Mulai Mendekat

2.2K 127 6
                                    

'Beri sedikit waktu agar cinta datang karena telah terbiasa...'







Pagi tepatnya pukul 04.00, semua siswa yang tengah tertidur pulas langsung bangkit ketika pintu ruangan mereka di pukul dengan sangat keras sehingga membangunkan siapapun yg sedang tertidur.

'Cepat turun dalam waktu lima menit. Jika ada yang telat maka Saya akan hukum berlari mengelilingi lapangan lima kali' ucap seseorang menggunakan pengeras suara sekolah.

Semua siswa langsung berhamburan keluar menuju lapangan dengan mata yg masih mengantuk.

"Lii ayo buruan nanti kita kena hukuman," ujar Amel yang panik.

"Iya bentar, gue nyari sendal gue nih. Aduh dimana si..."

"Yaudah lu duluan aja sana" lanjut Lia

"Ya jangan lah nanti lu di hukum" balas Amel.

"Udah biarin aja. Dari pada lu kena hukuman yg lu sendiri gak ngelakuin kesalahan apapun. Udah sana!" Lia mendorong tubuh sahabatnya itu keluar.

Amel segera berlari ke lapangan meskipun Dia tidak tega meninggalkan Lia sendiri dan akan mendapatkan hukuman.

Lia terus saja mencari benda yang dibutuhkan nya namun tak kunjung ketemu.

Dari bawah sudah terdengar suara yang sedang menyiapkan barisan membuat Lia semakin panik.

"Aduh mana siii" ucap Lia frustasi.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan seseorang langsung menarik lengan Lia keluar menuju lapangan.

•••

"Rangga ini ada salah satu murid yg coba buat sembunyi" ucap Boy asisten Rangga di kepengurusan osis.

Lia yang mendengar hal itu langsung kaget karena dirinya tidak berniat untuk bersembunyi melainkan mencari sendal nya yang hilang.

"Eng..enggak Kak Saya gak berniat buat sembunyi. Saya tadi lagi nyari sendal Saya yg hilang" bantah Lia.

"Halah udah gak usah bohong kamu" balas Boy.

"Enggak Kak Saya gak bohong. Nih liat aja Saya gak pake sendal kan?" ucap Lia sambil menunjuk kakinya yg tak menggunakan sendal.

"Sudah sudah, karena kamu memang gak bohong tapi kamu tetap telat tiga menit buat kelapangan. Jadi kamu lari sekarang juga" perintah Rangga.

"Kak gak bisa di kurangi gitu hukumannya. Jadi dua kali aja" Lia berusaha mengurangi hukumannya.

"Kamu siapa ngatur Saya? Saya yg punya kuasa disini. Cepat lari!" Rangga kembali menegaskan perintahnya. Rangga seperti sangat dendam dengan wanita ini.

Lia langsung berlari. Setelah dua putaran, Lia berlari dengan terhuyung-huyung karena tidak kuat lagi.

Saat di putaran ke empat, tubuh Lia benar-benar sudah tidak kuat lagi. Akhirnya tubuhnya pun tersungkur di atas lapangan.

Rangga yang memang sengaja mengawasi sendiri wanita yang sedang di hukumnya langsung berlari ketika melihat wanita itu terkapar di lapangan.

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang