Created by Normayntaa
Menunggu adalah salah satu kegiatan yg membosankan bukan? tapi itu tidak berlaku pada Geng BarBar.
Sudah hampir dua puluh menit Azura dan yang lainnya menunggu kedatangan Ardan yang sampai sekarang belum juga terlihat dalaman semvaknya.
Azura yang memang paling merasa kesal dari yang lainnya itu selalu bersumpah dalam hatinya, saat Ardan datang ia akan langsung membawa Ardan ke masjid untuk di kurbankan.
"Mana sih Ardan woy! kagak dateng dateng ini teh!" ucap Azura kesal, dirinya benar-benar di buat menunggu.
Meskipun Azura tidak menunggu Ardana sendiri tapi tetap saja, ia seperti tahanan yang tengah menunggu untuk di bebaskan. Sama seperti empat sahabatnya yang lain, Leta, Ariana, Sovra dan Gizko yang juga tengah memeluk gerbang, layaknya orang bodoh yang tidak memperdulikan tatapan demi tatapan aneh dari para siswa-siswi.
"Entah apa yang merasuki mu, hingga kau tega menghianatiku, kau tega syalalala," Gizko bernyanyi dengan suara yang terdengar memprihatinkan.
"Gua mau nanya," kata Gizko, memecahkan keheningan layaknya kuburan.
"Apa?" saut Leta.
"Gajah sama Jerapah kenapa gak bisa beranak Kebo?" tanya Gizko, mengeratkan pelukannya pada pagar.
"Karna itu Gajebo!" kata Ariana yang awalnya santuy berubah barbar.
"Oke."
Hanya itu suara terakhir yang di dengar oleh Azura sebelum akhirnya kembali hening dengan pikiran masing-masing.
Ketika sedang asik-asiknya menghayal, tiba-tiba suara klakson motor terdengar keras, menyadarkan Azura dan yang lain yang hampir saja kerasukan jin sekolah karna terlalu lama melamun.
Mereka berlima menatap tajam pada orang yang tadi menyalakan klakson, sorot mata mereka benar-benar membunuh, layaknya tengah berada di acara the voice.
"WOY CUBLUK! KEMANA AJA LO SETAN!"
***
"De buruan! Kakak udah ada janji nih," teriak Ardan dari luar rumah, dirinya sudah siap di atas motornya, mengenakan jaket merah hitam dengan helm yang sudah terpasang di kepalanya.
"Iya kak, ayok berangkat!" kata Dania adik dari Ardan yang baru saja muncul dan langsung naik ke atas motor.
Tanpa menjawab, Ardan langsung melajukan motornya dangan sedikit di atas rata-rata, hingga membuat Dania terkejut karna Ardan langsung main gas tanpa aba-aba.
.
.
.Tidak sampai 20 menit, motor yang dinaiki oleh Ardan dan Dania sudah sampai di tujuan yaitu sekolah SMA Raya 01 (ra-one _dibaca_ rawan) yang terletak di pusat kota bandung.
Ardan yang melihat kelima sahabatnya yang tengah menunjukkan raut wajah tanpa semangat itu membuatnya ingin tertawa.
Astaga! Lihat saja waut wajah ke lima sahabatnya yang seperti seorang tahanan yang akan mendapatkan hukuman mati, dan jangan lupakan pagar yang di peluk erat oleh ke lima sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]Labirin Cinta✔
Teen FictionArah kita sama, namun tujuan kita berbeda. Kita memang tengah saling menuju, bedanya Aku menujumu sedangkan kamu menuju dia. dia yang tidak menoleh padamu, seperti kamu yang enggan menoleh padaku.