Ini adalah hari kedua geng bar-bar liburan, dan rencananya mereka akan pulang besok pagi. Masa bodoh dengan besok yang merupakan hari senin.
"Ariana!!! Bangun! Udah siang katanya mau jalan-jalan!" teriak Letta pada Ariana yang masih tidur nyenyak di atas kasur.
"Zura, Ariana belom bangun! Tinggal aja yuk!"
Dan refleks Ariana bangun dari tidurnya. "Gak! Jangan tinggalin gue!" Ariana bangun dan langsung menuju kamar mandi. Letta hanya menggeleng melihat tingkah Ariana, memang kebo.
***
Selesai sarapan mereka telah siap untuk pergi jalan-jalan mengelilingi kebun teh dekat villa.
"Aww," Azura terpeleset jatuh, dan untunglah ada Sovra yang di belakang Zura dan langsung membantu Azura.
"Azura!" pekik Ariana dan Letta, sontak Ardan dengan Gizko pun juga langsung berlari menghampiri Azura. Tapi Ariana yang berlari ke tempat Azura yang masih jatuh pun juga ikut terpeleset.
"Aduh!"
Ardan menahan badan Ariana yang ingin terjatuh.
Semua pandang mata menatap Ariana dan Ardan.
"Ar-dan," Ariana melepaskan tangan Ardan karena melihat Azura yang murung.
"Lo gapapa kan?" tanya Ardan dengan raut wajah yang khawatir.
"Gak gue gapapa, itu Zura," jawab Ariana sambil membenarkan posisinya.
"Astaga! Zura kenapa bisa gini?" tanya Letta.
"Gatau itu ada batu gue gak liat," jawab Azura.
"Udah ayok bawa ke villa lagi," ucap Ardan sambil membantu Azura berdiri.
Ada rasa senang dan sedih saat Ardan membantunya untuk berdiri dan berjalan.
Apakah ia masih bisa terus berjuang untuk Ardan? Apakah ia pantas dengan Ardan? Setiap ia melihat Ardan yang lebih perhatian kepada Ariana, dibenak Azura selalu terlintas pertanyaan-pertanyaan itu.
Namun hatinya sudah terlalu terpesona pada sosok Ardan.
Ariana yang melihat Ardan yang membantu Azura pun hanya tersenyum getir. Ada rasa senang dan ada sesuatu yang membuat dirinya sakit melihat Ardan dengan Azura, tapi ia telah berjanji pada Azura untuk bisa mempersatukan mereka.
***
"Hm, kaki gue udah mendingan kok. Kalian kalau mau pergi jalan-jalan yaudah gapapa, gue disini aja," ucap Zura.
"Hm, emang gapapa?" tanya Letta.
"Gak seru lah kalo gada lo nya juga," sambung Gizko.
"Iya, gapapa kita disini aja. Atau enggak kalian pergi aja biar gue yang nemenin Zura," ucap Ariana.
"Gapapa nih?" tanya Sovra.
"Iya gapapa. Lo kalau mau pergi juga gapapa kok," ucap Azura kepada Ariana.
"Gapapa gue jagain lo aja. Kalian pergi aja," ucap Ariana.
"Oke, kalo gitu. Tapi ntar kalo ada apa-apa langsung kabarin aja," ucap Ardan, Azura dan Ariana pun mengangguk.
Selepas kepergian mereka berempat Ariana pun mencoba membuka suara, "hm, gimana nih perasaan setelah dirangkul sama Aa Ardan nya?" tanya Ariana sambil cekikikan.
"Ish! Lo bisa aja! Ya gitu deh. Hm, sampai kapan ya gue bertahan buat bisa merjuangin dia?"
"Lo gak boleh nyerah. Liat aja sekarang dia udah kayak mencair gitu sama lo," ucap Ariana menanggapi ucapan Azura.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]Labirin Cinta✔
Teen FictionArah kita sama, namun tujuan kita berbeda. Kita memang tengah saling menuju, bedanya Aku menujumu sedangkan kamu menuju dia. dia yang tidak menoleh padamu, seperti kamu yang enggan menoleh padaku.