sembilan.

627 61 3
                                    

Normayntaa


Geng barbar pergi keluar bersama dari rumah Azura untuk jogging, Kali ini mereka akan lari dari rumah Azura hingga alun-alun kota yang jaraknya lumayan bisa bikin mandi keringat.

"Yuk, langsung aja! Biar pas nyampe, gak siang siang amat. Panas entar yang ada," ucap Ardan memberi komando.

Mereka pun langsung berlari santai bersama Sovra yg memimpin. Namun, entah mengapa tiba-tiba Sovra berhenti, alhasil, Gizko dan lainnya yang berada dibelakang Sovra pun ikut berhenti mendadak karena terkejut.

"Segerrrrr," Sovra menarik nafas dalam sambil menengadahkan kepala ke atas dan memejamkan mata dengan tangan yang ia rentangkan.

"Heh tuyul! Kalo mau berhenti itu bilang-bilang dong!" Marah letta yang nampak kesal, padahal masih pagi.

"Ya kali tuyul tinggi, itu tuh Sovra. Dia yg duluan ngerem dadakan," bela Gizko yang tak ingin di salahkan.

"Berisik lo berdua! Dasar dugong couple! Ganggu ketenangan gue aja," protes Sovra kali ini.

"LO DUGONG!!" teriak Gizko dan Letta berbarengan.

"Cie barengan... jodoh ini mah," ledek Azura yang berada dibelakang mereka.

Letta pun pergi begitu saja mendahului lalu disusul oleh yang lainnya.

"Amiin... maunya sih gitu," jawab Gizko akan ucapan Azura tadi. Namun dengan suara pelan, hingga tidak ada seorang pun yang dapat mendengarnya.

***

Geng barbar kini sedang beristirahat di pinggir jalan, tepatnya di bawah pohon yang rindang. Kendaraan sudah banyak yang berlalu lalang, karena ini juga hari libur, tidak sedikit pula yang memutuskan untuk jalan jalan.

"Nih, aqua buat lo pada. Biar kalian pada fokus menatap masa depan," Ardan menyodorkan 5 botol aqua kepada teman-emannya.

"Sejak kapan lo jadi bijak?" tanya Ariana seraya menerima minuman yang diberikan oleh Ardan.

"Sejak minum Aqua," jawab Ardan sambil memegang botol Aqua di depan dadanya, bergaya layaknya bintang iklan.

"Malah iklan lo mah! Udah yuk, lanjut!" ucap Gizko.

Mereka pun melanjutkan kembali joggingnya. Namun, ketika Azura akan berdiri untuk mengikuti yang lain, tali sepatunya terlepas. Lalu ia balik badan dengan tegap, seperti sedang baris berbaris lalu jongkok menalikan kembali tali sepatunya.

"Eh ngapain balik badan dulu tadi? Padahal langsung aja ih, koplak! Gimana kalo pas gue ngebalik terus lari nambrak tiang," gumam Zura setelah selesai dengan sepatunya.

Bruk...

Zura menabrak sesuatu ketika ia berdiri, membalik dan jatuh.

"Aww, tuh kan nabrak!" lirih Zura lalu mendongak siapa yg ia tabrak.

"Sovra! ternyata elo, gue pikir tiang listrik," kata Zura, berdiri dibantu oleh Sovra.

"Gue tinggi tapi gak setinggi tiang listrik juga kali," balas Sovra.

"Ya maap, gue duluan ya," Azura berlari meninggalkan Sovra mengejar yg lain.

"GAYS TUNGGUIN GUEE!" teriak Zura.

"Wey cunguk! Tungguin gue!"

***

"Ada pesawat tuh!" Letta menunjuk ke atas.

"KAPAAL... BAGI DUIT!" teriak Gizko hingga menarik perhatian orang yang sedang lewat di situ.

"Apa apaan si lu! Malu maluin aja!" ucap Ardan sambil membekap mulut Gizko.

[1]Labirin Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang