Pelukan Terakhir

1K 59 5
                                    

Selamat pagi untuk kalian yang membaca ini pagi hari
Selamat siang untuk kalian yang membaca ini siang hari
Selamat sore untuk kalian yang membaca ini sore hari
Selamat malam untuk kalian yang membaca ini malam hari










Gays, Messi mau pindah dari Barca
😭😭😭
Give me some tissue🤧🤧🤧














🍁 HAPPY READING🍁










'Cinta pertama itu sulit untuk dilupakan, karena dari sana aku bisa mengerti rasanya di cintai oleh orang lain selain keluarga.'






















Hari Senin adalah hari yang berat untuk beberapa siswa karena harus bangun lebih pagi untuk mengikuti upacara yang tentu saja membuat kaki pegal. Meskipun terlihat sangat berat, tapi Rangga tetap terlihat bersemangat pada hari ini.

Hubungannya dengan Lia sudah membaik, bahkan Lia sudah memikirkan untuk kembali menjalin hubungan dengannya lagi.

Sekarang ini, Rangga sedang dalam perjalanan menuju ke rumah Lia untuk berangkat sekolah bersamanya. Sudah cukup lama dirinya tidak mendapatkan pelukan saat sedang membonceng Lia menggunakan motor.

Satu senyuman sempurna terlihat jelas dari bibir Lia yang sedang berdiri didepan rumahnya. Mendapat sambutan hangat semakin membuat semangat Rangga naik.

"Udah nunggu lama?" tanya Rangga setelah membuka helmnya.

"Enggak, aku juga baru keluar."

"Bagus. Langsung berangkat?"

"Iyalah, mau ngapain lagi emang?"

"Santai dong. Ibu mana?"

"Gak ada, udah berangkat."

"Ohh, yaudah gue juga berangkat."

Rangga kembali memakai helmnya dan menyalakan mesin motor.

"Mau dipukul?" ancam Lia.

Rangga terkekeh. Dia langsung menyuruh Lia untuk naik ke motornya.

Sebenarnya, Rangga ingin menggunakan mobil daripada motor. Karena dengan begitu, penampilan Lia saat sampai di sekolah tetap rapih dan terlihat cantik. Namun, Lia bersikukuh tidak mau naik mobil dan tetap memilih naik motor meskipun rambutnya akan berantakan. Lia beralasan jika naik motor lebih cepat sampai dan bisa menikmati sejuknya udara pagi.

Namanya wanita, jika sudah menetapkan pilihan dia tidak akan mengganti pilihannya dan pada akhirnya cowo yang harus mengalah.

"Kak, nanti pas ketemu kak Nat jangan lupa ya yang aku bilang."

"Gue orangnya pelupa."

"Serah!"

Rangga tertawa dibalik helmnya. Karena, membuat Lia kesal adalah sumber kebahagiaan Rangga.

Lia meminta Rangga saat bertemu Natasha nanti, Rangga harus merekam semua percakapan mereka dan Natasha tidak boleh mengetahui hal tersebut.

Awalnya Rangga menolak, karena hal itu dianggap merepotkan dirinya. Tapi, apalah Rangga dihadapan Lia. Saat Lia menampilkan ekspresi marah yang menurutnya sangat lucu, Rangga tidak bisa berbuat apa-apa. Mau tidak mau Rangga harus mengiyakan permintaan Lia.

***

Bel istirahat sudah berbunyi, semua siswa SMA Nusa Dua berhamburan keluar dari kelas untuk pergi ke kantin. Termasuk Lia dan Amel. Libur dua hari terasa sangat lama bagi mereka berdua yang seperti kakak dan adik ini.

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang