Weekend Bersamamu

968 61 6
                                    

Selamat pagi untuk kalian yang membaca ini pagi hari
Selamat siang untuk kalian yang membaca ini siang hari
Selamat sore untuk kalian yang membaca ini sore hari
Selamat malam untuk kalian yang membaca ini malam hari







28k read
1k vote
Kira kira 27k lainnya kemana ya? Heheh
Tapi gapapa

Terimakasih buat kalian semua yang sudah meramaikan story ini❤️❤️









🍁HAPPY READING🍁












"Balik? Kan, aku juga udah di rumah, masa mau balik sama aku," Lia membalas perkataan Rangga dengan candaan meskipun dia tau ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda.

"Li..."

"Kak Rangga pulang sana, udah malem," Lia coba mengalihkan topik dengan menyuruh Rangga pulang.

"Yaudah," ucap Rangga memelas, "besok free?"

"Kenapa?"

"Pertanyaan dijawab dengan jawaban, bukan dengan pertanyaan lagi!" ketus Rangga.

Setelah menjadi mantan ternyata masih belum ada yang banyak berubah dari pemuda cuek itu. Selain tingkat kebucinannya yang meningkat tajam setelah ditinggal Lia.

"Kalo iya kenapa, kalo enggak kenapa?"

"Ohh, oke! Besok gue jemput."

Rangga langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Lia yang menggerutu tidak jelas.

"Sebenarnya perasaan lo itu gimana sih, Li? Jangan labil gini dong!"

Lia berbicara dengan dirinya sendiri sambil memukul-mukul kepalanya, entah kenapa. Semoga kepala Lia baik-baik saja.

"Heh! Kamu kesurupan ya? Masa kepala sendiri dipukul gitu," Ramayanti datang dengan piyama yang sudah melekat pada tubuhnya.

"Ehh, Ibu!" Lia senyam-senyum karena malu, "gak ada setan yang berani masuk ke tubuh Lia, Bu, jadi don't worry."

"Kalo sudah kemasukan baru tau rasa kamu!" Ramayanti mencubit gemas pipi Lia, "gimana? Sudah selesai semua, kan?"

"Yaaa gitu deh. Tapi Lia masih bingung, Bu. Tadi kata kak Rangga kalo ada kesempatan lagi, katanya dia mau balik sama Lia."

"Terus kenapa?"

"Lia bingung. Di satu sisi, Lia masih gak bisa terima liat dia peluk cewe lain. Tapi, Lia juga masih suka sama kak Rangga."

"Denger nih. Setiap orang itu pasti pernah melakukan kesalahan, tapi gak setiap orang mau memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sudah dia buat. Coba kamu kasih dia kesempatan, biar dia bisa belajar lagi agar tidak melakukan kesalahan yang sama."

"Kalo misalnya dia menyia-nyiakan kesempatan yang aku kasih, gimana?"

"Ya sudah, tidak ada pilihan lain selain menjauhi dia. Lagipula, kalian baru kenal beberapa bulan, terus hubungan kalian juga belum sampai sebulan. Kalian itu cuma butuh lebih banyak komunikasi dan jangan mementingkan ego masing-masing."

"Iya, sih. Menurut ibu, Lia perlu bicara sama cewe yang dipeluk kak Rangga atau enggak?"

"Terserah kamu sih. Tapi ibu saranin kamu ketemu sama dia. Biarkan dia menjelaskan semuanya dari sudut pandang dia. Biar diantara kalian bertiga gak ada dendam."

"Oke, deh! Lia ikut apa kata ibu aja."

Selesai membicarakan masalah yang dihadapi oleh anak tercintanya, Ramayanti mengajak Lia masuk ke dalam untuk segera tidur.

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang