Berakhir

1K 72 13
                                    

Selamat malam untuk kalian yang membaca ini pada malam hari
Selamat pagi untuk kalian yang membaca ini pada pagi hari
Selamat siang untuk kalian yang membaca ini pada siang hari
Selamat sore untuk kalian yang membaca ini pada sore hari




Hai welkombek with me

Mending kalian jangan baca part ini deh

Eh gak!!! Kalian hrs baca




🍁HAPPY READING🍁









'Putus cinta bukanlah sesuatu yang bisa merusak masa depan. Sebaliknya, hal tersebut harus kita jadikan pelajaran untuk kedepannya.'





















Itu... I-tu...." Amel menunjuk ke suatu tempat.

"Apasih?" Lia mengikuti arah jari Amel menunjuk.

Rasanya Lia seperti mendapatkan tamparan yang begitu keras dibagian pipi. Sama seperti yang dilakukan Amel, Lia juga meyakinkan dirinya bahwa semua ini tidak sedang bermimpi.

Memastikan bahwa apa yang sedang mereka berdua lihat bukanlah sebuah kesalahan dari mata mereka. Tapi memang benar apa adanya.

"Itu... kak Rangga?" tanya Amel ke Lia. "Terus, cewe nya itu siapa?"

"Kak Natasha. Gue kenal dia, dia temennya pacarnya kak Angga, abangnya Rangga," tutur Lia. "Mel, kak Rangga selingkuh?"

Lia mulai menitikkan air matanya. Kekhawatirannya selama ini akhirnya terjadi.

"Enggak, Li. Lu tenang dulu, kita belum tau kebenarannya," Amel mencoba untuk menenangkan Lia. "Sekarang gini, kita coba pindah ke tempat yang kosong itu, terus kita dengerin mereka ngomongin apa. Tapi jangan sampe mereka berdua tau. Lu juga, tenang dulu, gak usah nangis."

Mereka berdua berdiri dari tempat mereka duduk. Sebelumnya, Amel pergi ke kasir dulu untuk membayar makanan mereka berdua.

Setelah Amel kembali, mereka berdua berjalan dengan sangat hati-hati ke arah Rangga dan Natasha. Beruntung, baik Rangga ataupun Natasha tidak menyadari pergerakan Lia dan Amel.

Keduanya tampak sedang sangat serius berbicara sehingga tidak memperhatikan sekitar. Lia dan Amel sudah duduk ditempat yang sudah direncanakan.

Sekarang, mereka berdua tinggal mendengarkan apa yang sedang dibicarakan Rangga dan Natasha.

"Aku udah gak bisa tahan lagi, Ngga. Aku bener-bener suka sama kamu. Kamu udah jadi bagian penting dari hidup aku, Ngga."

"Tapi gak gini caranya, Nat..."

"Gimana, Ngga. Kamu juga suka sama aku, kan? Iya, kan?"

"Tenang, Li. Jangan berisik dulu, nanti kita kepergok," Amel masih terus menenangkan Lia.

"Jawab, Rangga. Kenapa kamu diam begini? Aku sayang kamu, saat aku mau pindah ke Amerika, aku merasa sedih karena aku belum bisa mengutarakan perasaan aku ke kamu," ungkap Natasha, nada bicaranya sedikit bersedih. "Aku coba mau hubungi kamu, tapi aku gak tau sama sekali hal-hal tentang kamu. Karena dari dulu kamu selalu gak mau cerita tentang diri kamu, kamu juga selalu tertutup sama orang lain."

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang