tiga puluh sembilan.

503 34 0
                                    

sabrinalfiah_

Azura segera masuk rumah berjalan menuju ke kamarnya, ia merasa bahagia karna bisa seperti itu dengan Ardan. 'Gimana ya rasanya kalau setiap hari bareng Ardan? Di perhatiin sama dia, pasti gue bakal jadi perempuan paling beruntung bisa bareng dia.' Begitulah isi hati Azura yang berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada.

Sedangkan di lain tepat Letta juga merasakan hal yang sama. Dia sangat bahagia bisa pulang bersama dengan Sovra dan mengabaikan rasa sakit hatinya yang diterima karena melihat Sovra dekat dengan Azura.

"Mau mampir dulu gak?" tanya Letta saat motor Sovra sudah berada di gerbang depan rumahnya.

"Gak usah deh. Gue langsung pulang aja," tolak Sovra.

"Yaudah. Lu hati-hati ya," kata Letta.

"Yaudah gue balik, ya. Sana lu masuk," pamit Sovra dan bergegas pergi dengan motornya.

Letta masuk ke dalam rumah dengan ekspresi bahagia. 'Baru di anter pulang aja gue senengnya bukan main. Apa lagi diperhatiin kayak azura,' batin Letta.

Tetapi dia ingat kembali jika dia hanyalah di anggap sahabat dengan Sovra. Mungkin menyakitkan, tapi begitulah adanya.

Pusing karena memikirkan itu, akhirnya dia bergegas untuk mandi dan tidak memedulikan dia dianggap apa dengan Sovra intinya sekarang dia bahagia.

***

Seperti biasa, pagi ini geng bar-bar sedang menunggu Ardan dan Ariana, dan tidak seperti biasanya Ariana telat.

"Kebiasaan banget tuh si Ardan ngaret terus! Ini lagi si Ariana juga ikutan ngaret," gerutu Letta yang bosan karna menunggu.

Brumm... Brumm...

Suara derum motor itu memecahkan lamunan mereka, dan suara derum motor itu berasal dari motor milik Ardan yang baru saja sampai di sekolah bersama Ariana. Sakit rasanya, lagi-lagi melihat orang yang kita sayang malah sayang dengan sahabat kita sendiri.

'Baru aja kemaren di buat terbang. Eh.. udah di buat jatoh lagi aja,' dumel Azura di dalam hati.

Ardan dan Ariana mendekati ke empat sahabatnya setelah memarkirkan motor milik Ardan.

"Kok lu berdua bisa dateng barengan sih?" tanya Sovra mewakili Azura.

Sovra tau sebenarnya Azura ingin menanyakan itu tapi dia tidak mau membuat Ariana merasa tidak enak.

"Ohh, itu tadi gue berangkat ke sekolah naik angkot. Terus angkotnya mogok. Pas mau naik angkot lain, angkot lainnya penuh. Jadi gue jalan, nah! Pas banget ketemu Ardan. Jadi bareng deh," jelas Ariana dengan detail.

Yang lain hanya ber-oh ria sebagai jawaban mengerti.

***

Sekarang geng bar-bar bersama teman sekelasnya sedang berada di lapangan karena hari ini mereka sedang melakukan pelajaran olahraga.

Sekarang kegiatan olahraga mereka adalah bermain bola basket. Ardan, Sovra, dan Gizko berada di satu tim. Sedangkan Letta, Azura, dan Ariana tengah menonton di pinggir lapangan bersama teman lainnya.

Di pinggir lapangan tampak riuh dengan sorakan sorakan mendukung antar tim.

"SOVRA AYO SOVRA!" Begitulah teriakkan dari Letta.

Bola yang Sovra dribble dia berikan ke arah Ardan dan shoot masuk kearah ring lawan

"YEAY ARDAN!"

"MANTEP BANGET AR!"

"KEREN DAN, KEREN!"

Begitulah teriakan penonton saat Ardan berhasil mencetak skor.

Setelah beberapa menit pertandingan di laksanakan akhirnya pertandingan selesai dengan tim Ardan yang memenangkannya.

Ardan, Sovra, dan Gizko berjalan ke arah gengnya yang menunggu di pinggir lapangan.

"Akhirnya kalian menang. Nih, Sov! Minum, pasti lu haus kan?" tanya Letta sembari menyodorkan air mineral yang sedari tadi ia pegang.

Gizko yang melihat itu hanya bisa tersenyum masam, dia senang melihat Lettanya senang.

"Iya. Makasih Let," ucap Sovra sambil meneguk air yang di bawa oleh Letta.

Sedangkan Azura memberi botol air mineral yang dia bawa kepada Ardan. Ardan merasa kecewa mengapa bukan Ariana yang memberinya minum, pikir Ardan.

Sedang kan Ariana memberikan kepada Gizko saat melihat yang lainnya di beri minum dan Gizko doang yang tidak dapat minum.

"Nih, minum! Gak usah cemburu gitu liatnya," goda Ariana saat Gizko terus memperhatikan Letta dengan Sovra.

"Siapa coba yang cemburu?! Aneh aja liatnya. Biasanya dia gak ada manis-manis nya gitu," balas Gizko membela diri, tapi malah membuat dia semakin digoda oleh Ariana.

"Oh, jadi Letta manis ya? Baru sadar lu? Dia kan emang manis," goda Ariana lagi.

"Gak, bukan gitu maksud gue. Tau ah bodo amat! Udah yu ke kantin! Laper nih," kesal Gizko dan mengajak yang lain untuk kembali ke kelas karna ingin menghidari godaan dari Ariana.

***

Sekarang mereka sedang berada di kantin,

"Na, mau makan apa?" tanya Ardan yang lagi, lagi dan lagi memberi perhatian kepada Ariana. Dan kembali membuat hati Azura merasa sakit.

"Jur, lu mau makan apa?" tanya Ariana.

"Gue mau somay aja deh, lu apa?" Azura balik bertanya kepada Ariana

"Samain aja deh gue kayak Azura. Minumnya es teh manis," ucap Ariana yang di setujui oleh Azura.

"Gue juga samain aja," kata Letta dan Gizko.

"Cie... cie... barengan jawabnya," seru mereka ber empat dan di balas muka kesal dengan keduanya.

Setelah beberapa lama menunggu akhirnya pesanan datang yang di bawa oleh Ardan dan Sovra.

Mereka makan dengan tenang hingga salah satu dari mereka terbatuk.

"Uhukk... uhukk...."

"Nih, minum. Makanya kalau makan tuh pelan-pelan," ucap Sovra sambil mengelus punggung Azura.

Sakit kembali di terima oleh hati Letta. Perhatian kecil yang diberikan Sovra kepada Azura adalah hal besar yang Letta ingin dapat kan dari Sovra. Beginilah nasibnya jika kita suka dengan sahabat sendiri.

Letta cuma bisa tersenyum masam melihat interaksi antara Azura dan Sovra.

***

Tbc💜

sabrinalfiah_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sabrinalfiah_

[1]Labirin Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang