'Perlahan, rasa itu muncul seiring kebersamaan kita yang semakin lama semakin dekat.'
🍁HAPPY READING🍁
Lia berhenti tepat didepan seseorang yang sepertinya sengaja menghalangi jalan yang ingin dilalui Lia. Lia menatap malas orang itu, "Kenapa lagi sih, Kak?" tanya Lia ke orang itu. "Gak ada. Gue cuma mau ngingetin ini aja, siapa tau lu lupa..." jeda Tasya, orang itu adalah Tasya.
"Lo gak lupa kan sama perkataan gue beberapa hari lalu? Gue harap sih lo gak lupa yaa" Tasya tersenyum sinis, setelah itu pergi dari hadapan Lia.
Lia tak paham lagi dengan kakak kelasnya itu. Dia rela mengancam orang lain hanya untuk membuat seseorang yang dicintainya tidak direbut orang lain. Menurutnya jika memang orang itu adalah jodoh kita? Tuhan pasti tidak akan memberikannya pada siapapun. Dan itu pasti.
Tak jauh dari tempat Lia berdiri, ada seorang cowo yang sengaja mengikutinya sejak tadi. Dia mendengar semua pembicaraan nya dengan orang yang baru saja pergi itu. Rangga benar-benar geram dengan tingkah laku Tasya.
Bagaimana bisa dia melakukan hal bodoh itu kepada orang lain. Mau bagaimanapun, apapun yang dilakukan oleh Tasya itu hanya membuat dirinya semakin buruk dimata Rangga. Dan Rangga akan semakin membencinya.
Rangga segera menyusul Lia yang hendak pergi, "Lia!" teriak Rangga
Lia menoleh ke sumber suara itu, "Ehh... Kenapa, Kak?" Lia membalikkan tubuhnya dan mendapati Rangga di belakangnya. Setelah gosip yang baru saja beredar, Lia masih saja bersikap manis seperti itu dan seakan tidak peduli dengan gosip itu dan ancaman dari Tasya.
"Ikut gue sebentar!" Rangga menarik tangan Lia paksa.
"Kak sakit..." lirih Lia
Rangga tak mempedulikan rintihan Lia. Dia terus menggenggam erat tangan Lia, tidak bukan erat melainkan genggaman yang sangat keras dan menyakiti Lia. Membawanya entah kemana, Lia hanya mengikutinya dengan sangat terpaksa.
Rangga berhenti di daerah yang tidak ada satupun siswa berada disini. Lia sendiri tidak tau dimana dirinya berada sekarang.
Lia masih memegangi pergelangan tangannya yang sakit akibat ditarik oleh Rangga sembari memperhatikan sekitar.
"Kak Rangga ini apaan sih? Narik-narik tangan gue gini, kan sakit!" Lia menatap tajam mata Rangga dengan sedikit emosi.
"Sorry!" Rangga membalasnya dengan sangat santai.
"Kenapa sih?" Lia masih penasaran kenapa Rangga membawanya ke tempat ini.
"Gue mau nanya sesuatu sama lu. Tapi lu harus jawab jujur, oke?"
"Nanya apa sih? Lagian kenapa juga gue harus jujur sama lu?"
"Udah gak usah banyak protes!"
"Lu di ancem apa sama Tasya?" Rangga mengubah nada bicaranya menjadi lebih serius. Tidak, memang dia orangnya tidak pernah bercanda. Tidak juga, dia akan bersikap asik ketika bersama orang yang sudah lama di kenalnya dan orang yang dianggapnya penting.
Lia membelalakan matanya, bagaimana Rangga tau perihal dirinya yang diancam oleh Tasya. "K..kak Rangga tau dari mana?" tanya Lia penasaran.
"Gak penting gue tau dari mana. Lu jawab aja pertanyaan gue itu."
"Emm... Itu..." Lia sedikit gugup kali ini. Dia ragu untuk memberi tau Rangga, iya kalau masalahnya selesai, kalau tidak? Repot urusannya.
"Jawab cepet!" Rangga memegang kedua bahu Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis ✅
Roman d'amour[SELESAI] Bebas baca dan cerita gak bakal ada yg dihapus... Tapi usahakan untuk tidak sekedar membaca!!! Follow sebelum membaca 🌷HOPE YOU LIKE🌷 Seorang gadis cantik bernama Gladis Aurelia adalah siswa baru di sekolahnya. Dia berpikir bahwa sekolah...