🍁🍁🍁
Ailah berjalan gontai di sepanjang koridor. Ia memeluk tas ranselnya yang ia pindahkan ke depan. Sekolahan masih tampak sepi, bahkan kedua temannya saja belum datang.
Ya, wajar-wajar saja jika sekolahan masih sepi, karena ini masih pukul 06:15. Masih butuh waktu satu jam lagi untuk menunggu bel masuk berbunyi.
Ailah sengaja datang pagi-pagi sekali seperti ini. Ia menghindari kedua orang tuanya, yang di mana mereka berkumpul pasti bahasannya tidak jauh dari Abyan. Ailahkan jadi bad mood.
Satu lagi, ia juga sedang menghindari Abyan. Ayahnya tadi sempat berbicara kepadanya bahwa pagi ini Abyan yang akan mengantarnya ke sekolah, dan yang lebih parah lagi ini akan berlaku seterusnya. Benar-benar mengesalkan.
Ailah duduk di depan kelasnya. Kedua tangannya ia gunakan untuk menopang wajahnya. Tak ada senyum di wajah itu.
Drtt drttt
Ia meraih tasnya, mebukanya, dan mengambil ponselnya yang bergetar di dalam sana.
"Ayah," ucapnya pelan. Selanjutnya ia menggeleng. Tidak, ia tidak akan mengangkat telpon itu. Pasti Abyan sudah berada di rumahnya untuk menjemputnya. Ayahnya pasti sekarang sedang sibuk mencari keberadaannya.
Ailah menghela nafas lega saat ponselnya berhenti bergetar. Sedetik kemudian ia membulatkan matanya saat melihat sebuah pesan chat WhatsApp dari Ayahnya.
Ayah💜
"[Cha, kamu sudah di sekolah? kenapa gak nungguin Nanda dulu? Kan tadi Ayah sudah bilang sama kamu kalo mulai sekarang kamu pergi pulang sekolah sama Nanda. Kenapa kabur? Ayah gak suka, ya. Kamu sekarang mulai berani ngebantah. Kasian tuh Nanda udah capek-capek kesini kamunya gak ada.]"
06:37
"[Tadi Icha buru-buru, soalnya ada tugas, Yah✌]"
06:38
"[Tidak usah berbohong sama Ayah, Icha. Ayah makin gak suka!]"
06:38
Ailah menghela nafas. Salah lagi.
"[Iya, Ayah. Maaf🙏]"
06:38
Read
Ailah kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas. Tapi sebelum itu ia mematikan ponselnya. Ia berkali-kali menghela nafas. Hari-harinya sekarang benar-benar buruk.
"Cha, ini lo?"
Ailah memutar mata malas, "Emang siap lagi?" tanyanya menatap Anggia kesal.
"Lo ngapain di sini?" tanya Anggia, lagi.
"Sekolah bego!"
"Santai kali, Cha. Emosian banget," gerutu Anggia sambil memajukan bibirnya.
"Lo kenapa datangnya awal banget? gak biasanya," tanya Sila heran.

KAMU SEDANG MEMBACA
AILAH(END)✅
Fiksi RemajaSIAPKAN DIRI SEBELUM MEMBACA!! BOLEH KASIH KRISAR, TAPI YANG SOPAN! *** "Kak Nanda harus kuat. Ikhlasin tante, tante pasti udah bahagia disana" "Lo pernah kan ngerasain diposisi gue?" "Berenti sok nasehatin! Seharusnya lo ngerti keadaan gue, kare...