diabetes lagi kalo minum teh sambil liat kamu" Ibu Lia tertawa, begitupun Lia.

"Gimana seminggu pertama sekolah di sana Lii" tanya Ibu Lia membuka obrolan.

"Biasa aja Bu." Jawab Lia sekedarnya.

"Yaudah kalo gitu. Kamu sekolah yang bener disana, jangan buat masalah. Kalo mau cari pacar yang bener yaa, hehehe" ucap Ibu Lia bercanda.

"Ishh apa sih Ibu. Baru juga masuk, udah mikirin pacar Lia aja" balas Lia malu

"Yaa gapapa dong. Lagian kamu dari SMP gak pernah punya pacar, beda tuh kayak si Amel sahabat kamu." ucap Ibu Lia.

"Yaa Dia mah emang seneng nyari pacar"

"Ohhh jadi Kamu gak seneng gitu" seru Ibu Lia disertai tawa.

"Ishh bukan gitu. Ah tau ah males sama Ibu!" ucap Lia seperti anak kecil yg sedang marah. Ibu nya langsung menarik bahu Lia dan mendekapnya dalam pelukan.

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang