Dingin

1.1K 76 11
                                    

Selamat malam untuk kalian yang membaca ini pada malam hari
Selamat pagi untuk kalian yang membaca ini pada pagi hari
Selamat siang untuk kalian yang membaca ini pada siang hari
Selamat sore untuk kalian yang membaca ini pada sore hari









Apa kabar? Semoga selalu sehat ya dan semakin setia sama author yg kata orang 'Wibu' :(

Dan.... akhirnya author gak bisa tepati janji lagi:(

Bilangnya mau libur dari KETUA OSIS tapi malah update lagi:(

Tapi ini hadiah buat kalian semua karena detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun ini, cerita yang kalian baca sudah menembus

20.000 readers😍😍😍😍













🍁HAPPY READING🍁











'Aku tidak merubah sikap ku, aku hanya ingin lebih cinta kepadamu dengan cara seperti ini.'




























*Kemarin Malam*

Lia bertanya kepada Rangga, kemana saja dia pergi sejak pagi sampai-sampai tidak mengabari.

"Pagi-pagi gue disuruh ke sekolah buat ngurusin sesuatu, sebenernya gue juga males, tapi mau gimana lagi," Rangga mulai menjelaskannya.

"Sampe malem gini?" tanya Lia dengan wajah datar.

"Eng... Gak gitu, kan, gue ke sekolah sama Geri dan Ifan, selesai dari sekolah mereka ngajak gue nongkrong. Teru..." Rangga menghentikan ucapannya.

"Apa?" Lia menunggu Rangga menyelesaikan perkataannya.

'Sial! Ngomong apa gue sama Lia?' Rangga berucap dalam hatinya.

"Ya, gitu. Selesai nongkrong, gue balik. Terus di jalan ketemu t-temen... la-lama."

"Oh ya?" Lia tersenyum tipis, namun Rangga dapat melihatnya. "Yaudah kalo gitu. Gue percaya sama lu, kak!"

Deg.... Melihat Lia tersenyum dan berucap seperti tadi, hati Rangga tiba-tiba menjadi sakit. Dia sudah membohongi pacarnya sendiri, begitu pikir Rangga.

"Gue percaya sama kak Rangga, karena gue beneran sayang sama lu, kak. Tapi gue mohon, jangan pernah kak Rangga menyalahgunakan kepercayaan gue terhadap kakak. Gue ngantuk, selamat malam!" Lia berbalik badan lalu pergi menuju kamarnya.

'Gue percaya sama lu karena gue sayang lu, kak...'

Kata itu terus-menerus terulang dalam ingatan Rangga. Rangga sendiri sudah merasa sangat bersalah karena sudah membohongi Lia, kekasih hatinya.

*Di pagi harinya*

Lia yang biasanya banyak bicara tetapi pada pagi itu dia begitu dingin. Baik dari sikapnya maupun tatapannya kepada Rangga.

Rangga sendiri merasakan perubahan yang terjadi pada diri kekasihnya itu.

"Ayo berangkat! Hari ini upacara, nanti telat!" ucap Rangga yang dibalas hanya dengan anggukan kepala oleh Lia.

Mendapat respon seperti itu membuat Rangga merasa sedih. Rangga tidak tau kesalahan apa yang ia perbuat selain membohongi Lia, sehingga Lia berubah menjadi lebih cuek dari biasanya.

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang