Pukul 22.00 malam adalah akhir dari acara pernikahan Keluarga Elbarrat. Balon lilin yang akan di terbangkan pun cukup banyak, Quinzeea hanya mengamati semua pasangan kekasih yang membawa satu buah balon yang akan mereka terbangkan.
Teman teman dan saudara nya pun ikut melakukan penerbangan itu. Di pinggir pantai terasa lebih dingin daripada di tempat resepsi. Namun mereka yang akan menerbangkan balon lilin terasa begitu hangat.
Berbeda dengan Quinzeea yang merasakan kedinginan di tempat di mana dia berada. Di bawah pohon kelapa dengan bersandar di batangnya.
Memandangi lautan dan semua pasangan kekasih yang siap melakukan acara terakhir. Penat yang ia rasakan tidak lagi terasa yah karena melihat senyuman kebahagaiaan dari orang orang yang ia sayang.
Dehaman seseorang membuat ia terkejut, Quinzeea pun menolehkan kepalanya kearah samping mengamati Luca yang ikut memandang ke arahnya.
"Luca ngagetin aja lo" ucap Quinzeea membuat laki-laki itu tertawa kecil.
"Maaf deh kak" ucap Luca di akhir ketawa nya.
"Ngapain lo di sini?" ucap Quinzeea membuat laki-laki itu ikut duduk bersamannya.
"Pergerakan musuh seperti nya gak ada kak, tapi gue baru tau kak kalau orang yang bersama Jessica kemarin adalah orang yang dulu gue deteksi" ucap Luca lalu mengeluarkan ponsel di sakunya.
"Siapa?" ucap Quinzeea yang mulai serius.
"Seina" ucap Luca pelan membuat Quinzeea terkejut.
"Seina? Bukannya dia?" ucap Quinzeea membuat Luca harus memotongnya.
"Dia kabur" ucap Luca membuat Quinzeea berdiri dari tempatnya.
"Gimana bisa?" ucap Quinzeea Dengan penuh tanda tanya.
"Orang dalem ikutan ambil kak, Dan penghianat itu udah tertangkap dan terbunuh" ucap Luca membuat Quinzeea marah.
"Sejak kapan Ada penghianat, kenapa gue gak sadar" ucap Gadis itu dengan raut wajah begitu bingung.
"kalau itu gue gak tau kak, tapi ada kabar satu lagi" ucap Luca lalu mengikuti Quinzeea yang berdiri.
"Apa?" ucap Quinzeea dingin.
"Seina ada di sini"
Deg
Seketika darah Quinzeea terasa membeku, ia mengingat apa yang telah ia lakukan dengan ibunya, namun apa yang ia lakukan demi membalas dendam ibunya dimasa lalu. Namun kenapa ia merasa seakan akan ia salah melakukan itu? Seakan akan ia menyesal melakukan itu?sejak kapan leader Red Devil memiliki hati? Kasihan dan juga Merasa bersalah?
"kak" ucapan Luca membuat Quinzeea tersadar dari lamunannya.
"Oh apa?" ucap Quinzeea yang telah sadar dari lamuannya.
"Pengamanan harus di perketat" ucap Luca mengingatkan.
"Oke, lo bilang ke Faiz suruh dia memperketat keamanan di Hotel mulai besok sampek dua hari berikutnya" ucap Quinzeea membuat Luca menganggukan kepalanya dengan semangat.
"Siap!" ucap Luca.
"Lo gak ikut tu nerbangin balon?" ucap Quinzeea yang mulai mengganti topik.
"Gak gue gak percaya gituan kak" ucap Luca seadannya.
"Maksud lo?" ucap Quinzeea yang bingung.
"Mereka nerbangin balon lilin dengan mengucapkan keinginan bukan? Dan gue gak percaya keinginan itu tercapai" ucap Luca membuat Quinzeea tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUINZEEA ; Fake Nerd Is Devil (REVISI) #S1
Teen Fiction(TAHAP REVISI) Yang udah ke revisi ada tanda ✔ okee (cerita masih lengkap) *PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! HARGAI KARYA SAYA! JANGAN ASAL COPY! WALAU ITU IKUTIN NAMA ATAU ALUR CERITANNYA! * SEBELUM MEMBACA AKAN LEBIH BAIK FOLLOW AUTHOR NYA YAA... 😈�...