enam.

718 69 18
                                    

viani_wulan

Seorang cowok yang baru saja akan menaiki motor ninjanya seketika menoleh saat ia mendengar ada yang memanggil namanya, cowok itu menoleh ke belakang, ke asal suara dan ternyata yang memanggil namanya sambil berlari-lari kecil kearahnya itu adalah Azura.

"Dan! gua pulang nebeng lo ya?" pinta Azura.

"Lah? emang lo gak dijemput?" ucap Ardan balik bertanya.

"Enggak, Bolehyah?" pinta Azura memelas.

"Tapi-" belum selesai Ardan berbicara, sudah dipotong saja oleh Azura.

"Gak ada tapi-tapian yaelah," tangkasnya cepat sambil menarik tangan Ardan agar mendekat ke motor.

Ardan hanya bisa mengangguk sambil menghela napas pasrah, Ardan pun menaiki motornya.

Dan saat Azura akan naik ke atas motor kakinya terpleset, membuat tubuhnya gontai dan hampir jatuh jika Ardan tak langsung menahan pinggang Azura.

Sorot mata Azura dan Ardan bertemu, saling memandang tanpa berkedip, dan ada satu jantung yang tengah berdetak kencang, siapa lagi jika bukan jantung Azura.

"Liat-liatan aja terosss, sampe tuh bola mata keluar!" sindir Sovra jengah melihat Azura dan Ardan dalam posisi seperti itu.

"Matamu melelehkanku, saat pertama kali ku lihatmu, dan jujur ku tak pernah merasa.. Ku tak pernah merasa begini.. Ooo mungkin ini love pandangan first karena apa yang kurasa luar biasa.. Jika benar ini e-love mulai dari mana...
Dari mataaaaa.." belum selesai Gizko bernyanti tiba-tiba seseorang menimpugnya dengan sepatu.

"Adawww! anjir siapa yang berani nimpuk gue? Pakai sepatu jelek kaya gini lagi!"

"Sukurin lo upil dugong," ucap letta sambil tertawa.

Dan Letta lah si pelaku yang telah melrmpar sepatu pada kepala Gizko.

"Ck. Jahat lo sama gue ebeb letta."

"Dih, najong gue!"

*****

"Ardan, mampir dulu yuk!" ajak Azura ketika mereka telah sampai kerumah Azura.

"Nggak deh. Gua langsung cabut aja," tolak Ardan.

"Oh yaudah. Thanks ya," ucap Azura sambil menyembunyikan rasa kecewanya sebaik mungkin.

"Oke. Gua cabut dulu," pamit Ardan dan menutup kaca helm nya.

"Tiati di jalan," ucap Azura sambil melambaikan tangan setelah bertos dengan Ardan.

Melihat Ardan yang makin menjauh, Azura pun memasuki pagar rumahnya dengan senyum yang menghiasi wajahnya, Ia juga bersenandung sesuai suasana hatinya.

"Assalamu'alaikum, mommy. Anakmu yang cantik ini telah kembali dengan selamat sentausa..." Azura berteriak dengan suara melengkingnya

"Ya Allah Zura, gak usah teriak - teriak ini bukan hutan! Ini lagi pake mommy segala."

"Hehe, maap ma." ucap Azura dan langsung berlari ke kamarnya.

[1]Labirin Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang