Satu Rumah

1.7K 83 8
                                    

Halo selamat pagi🌷

Happy weekend😉

Apa kabar?

Sesuai janji yang ada di Anoun kemarin

Hari ini double up

Oke lanjuuuuttt..
.
.
.
Wayoloooo.... baru baca judulnya aja udah ngeri ngeri gimana gitu:v

Siapa yg satu rumah?

Let's read now!
.
.
.

'Ketika kamu mengenal kasih sayang, maka kamu akan menanggung resiko kebencian.'
.
.
.
.
🍁Happy Reading🍁
.
.
.
.

Lia sedang menunggu sahabatnya, Amel yang katanya mau main ke rumahnya. Tapi sudah 15 menit Lia menunggu, Amel tak kunjung kelihatan batang hidungnya.

Lia keluar dari kamarnya menuju ke ruang tengah. Sambil menunggu Amel datang, Lia menyalakan televisi sebagai temannya menunggu kedatangan Amel.

"Lama banget sih tuh anak!" Lia jadi kesal sendiri karena Amel tak kunjung datang.

Lia mengambil hpnya untuk coba menghubungi Amel. Lia mencoba menelpon Amel.

Saat hendak memenekan ikon telpon pada kontak Amel, pintu rumahnya di ketuk. Menurutnya itu adalah Amel.

Lia menghela napas sejenak sebelum membukakan pintu rumahnya. "Lama banget sih..." perkataannya terhenti ketika melihat seseorang yang tadi mengetuk pintu rumahnya.

"K...Kak Rangga ngapain kesini?" Lia gugup.

Rangga menghela napasnya panjang, "Gak tau. Aneh banget bokap gue." ucap Rangga malas.

"Kenapa emang?"

"Gue.. gue di suruh nginep disini..."

"APA?" Lia memotong perkataan Rangga yang belum tuntas. "Bisa pelan dikit gak sih?" Rangga mengusap-usap telinganya.

"Eh, maap. Kok bisa sih bokap-nya Kak Rangga nyuruh kaya gitu?" Lia menampilkan ekspresi wajah bingung sekaligus kaget.

"Mana gue tau. Katanya sih ada urusan bisnis di luar negeri, sama nyokap lu juga katanya." jelas Rangga singkat.

"Masa sih?" Lia tak percaya. "Coba gua telpon Ibu" Lia menyalakan benda pipih yang sedari tadi di genggaman nya.

"Halo, Bu." ucap Lia ketika panggilannya sudah terhubung.

"...."

"Ibu bener ada bisnis di luar negeri sama orang tuanya Kak Rangga?"

"...."

"Ihh... Ibu. Kok mendadak gini sih."

"....."

"Yaudah Lia tunggu." Lia mematikan telponnya.

"Nanti Ibu sama orang tua Kak Rangga mau kesini, mau ngambil barang Ibu terus langsung ke bandara." Lia memberi tahu apa yang tadi Ibunya bicarakan dengan dirinya.

Lalu sekarang apa yang harus Lia perbuat? Apa dia harus jungkir-balik karena Rangga akan tinggal di rumahnya selama beberapa hari? Atau apa Lia harus bersikap biasa saja? Yang jelas pilihan nomor dua itu tidak akan bisa dilakukannya, karena sudah pasti Lia sangat senang dengan hal ini.

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang