Curiga

1.2K 72 8
                                    

Selamat malam untuk kalian yang membaca ini pada malam hari
Selamat pagi untuk kalian yang membaca ini pada pagi hari
Selamat siang untuk kalian yang membaca ini pada siang hari
Selamat sore untuk kalian yang membaca ini pada sore hari










🍁HAPPY READING🍁













'CURIGA! Hanya dugaan yang belum tentu benar namun bisa merusak suatu hubungan!'





























Hari sabtu, tepatnya hari dimana Lia dan Rangga akan menghabiskan waktu mereka bersama. Setelah melewati hari-hari yang melelahkan untuk Rangga dan menyenangkan untuk Lia. Saat inilah hari yang tepat untuk melepas rasa lelah di diri Rangga.

Sejak pagi tadi, Lia sudah siap seribu persen untuk menjalankan hari ini. Sampai-sampai dirinya mengganggu Rangga yang masih tertidur karena kelelahan.

Berulang kali Lia mengetuk pintu kamar Rangga untuk membangunkan sang kekasih, dan berulang kali pula Lia tak mendapatkan jawaban.

Lia menggunakan cara terakhir yang ada dalam otak pintarnya itu.

"Bi, kunci cadangan kamar cowo itu dimana?" tanya Lia ke Bi Minah.

"Bentar, biar Bibi yang ambil." Bi Minah bergerak mengambil kunci yang diinginkan Lia. "Ini, non!"

"Makasih."

Lia langsung melesat kembali ke kamar Rangga untuk melihat sedang apa sebenarnya Rangga.

Pintu sudah terbuka, keadaan kamar gelap, hanya cahaya matahari pagi yang masuk lewat celah jendela kamar.

"Ohh pantes, masih tidur ternyata!" ucap Lia setelah menyalakan lampu kamar. "Dasar pemalas!"

Lia bergerak mendekat ke posisi Rangga yang sedang tertidur pulas. Tapi sebelum itu, Lia sedikit tertarik untuk melihat isi kamar kekasihnya ini.

Lia memeriksa setiap sudut kamar dengan seksama. Kamarnya cukup rapih dan wangi untuk seorang remaja pria yang terkenal dengan sifat pemalasnya. Lia tidak terlalu peduli dengan hal tersebut, hingga Lia sampai di meja yang banyak berisi barang-barang Rangga.

Disana terdapat laptop dan buku pelajaran sekolah yang tersusun rapih. Ada satu buku yang Lia rasa sangat mencurigakan. Buku kecil yang terselip diantara buku-buku lain.

Baru saja Lia ingin mengambil buku itu, tapi suara Rangga yang baru bangun mengejutkan Lia.

"Ngintip lu ya?" kata Rangga sambil mengubah posisi menjadi duduk.

Baru saja membuka mata, tapi sudah menyebalkan. "Ih, kurang kerjaan banget ngintipin elu!"

"Terus ngapain masuk kamar gue?"

"I-tu, abisnya dari tadi gue ketuk pintu gak ada sautan. Gue kira lu mati gitu, jadi gue masuk pake kunci cadangan."

"Alesan!" cibir Rangga. "Sini!"

"Ngapain?"

"Cepet!" paksa Rangga.

Dia melihat Lia sudah rapih dengan sedikit polesan di wajahnya dan baju yang tidak terlalu formal. "Mau kemana? Rapih banget."

"Lah. Situ yang janji malah lupa."

"Janji? Janji apa gue?"

Lia duduk di dekat Rangga. "Weekend, juara. Forget it?"

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang