PROLOG ✔

215K 7.9K 1K
                                    

Seorang gadis kecil menangis di mansion megah itu. Suara nya terdengar sangat nyaring dan memilukan hati, isakan demi isakan pun terdengar tak beraturan dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang sekarang Ia lihat.

Gadis itu memegang sebuah pisau yang menusuk seorang wanita paruh baya, tepat di area jantung, dan membuat baju putih yang Ia kenakan kini berganti menjadi semerah darah. Gadis itu menarik pisau itu perlahan dan kini menjadi tepat di gengaman tangannya.

"Mommy bangun," lirih gadis kecil itu menangis sesambil menggoyangkan tubuh wanita tidak berdaya di hadapannya.

"Tante hiks, apa yang tante lakukan? Hiks," isak gadis itu kembali menahan tangisannya, manik matanya menatap sosok wanita yang berada tidak jauh dengan tempat nya berada.

"Quinzeea, kau sungguh menganggu, dasar anak nakal!" ujar Wanita itu terlihat kesal.

"Tapi Mommy, tante, tante hiks tante jahat. Zeea hiks Zeea bilangin Daddy!" Seru gadis itu yang masih menangis di tempat nya.

Hingga suara pintu terbuka, menampilkan sosok Pria paruh baya dengan seorang anak laki-laki di sebelahnya. Mata Pria itu membulat tak percaya, dengan apa yang Pria itu lihat sekarang. Dia melihat sosok Istri nya terbaring lemah dengan berlumuran darah di tubuhnya. Dan putri kandungnya yang memegang sebuah pisau di dalam gengamannya.

"Mas lihat anak mu!" Seru Wanita yang berada tidak jauh dari gadis kecil itu menatap Pria itu dengan tatapan 'syok' yang Wanita itu perlihatkan.

"Dia membunuh Mba Lastri, Dia pembunuh!" Seru Wanita itu kembali dan mulai meneteskan air matanya.

"D-Daddy, tante berbohong!" Elak Gadis kecil itu membela dirinya sesambil menahan air matanya. Membuat Pria itu menatap penuh kebencian dan amarah kepada anak perempuan nya.

"Zeea kamu keterlaluan! Kamu membunuh Mommy kamu sendiri!" teriak Pria paruh baya itu dengan mata yang melotot kearah Putri nya. Jujur saja, mendengar apa yang Wanita itu ucapkan membuat Pria itu kecewa dengan apa yang putrinya lakukan. Kecewa, marah dan tidak percaya.

"Zeea-zeea tidak membunuh Mommy Dad, Tante berbohong!" Seru Anak itu yang masih kembali terisak dengan tangisannya.

"Kamu jahat Zeea! Kamu bukan adek abang!" Marah anak laki-laki yang berada di sebelah Daddy gadis itu, membuat Zeea atau gadis kecil itu menggeleng kepalanya cepat.

"Bang Zeea tidak melakukannya, Tante Luna yang membunuh Mommy. Bang Abang percaya kan." Tangis Zeea atau Quinzeea, air mata gadis kecil itu telah membasahi paras cantik nya. Ia benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa, semua menyalahkan nya dan tidak ada yang mempercayai dirinya. Apa mereka tidak berpikir jika Zeea tidak mungkin membunuh ibu kandung nya sendiri.

"Mas anak mu berbohong, buktinya anak mu lah yang membawa pisau itu, dia membunuh Mba Lastri di hadapan aku mas." Tangis Luna dengan wajah tak bersalahnya, air mata buaya wanita itu masih saja menghiasi wajahnya membuat Quinzeea, gadis kecil itu tidak percaya dengan apa yang 'Tante' nya katakan.

"Gak Tante, itu-itu tante berbohong. Zeea tidak melakukannya hiks," ujar Quinzeea kembali, tangan Gadis itu melemah dan pisau yang berada di gengamannya pun terjatuh. Tersadar jika Ia memang memegang pisau yang menusuk ibunya.

"Zeea kamu pergi dari rumah ini sekarang! dan jangan kembali lagi! Ingat kamu bukan anak dari keluarga Elbarrat lagi!" teriak Robert, Daddy Quinzeea keras memenuhi mansion besar itu. Membuat Quinzeea menatap tidak percaya kepada Daddy tersayangnya. Kenapa Daddy nya tidak mempercayai Zeea.

QUINZEEA ; Fake Nerd Is Devil (REVISI) #S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang