Duo CanBlo

1.5K 82 15
                                    

Selamat malam untuk kalian yang membaca ini pada malam hari
Selamat pagi untuk kalian yang membaca ini pada pagi hari
Selamat siang untuk kalian yang membaca ini pada siang hari
Selamat sore untuk kalian yang membaca ini pada sore hari



Ada yang kangen gak?
Yaudah kalo gak ada:(

Setelah dua minggu gak update

Part ini santai santai aja, gak ada konflik






















'Ada satu keanehan dalam dunia percintaan. Yaitu, banyak orang cantik ataupun ganteng yang tidak memiliki pasangan atau JOMBLO!!!'


















🍁HAPPY READING🍁

























Malam yang indah telah berlalu. Kini berganti dengan pagi yang cerah, secerah wajah Lia ketika menyapa Rangga dan Bi Minah di meja makan.

Satu senyum tipis dari Rangga terlihat, meskipun samar. Tapi Lia mampu melihatnya. Pagi ini mood nya sedang sangat baik. Dia tidak ingin merusak nya dengan berdebat dengan Rangga. Dia sudah tau apa yang akan terjadi jika dirinya berdebat dengan cowo keras kepala itu.

Lia mendudukkan tubuhnya di kursi yang berhadapan dengan Rangga. Lia menyendok satu centong nasi ke atas piringnya, tak lupa dengan lauk-pauk yang sudah di masak Bi Minah.

Satu persatu suapan masuk ke dalam mulutnya. Lia sedang bertarung dengan pikirannya sendiri, 'Tumben nih orang kaga bawel.'

"Gue tunggu di depan." ucap Rangga tiba-tiba. Dia langsung pergi dari meja makan.

"Ihhh... ga jelas!" tubuh Lia bergidik.

Dengan cepat Lia menghabiskan makanannya dan segera menyusul Rangga di depan. "Bi... Lia berangkat." ucapnya sedikit berteriak.

"Ayo, Kak!" ucap Lia dengan senyum yang terus merekah dari bibir mungilnya.

Rangga menatap Lia lekat-lekat, seperti sedang memperhatikan sesuatu di wajah Lia. Lia yang di tatap seperti itu merasa ngeri sekaligus penasaran apa yang sedang diperhatikan cowo itu.

"Kak..." Lia mencoba menyadarkan Rangga. Rangga malah mendekat ke arah Lia.

Lia semakin ngeri dengan tingkah aneh Rangga. Perlahan, kakinya mundur selangkah demi selangkah. Kaki Rangga bergerak ke arah sebaliknya. Kakinya terus maju membuat jarak keduanya semakin dekat.

'Ehh... ini dia mau ngapain si? Please jangan sekarang kalo mau itu.' Lia dalam benaknya.

Semakin dekat hingga Lia tidak memiliki ruang lagi untuk bergerak. Sementara itu Rangga terus bergerak maju, sampai jarak antara Rangga dan Lia hanya sekitar 10cm.

Wajah Rangga mendekati wajah cantik milik Lia. Jantung Lia berdegup sangat cepat, dia membutuhkan oksigen lebih banyak karena dadanya terasa sesak. Lia hanya memejamkan matanya, tidak ingin lagi melihat kemanapun.

Dan pada akhirnya....

"Kalo makan gak usah di sisain buat lebaran juga kali." Rangga mengelap sudut bibir Lia yang sepertinya ada bekas makan tadi. Lalu kembali menjauh dari Lia.

Lia bernapas lega. Untung saja Rangga tidak melakukan hal yang tadi ada di pikirannya. Selamat...

Tapi tubuh Lia masih terdiam di tempat yang sama. Tidak bergerak sedikitpun.

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang