empat puluh tiga.

470 34 0
                                    

sabrinalfiah_

"Eh, Zura kok udah rapi? Kamu kan masih sakit. udah gak usah sekolah dulu," kata Elfi, dirinya merasa takut jika nantinya terjadi sesuatu pada Azura di sekolah.

"Ihhh, Zura gapapa kok. Zura udah sehat nih," ucap Azura meyakinkan Mamanya dengan menunjukan wajah yang sudah terlihat segar.

"Yaudah, kalo gitu ayo sarapan. Nanti kalau di sekolah tiba-tiba pusing langsung izin aja ke UKS, istirahat aja kamu di sana," ucap Elfi begitu protektif.

"Iya, Mah," balas Azura yang sudah duduk di kursi.

Setelah selesai sarapan, Azura berangkat ke sekolah bersama sang Ayah. Namun saat di perjalanan, tiba-tiba mobil yang Azura dan Ayahnya gunakan berhenti entah karena apa.

"Yah, mobil nya kenapa?" tanya Azura.

"Gak tau. Sebentar ya, Ayah liat dulu," ucap sang Ayah kemudian keluar untuk memeriksa mobilnya.

Sudah beberapa menit, namun mobilnya masih belum bisa menyala, bisa si pastikan jika Azura pasti akan telat untuk ke sekolah.

"Mobilnya belum bisa juga, Yah?" tanya Azura sambil terus menatap jam arlojinya

"Ayah gak tau Zura masalahnya dimana Kamu naik angkot aja ya biar gak telat?" ujar sang Ayah pada Azura.

"Yaudah deh, lagian juga bentar lagi telat. tapi nanti Ayah naik apa ke kantor?" tanya Azura.

Belum sempat Ayahnya Azura menjawab, sebuah motor besar sudah lebih dahulu berhenti di depan Azura dan Ayahnya.

Dan orang itu adalah Sovra yang kini telah membuka helmnya dan turun dari motor.

"Loh, ini mobilnya kenapa Mm?" tanya Sovra seraya salim kepada Ayahnya Azura.

"Ini mobilnya mogok," jawab Ayah Azura.

Sovra mengangguk paham.

"Om titip Zura sama kamu boleh?"

"Boleh kok Om," balas Sovra menyetujui.

"Terus Ayah gimana?" tanya Azura untuk yang kedua kalinya.

"Ayah tadi udah telpon bengkel langganan ayah, nanti dia kesini. Kalian duluan aja biar gak telat," ucap Ayah Azura.

"Yaudah, Zura sama Sovra duluan ya Yah. Assalamu'alaikum," pamit Azura seraya mencium punggung tangan sang ayah dan di ikuti oleh Sovra.

"Kalian hati-hati ya," pinta sang Ayah yang di angguki oleh Azura dan Sovra.0

***

Kini Azura dan Sovra telah sampai di sekolah dan ternyata geng bar-bar sudah menunggu di depan gerbang seperti biasa.

"Tumben lu berdua telat?" tanya Gizko pada Sovra dan Azura yang baru saja turun dari motor.

"Tadi mobil Bokap gua mogok," jawab Azura.

"Terus si Somplak kenapa ikut-ikutan telat juga?" tanya Gizko yang seperti tengah mengintrogasi. Namun lebih terlihat jika Gizko tengaj kepo.

"Semalem gua lupa isi bensin, pas gua isi bensin ternyata pomnya rame," jelas Sovra agar Gizko berhenti kepo.

Namun ternyata, untuk kesekian kalinya harus ada yang menahan sesak karna melihat Sovta dan Azura yang datang bersamaan, menahan sakit karna harus menyaksikan eratnya lingkaran tangan Azura pada perut Sovra.

Orang itu adalah Letta, yang kini hanya bisa menunduk untuk menahan diri agar tak terlihat menyedihkan.

"Yaudah, yuk masuk!" ajak Ardan dengan menggandeng tangan Azura, namun langsung di tepis begitu saja oleh Azura.

[1]Labirin Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang