🌼Bagian 1🌼

412 27 2
                                    

🍁🍁🍁

Sinar matahari mulai menampakkan dirinya, dan tanpa seizin pemilik kamar cahaya tersebut menyelinap memasuki sela-sela jendela hingga sang gadis yang sedang tertidur pulas nampak terganggu karena cahaya tersebut menusuk retina matanya.

Ailah mengerjap-ngerjapkan matanya karena merasa terganggu dengan cahaya yang menyilaukan matanya.
Ia mengangkat tangan kanannya. Menatap sesuatu yang melingkar di pergelangan tangannya.

Sontak ia mendudukkan dirinya saat melihat angka jam yang sudah menunjukan pukul 07:10. Oh astaga, lima menit lagi bel masuk akan segera berbunyi.

Tidak! Ia tidak bisa mandi hanya dengan waktu lima menit. Bahkan untuk perjalanan ke sekolahnya saja memakan waktu sepuluh menit.

Ailah grasak-grusuk. Sibuk menyiapkan daftar pelajaran hari ini yang memang belum sempat ia siapkan tadi malam.

Lngsung bergegas ke kamar mandi. Tidak lama ia keluar lagi. Setelah selesai memakai seragam ia langsung turun dengan langkah terburu-buru.

"Bun, kok Bunda gak bangunin Icha sih?" tanyanya.

"Tadi tu Bunda udah bangunin kamu, tapi kamunya aja yang gak bangun. Kaya kebo," jawab sang Bunda tenang.

"Ya udah, Icha mau langsung berangkat aja. Assalamualaikum." Ailah langsung mencium punggung tangan kedua orang tuanya, kemudian berlari keluar rumah.

****

"Kan telat," Sesal Ailah saat melihat gerbang sekolahnya sudah ditutup rapat.

Selanjutnya ia turun dari mobilnya, "Pak, sini!" Ailah melambai-lambaikan tangannya pada Pak Suryo, satpam yang tengah berdiri tegap di depan gerbang.

"Ada apa, Neng?" tanyanya mendekat.

"Bukain gerbangnya dong, Pak" mohon Ailah.

Pak Suryo menggeleng, "Gak bisa. Mending Neng Icha pulang lagi aja."

Ailah membulatkan matanya, "Lah, kok pulang?"

"Emang gitu, Neng. Biasanya yang telat gak akan disuruh masuk lagi, disuruh pulang aja," kata Pak Suryo kelewat santai.

Wajah Ailah sudah cemberut. "Icha gak mau pulang, Pak. Bukain dong, please."

"Bukain Aja pak!" saut seseorang.

Ailah tersenyum senang menatap Bu Risa. Tumben Bu Risa baik, "Eh, makasih lo, Bu."

Ailah segera masuk kedalam mobil. Lalu memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah.
Ia berhenti di tempat. Sedikit mundur karena ada sebuah mobil yang melewatinya. Mobilnya sangat asing.

Seorang laki-laki keluar dari mobil itu. Laki-laki itu memakai seragan sama sepertinya. Apa itu anak baru yang di katakan Anggia kemarin?

Ailah mengangkat bahu acuh. Ia pikir itu tidak penting, bukan urusannya juga. Lebih baik ia masuk ke kelas sekarang.

"Mau kemana kamu?" tanya Bu Risa tiba-tiba. Ailah sontak menghentikan langkahnya, membalikkan badannya menghadap guru itu.

Ia tersenyum manis, menatap Bu Risa yang tengah berjalan menghampirinya, diikuti seorang laki-laki tadi di belakangnya, "Masuk, Bu. Kan mau belajar."

Bu Risa menggeleng. Menunjuk dedaunan, serta gumpalan kertas yang berserakan di depan kelas, "Pungut sampah dulu. Terus hormat di tiang bendera hingga jam istirahat selesai."

"Kok gitu, Bu?" tanya Ailah tak terima.

"Kamu sudah telat sepuluh menit, Ailah. Cepat kerjakan, atau mau saya tambah hukumannya?"

AILAH(END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang