Baikan

1.5K 91 5
                                    

Selamat malam untuk kalian yang membaca ini pada malam hari
Selamat pagi untuk kalian yang membaca ini pada pagi hari
Selamat siang untuk kalian yang membaca ini pada siang hari
Selamat sore untuk kalian yang membaca ini pada sore hari

Apa kabar?

Semoga selalu sehat dan dalam perlindungan-Nya❤







🍁HAPPY READING🍁





'Segala sesuatu tentang mu kini menjadi rinduku. Dan akan selalu ku rindukan sampai kapanpun.'




Lia mencoba untuk membuka kedua matanya yang masih terasa berat itu. Lia baru saja bangun tidur, sejak kapan itu Lia juga tidak tau. Yang dia ingat terakhir kali adalah Amel berada di kamarnya dan dirinya sedang menangis.

Ahh, mengingat kata menangis Lia menjadi mengingat kejadian di sekolah tadi. Satu kejadian sederhana dengan efek yang sangat mendalam.

Lia mengambil ponsel miliknya dari atas nakas, lalu dinyalakannya benda pipih itu. Ternyata baru jam tujuh malam.

Sebentar.... JAM 7 MALAM?

"Wah parah... tidur apa belajar meninggal gue? Tidur dari siang sampe jam segini, hebat." ucapnya kepada diri sendiri.

"Wah kaga sholat dong gue?" ujar Lia menyesal, biar begitu Lia masih tidak lupa kewajibannya sebagai seorang muslim, eits... muslimah.

Perutnya mengeluarkan suara yang khas ketika lapar, suara yang paling menyebalkan tapi juga disukai Lia. Lia segera beranjak dari tempat tidurnya menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan.

Sesampainya Lia di dapur, satu senyuman manis Lia terlihat dari bibirnya. Bagaimana tidak, bangun tidur dari siang ehh bangun-bangun ngeliat makanan yang begitu banyak diatas meja. Dan kelihatannya sangat menarik minat untuk segera di santap.

Tak perlu banyak pikir Lia langsung duduk rapih di atas kursi lalu segera menyantap apapun yang ada di atas meja. "Bi Minah abis nonton master chef kali ya? Tumben banget masakannya seenak ini." ucapnya di sela-sela makan.

Ketika hendak mengambil minum, Lia melihat selembar kertas terselip di bawah gelas minumnya. Karena sudah kebiasaan kepo, Lia sudah tidak memikirkan lagi siapa pemiliknya langsung saja dia ambil kertas tersebut.

Matanya membulat sempurna, mulutnya terbuka lebar yang menyebabkan makanan yang ada dalam mulutnya hampir saja keluar jika tidak ditahan oleh sebelah tangan Lia yang dengan cepat memasukkannya kembali ke dalam.

Iyuhhh... jorok syekali.

Isi kertas  itu adalah:

Buat lu yang lagi sedih di rumah ini

Gimana makanannya? Enak? Enak lah kan yang masak kembaran chef Juna heheh.
Kalo udah kenyang jangan lupa minum, abis minum pasti lu liat surat ini kan?
Nah kalo udah ngambil kertas itu lu baca dengan baik

Gue sebenernya gak tau dimana letak kesalahan gue, tapi gue gak mau di cap jadi cowo pengecut, karna gimana juga lu nangis setelah dari ruang osis dan di ruang osis itu cuma ada gue dan lu.
Selengkapnya... selesai lu makan, lu keluar ke halaman depan. GUE TUNGGU!!!

ORANG GANTENG

Seperti itulah kiranya isi selembar kertas yang ditemukan oleh Lia. Dia sudah tau siapa penulis dari surat tersebut, siapa lagi orang yang sok kepedean dan suka menyombongkan wajahnya itu.

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang