Kini geng bar-bar telah sampai di depan rumah Azura, setelah melewati perjalanan yang lumayan jauh dan macet itu. Dan mereka memutuskan untuk mengantarkan Azura pulang terlebih dahulu.
"Yaudah, Jur. Kita langsung jalan ya? Gue masih harus nganter yang lain lagi," ucap Sovra setelah Azura turun dari mobil.
"Iya, hati-hati. Jangan ngebut," balas Azura seraya melambaikan tangannya.
Setelahnya, mobil yang dikendarai Sovra dan juga teman-temannya hilang dari pandangan Azura. Azura bergegas memasuki rumah untuk beristirahat karena besok sudah harus masuk sekolah seperti biasa.
****
Hari ini seperti biasa, geng bar-bar sedang berkumpul di kantin, dengan segala guyonan yang Gizko buat.
"Oh iya, Na. Lu udah baikan?" tanya Azura, mengingat kemarin Ariana mengalami kecelakaan.
"Oh, udah agak enakan kok. Mending dari pada kemarin," balas Ariana sambil tersenyum.
"Harusnya kamu jangan masuk dulu kalau belum sehat beneran. Ntar malah tambah sakit lagi," ucap Ardan yang masih khawatir dengan keadaan Ariana. Dan tanpa Ardan sadar, ucapannya itu membuat Azura harus menahan sakit lagi, lagi, dan lagi.
Apalagi bagian Ardan yang berbicara dengan Ariana menggunakan kata 'kamu', benar-benar meninggalkan bekas tersendiri di dalam diri Azura.
"Gak kok, gue udah sehat. Gak usah pada lebay gitu napa sih," balas Ariana.
Dia tau pasti Azura tambah salah paham, karena Ardan selalu memberi perhatian kepadanya.
"Yaudah yuk, masuk kelas! Bentar lagi bel," ucap Letta mengajak teman-temannya masuk kelas.
Akhirnya mereka semua memutuskan untuk kembali ke kelas sebelum bel berbunyi. Tapi tidak dengan Sovra, dia malah mencolek bahu Ardan dan membisikkan sesuatu kepadanya.
"Ikut gue bentar. Gue mau ngomong serius sama lu," kata Sovra sambil berbisik.
Sedang yang dibisiki hanya mengerutkan alis sebagai tanda bertanya.
Mereka memisahkan diri tanpa disadari oleh yang lainnya. Mereka berdua berbicara di samping pintu toilet laki-laki.
"Kenapa?" tanya Ardan yang bingung kenapa Sovra memintanya untuk ngobrol berdua.
"Lu beneran jadian sama Ariana?" tanya Sovra dengan wajah serius
"Gue sendiri juga bingung, soalanya Ariana gak jawab gue waktu itu."
"Emang kenapa dah, lu nanya begini?" lanjut Ardan bertanya balik kepada Sovra.
"Gapapa sih. Cuma mau mastiin aja," alibi Sovra.
"Yaudah yuk! Balik ke kelas. Pasti yang lain nyariin," ucap Sovra sambil menepuk bahu Ardan. Akhirnya mereka bergegas kembali ke kelas.
**
"Lu berdua dari mana dah? Tiba-tiba aja ngilang," tanya Letta.
"Kepo amat lu anak ayam!" sahut Gizko yang tiba-tiba ikut bicara.
Padahal yang di tanya siapa, yang jawab siapa. Ya udah lah ya, suka-suka Gizko aja.
"Gue gak nanya lu cubluk!" kata Letta sambil menoyor kepala Gizko.
"Apaan sih noyor-noyor kepala orang. Kepala tuh difitrahin bukan buat di toyor," balas Gizko.
"Kenapa jadi pada berantem sih? Jangan berantem terus kenapa sih?! Lama-lama kalian nanti jodoh loh," ucap Azura yang pusing akan kelakuan kedua sahabatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/205728116-288-k585448.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]Labirin Cinta✔
JugendliteraturArah kita sama, namun tujuan kita berbeda. Kita memang tengah saling menuju, bedanya Aku menujumu sedangkan kamu menuju dia. dia yang tidak menoleh padamu, seperti kamu yang enggan menoleh padaku.