Selamat pagi untuk kalian yang membaca di pagi hari
Selamat siang untuk kalian yang membaca di siang hari
Selamat sore untuk kalian yang membaca di sore hari
Selamat malam untuk kalian yang membaca di malam hari🍁HAPPY READING🍁
'Rindu yang menggebu itu layaknya hujan di pagi hari, tak ada yang mengharapkan namun akan tetap datang.'
Duduk di depan teras rumah di temani dengan secangkir coklat panas dan angin pagi yang masih terasa sejuk menyentuh kulit. Tidak ketinggalan juga jari yang terus menekan keyboard laptop yang menghasilkan banyak kata yang tersusun rapi, juga mata yang terfokus pada layarnya yang berbentuk persegi itu.
Akhir pekan yang menyibukkan bagi seorang wanita yang sebentar lagi akan segera meninggalkan jenjang pendidikan SMA. Esok senin adalah hari dimana Lia akan mengikuti ujian kelulusan bersama para siswa yang juga satu angkatan dengannya.
Lia sudah mempersiapkan segala sesuatu yang ia butuhkan untuk mengikuti ujian tersebut. Lahir dan batin, fisik dan mental, semua sudah ia persiapkan dengan matang demi mencapai satu tujuannya. Satu tujuan Lia, yaitu menyusul sang kekasih ke Negeri Ratu Elisabeth.
Lia sadar, dirinya tidak sepintar Rangga dan juga tidak secerdas pria itu, namun Lia tetap harus yakin bahwa dirinya bisa berangkat ke Inggris tanpa harus merepotkan Ibunya. Lia mengejar beasiswa karena tidak mau lagi menyusahkan Ibunya, Lia merasa sudah sangat merepotkan kedua orangtuanya sejak kecil. Sehingga membuat Lia tidak ingin menyusahkan Ibunya dengan meminta untuk kuliah di luar negeri.
Lia menghembuskan nafasnya perlahan lalu meminum sedikit coklat panasnya yang kini sudah dingin.
"Lia, ibu berangkat dulu ya," ujar Ramayanti yang sudah rapi.
"Loh ... ini, kan, hari minggu, Bu?" ungkap Lia kebingungan, karena biasanya hari minggu Ibunya libur.
"Iya. Tadi atasan ibu telepon ke ibu, ibu disuruh masuk yaudah mau gimana lagi."
Lia mengangguk paham. "Yaudah kalo gitu, hati-hati ya," ujar Lia tak lupa mencium punggung tangan Ibunya.
Setelah mobil yang dipakai Ibunya meninggalkan halaman rumah, Lia termenung dan matanya berkaca-kaca. Entah apa penyebabnya, hanya Lia dan Tuhan yang mengetahuinya.
Tiba-tiba ponsel Lia berbunyi, bersamaan dengan itu senyum Lia seketika melengkung sempurna membuatnya terlihat sangat manis.
"Halo!" sapa Lia antusias. "Tumben pagi-pagi video call?" sambungnya dengan pertanyaan.
"Emangnya gak boleh?" balas lawan bicara yang tak lain dan tak bukan adalah Rangga. Dialah satu-satunya orang yang mampu membuat senyum Lia terukir sempurna di wajahnya.
"Boleh kok, boleh banget malahan. Tapi tumben aja, biasanya malem kalau gak sore. Ada apa sih?"
"Aku mau ngasih tau sesuatu."
"Apa?"
"Mulai besok, aku gak bisa sering-sering telepon kamu kaya gini lagi. Soalnya besok jadwal udah mulai padat, ya kamu tau sendiri jurusan yang aku ambil ini apa jadi pasti disuruh belajar terus. Terus, aku juga ikut organisasi disini buat tambah-tambah nilai ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis ✅
Romance[SELESAI] Bebas baca dan cerita gak bakal ada yg dihapus... Tapi usahakan untuk tidak sekedar membaca!!! Follow sebelum membaca 🌷HOPE YOU LIKE🌷 Seorang gadis cantik bernama Gladis Aurelia adalah siswa baru di sekolahnya. Dia berpikir bahwa sekolah...