Menangis

1.6K 84 6
                                    

Selamat malam untuk kalian yang membaca ini pada malam hari
Selamat pagi untuk kalian yang membaca ini pada pagi hari
Selamat siang untuk kalian yang membaca ini pada siang hari
Selamat sore untuk kalian yang membaca ini pada sore hari

Selamat hari Jumat!!!❤

Apa kabar kalian semuaaaaa?

Welcome back in Ketua Osis

Bacanya jan cepet-cepet oke?heheh






Dua quotes😂😂

'Air mata seorang wanita memang diartikan sebagai suatu ketulusan. Tapi air mata seorang lelaki yang jarang untuk menangis, lebih tulus dari air mata sang dara.'


"Yup, betul seperti apa yang pernah pepatah katakan. 'Mulutmu adalah harimau-mu.'
Jagalah mulutmu jika tidak ingin terkena masalah dengan orang lain."




🍁HAPPY READING🍁





"Pagi, Kak, Bi!" Lia datang dengan senyuman lebar dari kedua sudut bibirnya, Lia kelihatan sangat bersemangat pagi ini.

Rangga menatap aneh wanita yang baru saja bergabung ini. Sementara Bi Minah melemparkan senyum terbaiknya kepada anak dari majikannya itu.

"Pagi, Non. Ceria banget pagi ini, Non." Ternyata Bi Minah juga sadar akan hal itu.

'Kirain gue doang yang ngerasa gitu.' ucap Rangga dalam benaknya.

"Hehehe. Kan kalo pagi-pagi itu harus semangat, Bi." balas Lia dengan kekehannya.

"Ayo, Kak berangkat!" Lia beralih ke Rangga

"Eh, non Lia gak mau sarapan dulu?"

"Gak usah deh, Bi. Dibuat bekel aja ya." Bi Minah mengangguk lalu pergi mengambil kotak makan.

"Kak ayoo!"

"Gak liat gue lagi makan?" ucap Rangga sinis

"Dih makan dari tadi gak kelar-kelar."

Diam-diam, Lia memperhatikan Rangga yang sedang makan. Kelihatan sangat keren ketika cowok itu menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya. Hatinya meleleh melihat cowok ganteng itu.

"Gak pernah liat cowo ganteng makan?" ucap Rangga, tapi masih dalam keadaan menyantap sarapannya.

Lia tersentak lalu membuang pandangannya ke arah lain. "Ish... Siapa yang ngeliatin? Pede banget jadi orang."

Rangga tidak membalas lagi ucapan Lia barusan. Dia masih fokus dengan piring di hadapannya itu. Bagai karang yang dihempaskan ombak, tetap santai.

Rangga meneguk segelas air lalu berdiri, "Ayo!" Rangga mengambil kunci motor di sebelah tangannya lalu berjalan keluar rumah.

"Biii.. Lia berangkat!" teriak Lia, namun tak ada sahutan dari Bi Minah.

"Pagi-pagi udah ada aja orang yang ngerusak mood gue!" Lia mendumel pelan.

"Ngomong apaan?" tanya Rangga yang sepertinya mendengar ucapan Lia barusan tapi tidak jelas.

"Gak ada." jawab Lia singkat

Walaupun selalu mendapatkan perlakuan seperti itu dari Rangga, tapi Lia tetap sabar menjalani hidup, eh salah. Menjalani hari-harinya bersama cowo itu.

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang