Tasya 'Si Galak'

1.8K 87 4
                                    

'Cinta mampu membuat yg melihat menjadi buta, membuat yg cerdas menjadi bodoh, membuat yg waras menjadi gila. Itulah cinta'




Happy Reading






Selesai upacara, seluruh siswa berhamburan meninggalkan lapangan. Sebagian ada yang pergi ke kantin dan sebagian lain memilih langsung ke kelas untuk merilekskan otot kaki sehabis upacara.

Begitu juga dengan Lia. Dia memilih langsung ke kelas setelah sebelumnya diajak ke kantin oleh Amel.

Sebenarnya Lia bukan malas untuk ke kantin. Hanya saja telinga Lia terasa panas mendengar namanya terus saja dibicarakan teman-temannya dari upacara belum dimulai hingga berakhir.

Lia tak habis pikir bagaimana foto dirinya dan Rangga bisa tersebar hingga ke seluruh siswa-siswi SMA Nusa Dua. Dan tak habis pikir kenapa orang itu tega menyebarkan foto itu tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Amel telah kembali dari kantin dan duduk di sebelah Lia. Amel tampak bingung melihat sahabatnya itu sangat tidak berenergi seperti biasanya.

"Kenapa sih Lii?" Amel mulai membuka suara, Dia sudah tak tahan lagi melihatnya.

Lia hanya diam membisu.

"Soal itu?" tanya Amel memastikan.

Lia hanya menganggukkan kepala tanpa menjawab sepatah katapun.

"Yaelah, biasanya juga kalo ada masalah gak sampe kek gini Lii."

"Ya kan biasanya gak sama cowo yg terkenal sampe satu sekolah tau, Mel." ucap Lia yang suaranya terdengar sedih. Amel jadi membungkam mulutnya, tak ingin memperpanjang dan menambah masalah sahabat nya ini.

Bel masuk jam pertama berbunyi. Membuat semua diam dan duduk rapih di kursi masing-masing. Lia juga sudah duduk tegap yang sedari tadi Lia menaruh kepala di atas mejanya.

***

Bel istirahat berbunyi keras, menyelamatkan para siswa dari kemalasan yang melanda ketika belajar. Semua siswa langsung menuju ke kantin takut tidak kebagian tempat duduk dan juga makanan.

Sementara dua orang sahabat masih berada di dalam kelas. Lia masih tidak bersemangat untuk melakukan apapun. Bahkan saat mengikuti pelajaran tadi, Lia tidak mendengarkan apapun yang di jelaskan oleh guru yang mengajar.

Pikiran nya sangat kacau. Lia takut jika seluruh teman terutama fans Rangga memusuhi nya.

"Gimana? Mau ke kantin gak? Buruan gue laper nih!" Amel mulai kehabisan kesabaran nya.

'Kalo gue ke kantin pasti banyak yang ngomongin gue. Tapi kalo gue di kelas aja, gue disini sendirian dong' ucap Lia dalam hatinya yang bimbang.

Lia menarik nafas panjang untuk menenangkan dirinya, "Yaudah gue ikut." Amel menghela nafas kasar dan menatap Lia sinis. "Dari tadi kek. Yaudah ayo buruan!" Amel menarik tangan Lia kasar.

Mereka berdua keluar kelas bersama untuk menuju kantin. Di perjalanan menuju kantin, semuanya menatap Lia tak suka. Semua berbicara dengan sangat pelan tapi Lia mendengar jelas orang-orang itu sedang mengejeknya.

Amel memerintahkan Lia supaya tidak mendengarkan ucapan jelek terhadap dirinya dan tetap tenang. Mereka terus saja berjalan hingga akhirnya sampai di kantin dan memesan makanan.

Mereka berdua memilih duduk di bangku paling ujung yang jauh dari keramaian. Mereka makan dengan sangat tenang sebelum akhirnya datang seorang pengganggu yang entah dari mana.

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang