Jangan lupa tinggalkan jejak ya.......
Selamat membaca 😊
😈😈😈
SATU hari Satu malam, kini hanya tinggal Atthan dan Azka yang menjaga Quinzeea sedangkan Bastian dan Bunda Juna yang menunggu Juna. Mereka khawatir kenapa Quinzeea dan Juna belum sadar sedari kemarin, seharusnya Quinzeea sudah sadar namun jiwa nya merasa lelah dan tidak ingin bangun secepatnya.
Di ruangan Juna, Dokter telah memeriksa Laki-laki itu dan yang membuat bahagia adalah keadaan Juna yang telah membaik.
Bastian sendiri berjalan kearah Juna dan mengamati laki-laki yang terbaring lemah di atas brankar itu. Lalu membisikan sesuatu.
"Jun kapan Lo sadar, Lo harus lihat Quinzeea yang lemah karena Lo! Lo harus sadar Jun!" Ujar Bastian berbisik.
Satu detik.... Dua detik...... Tiga detik tangan pucat Laki-laki itu mulai bergerak, dari jari telunjuk hingga matanya. Bastian sedikit terkejut mendapati keadaan Juna tersebut. Sesegera mungkin Bastian memencet tombol di atas tempat Juna berbaring. Bunda Juna pun ikut menghampiri anaknya dengan air mata yang menetes deras, bahagia. Akhirnya Juna dapat terbangun dari koma nya, Dokter memasuki ruangan Juna dan memulai memeriksa keadaan Laki-laki itu.
Dokter begitu terkejut dengan keadaan nya sekarang, berbeda dengan beberapa menit lalu. Keadaan Juna memburuk setelah Ia tersadar? Juna terbatuk, merasakan sesuatu yang sesak pada bagian dadanya.
"Juna istirahat dulu saja." Pesan Dokter itu dan mendapatkan anggukan dari Laki-laki yang masih merasa sesak di dalam dadanya, lalu Juna menutup matanya kembali, mencoba beristirahat.
"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya langsung Bunda Juna, khawatir dengan kondisi anak tunggalnya.
"Keadaannya memburuk, saya akan jelaskan keadaannya di ruangan saya, ibu boleh ikut saya." Kata Dokter itu membuat hati Dona, Bunda Juna terasa tertusuk duri. Ia benar-benar khawatir.
"Baiklah, Bastian kamu jaga Juna sebentar. Tante mau ke tempat dokter dahulu." Pinta Bunda Juna dan mendapatkan anggukan dari Laki-laki bernama Bastian, sahabat Juna.
Di tempat lain, Quinzeea kedatangan tamu. Seseorang berpakaian lengkap serba hitam mendekati Atthan dan juga Azka yang sedari tadi menjaga keadaan adik mereka.
"Ah Lo, ngapain ke sini?" Tanya Azka dingin menatap datar kearah Laki-laki yang Ia ketahui namanya.
"Gue jenguk Zeea, gak boleh?" Sinis Laki-laki itu namun masih dengan sikap santainya.
"Gue tinggal dulu, Ka, Lo anterin Gue ke Kantin, Lo belum makan dari semalem." ujar Atthan mengetahui situasi dan langsung mendapati anggukan dari Azka.
Setelah kepergian Atthan dan Azka. Laki-laki itu mendekatkan dirinya kearah Quinzeea lalu mengenggam tangan gadis itu erat. Mencoba melihat apa saja kejadian yang akan terjadi dengan gadis itu kedepannya. Faiz, Laki-laki berpakaian serba hitam itu sudah berulang-ulang kali mencoba namun nihil, Ia sama sekali tidak mendapatkan apa pun yang ingin Ia lihat. Hingga pintu ruang rawat terbuka, menampilkan sosok tampan Luca yang tengah memasuki ruangan Quinzeea mendekati Faiz lalu bertanya apa yang Laki-laki itu dapat dalam bayangan masa depan.
"Gak ada," ujar Faiz dingin dengan tatapan datar menatap Quinzeea yang terbaring lemah.
"Gue dah nyoba berulang-ulang kali namun gak ada. Gue rasa ada yang salah sama penglihatan gue." Jelas Faiz yang menyadari akan kemampuannya yang semakin hari semakin menghilang? Lebih tepatnya bukan menghilang. Kelebihannya itu seakan-akan tidak merespon kejadian terdekat, melainkan Faiz justru melihat sesuatu yang terjadi beberapa tahun yang akan mendatang, dan Faiz tidak dapat memastikan kapan kedatangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUINZEEA ; Fake Nerd Is Devil (REVISI) #S1
Teen Fiction(TAHAP REVISI) Yang udah ke revisi ada tanda ✔ okee (cerita masih lengkap) *PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! HARGAI KARYA SAYA! JANGAN ASAL COPY! WALAU ITU IKUTIN NAMA ATAU ALUR CERITANNYA! * SEBELUM MEMBACA AKAN LEBIH BAIK FOLLOW AUTHOR NYA YAA... 😈�...