"will you...."

1.5K 84 7
                                    

Selamat malam untuk kalian yang membaca ini pada malam hari
Selamat pagi untuk kalian yang membaca ini pada pagi hari
Selamat siang untuk kalian yang membaca ini pada siang hari
Selamat sore untuk kalian yang membaca ini pada sore hari






Maap publish ulang😃




🍁HAPPY READING🍁





'HAI! will you be mine?
BeTJanda hehehe'

Part akhir😭













"Lia?"

"Ya?"

"Gue...," Rangga menghentikan ucapannya.

"Gue? Apa sih?" tanya Lia bingung.

"Gue... itu, emm..."

"Apaaaa?!"

"G-gue mau m-minum. Beliin dong di kantin!" Rangga memberikan Lia selembar uang kertas.

"Tunggu, ya?"

Lia keluar meninggalkan ruang UKS dan Rangga seorang diri.

'Susah banget si bilangnya! Padahal dikit lagi.... Ranggaaaa!! Ranggaaaa!!' batin Rangga.

Apa mungkin hati Rangga belum sepenuhnya mencintai Lia? Mana mungkin!

Buktinya tadi, Rangga rela wajahnya dipukuli cowo yang sama sekali tidak dia kenal sampai dirinya jatuh pingsan. Apa itu belum cukup untuk alasan Rangga bahwa dia benar-benar telah jatuh cinta terhadap Lia?

CKREEKK...

Seseorang membuka pintu ruang UKS.

"Ranggaaaa!!!" seorang wanita dengan air mata yang sudah mengalir dari matanya masuk lalu memeluk Rangga dengan kuat.

"Lo gak kenapa-kenapa, kan?"

"Gue khawatir banget sama lo!"

"Gue denger lo ribut sama anak sekolah lain. Makanya gue minta ijin ke panitia buat bisa ketemu lo!"

"Syaaa... Lebay lu, ah!" Rangga melepas tangan Tasya yang sedari tadi memeluk tubuhnya. Ya, cewe itu Tasya.

"Tapi lo bener-bener gapapa, kan?"

"Ya!" singkat. Cewe lagi sedih malah di jutekin haha, dasar Rangga...

Tasya tiba-tiba kembali memeluk paksa Rangga dengan sekuat tenaganya. "Biarin gue peluk lo sebentar aja."

Rangga diam. Tidak membalas ucapan Tasya tadi. Tapi perlahan kedua tangan Rangga terangkat dan akhirnya mendekap tubuh Tasya erat.

"Gue sayang lo, Ngga!" ucap Tasya.

Lagi-lagi, Rangga hanya diam tak bergeming.

"Kak, gue beliin lu air mi--"

Lia datang benar-benar pada waktu yang salah. Kedua matanya membulat melihat dua orang yang sudah dianggapnya sebagai saudara, bahkan yang satunya memiliki tempat khusus di hatinya, berpelukan dengan begitu erat. Bagai dua orang yang saling menyayangi dan tidak ingin ditinggalkan satu sama lain.

"Maaf, ganggu. Gue cuma mau ngasih ini. Gue taro disini ya?" Lia langsung pergi meninggalkan ruang UKS itu.

"Lia!"

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang