delapan belas.

525 39 36
                                    

MandaVire

"Selamat pagi anak-anak," sapa Bu Guru terdengar di kelas yang sekarang sedang hening layaknya kelas tak berpenghuni.
Ntahlah karena apa, mungkin karena geng yang biasanya cari masalah di kelas kini hanya diam saja terlihat acuh.

"Pagi Buk!" balas murid Kelas 11 Mipa A tanpa ada semangat.

"Baiklah, sekarang kita ulangan, keluarkan kertas selembarnya!"

Mendengar perkataan Bu Rina, kelas yang tadi sepi bak hutan belantara kini langsung heboh karena para siswa dan siswi di kelas yang tak terima dengan keputusan mendadak Buk Rina.

"YAH IBU KOK KITA ULANGAN SIH? KAN KEMAREN IBU GAK BILANG KALO SEKARANG MAU ULANGAN," Teriak Gizko dengan suara lantangnya, dan langsung di setujui oleh para manusia di dalam kelas,
Kecuali Azura yang sedari tadi diam tak berbicara.

"Siapa Gurunya disini?" tanya Bu Rina yang langsung membuat semua mata yang tadi heboh tak karuan kita tertuju padanya.

"Ibu!" teriak mereka kompak dengan wajah sedih yang sok di imut-imutkan, padahal tidak ada satupun yang keliatan imut.

"Terus siapa yang paling tua disini?"

"Ibu!"

"Siapa yang ngajarin kalian?"

"Ibu juga!"

"Berarti siapa yang berhak nentuin kapan ulangan?"

"Ibu!" teriak mereka kompak.

"EH.. EH.. ENGGA BU! ENGGA!" para siswa-siwis yang tersadar refleks berteriak heboh, masih tidak mrnerima ulangan dadakan yang di berikan gurunya itu.

"Ok-ok! karena ibu hari ini lagi Happy, jadi kalian ibu kasih waktu untuk kalian belajar selama 1 jam pelajaran, Paham?" Putus Bu Rina akhirnya yang tak bisa diganggu gugat.

"HAMPA BUUU!" teriak mereka terbalik dari pertanyaan bu Rina tadi untuk menggambarkan perasaan mereka yang sekarang sudah hampa tak berwarna.

Setelah proses pendemonstrasian pendapat tadi selesai, para siswa dan siswi pun duduk dan membuka bukunya.

Emang yang rajin itu beda. buka buku untuk main hp maksudnya.

tak lama bunyi bel 1 jam pelajaran pun berdering, menandakan ini saat nya mereka ulangan.

Kita doakan saja yang tidak belajar nilainya tinggi, yang belajar juga nilainya makin tinggi.

Biar Adil, yang bodoh makin pintar, yang pintar gak usah ikut ikutan bodoh.


******

"ANJING LAH! ITU ULANGAN ATAU UJIAN HIDUP SIH? SUSAH BANGET GILAKK!!" teriak Letta setelah waktu ulangan habis dan Bu Rina yang sudah keluar kelas untuk lanjut mengajar di kelas lain.

"Percayalah, ujian hidup gue bahkan gak sesusah ulangan MTK gue!" Gizko yang sudah pasrah pun hanya bisa berdoa dalam hati semoga nilai ulangan yang ia jawab asal-asalan tadi bisa dapat nilai yang memuaskan.

"Mau gimana lagi, salah siapa tadi waktu disuruh belajar malah main hape dan nonton youtobe," Balas Ariana menyindir teman-teman pemalasnya.

"Gue tadi main hp untuk belajar sama mbah gue," bela Letta untuk dirinya sendiri.

"Gue juga tadi ngeyoutobe buat nonton penjelasan materi," lanjut Gizko.

"Yelah liat gue dong, gak perduli berapa nilai MTK gue," Sombong Ardan.

"Gue peduli! Biar nanti pas tamat ESEMA gue mudah nyari kuliahan," balas Letta tiba-tiba sok bijak dan sok memperdulikan masa depan.

"Eleh-eleh diam lu pada! Lu semua gatau penderitaan gue yak! jadi diam aja, ok!" Teriak Gizko sambil memasang wajah sok imutnya.

[1]Labirin Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang