🌼Bagian 11🌼

168 12 0
                                    

🍁🍁🍁

Ailah sudah bangun sejak satu jam yang lalu. Sila sedang berada di kamar mandi, dan Anggia masih terlelap di tempat tidur.

Ailah duduk menghadap jendela. Matanya menatap ke depan, tapi berbeda dengan pikirannya yang melayang kemana-mana.

"Cha."

Ailah terlonjat saat tiba-tiba seseorang memanggil namanya. Ia mengusap dadanya, "Ngagetin lo!" kesal Ailah. Sedangkan Sila terkekeh.

"Lo lagi mikirin apa, Cha?" tanya Sila aneh. Dari tadi ia panggil-panggil Ailah tidak menjawab. Oleh karena itu Sila memutuskan untuk mengerjai Ailah dengan mengejutkannya.

"Gak tau, Sil. Dari kemarin gue ngerasa kaya ada sesuatu gitu. Tapi gue gak tau apa." jawabnya lesu.

"Lah, gimana ceritanya lo gak tau apa yang lo rasain sendiri."

Ailah menganggkat bahunya, "Gue gak tau."

Sila menjentikkan jarinya, "Gue tau."

Ailah menatap Sila dengan mata berbinar. Ia tau, pasti Sila akan memecahkan apa yang menyebabkannya seperti ini, "Apa?"

"Kita foto-foto di luar, yuk?" Senyum Ailah memudar. Dugaannya salah.

"Gak, lo aja sana," tolak Ailah kembali menghadap kedepan membelakangi Sila.

Sila memendang Ailah kesal, "Kok gitu, sih? Masa gue pergi sendiri. Kalo gue sendirian, terus siapa yang bakal fotoin gue nanti?"

"Males, lo ngajak gue cuma minta fotoin, kan? Sekalian aja lo sewa orang. Capek gue fotoin lo yang bahkan lebih dari lima kali."

"Ya udah, gue ajak Anggia aja." Sila berjalan menuju ranjang tempat Anggia tertidur.

"Nggi, bangun." Sila menggoyangkan tubuh Anggia pelan. Mencoba mrmbangunkan perempuan itu.

"Nggi, temenin gue foto di depan, yuk. Pemandangannya bagus," bujuk Sila.

Sila menghela nafas. Bahkan tidak ada pergerakan dari tubuh Anggia, "Kebo banget, sih! Udah mati lo, Nggi?"

Ailah mmenggeleng mebatap Anggia, "Jahat banget mulut lo, Sil."

Sila tersenyum menampakkan deretan giginya, "Abisnya gue kesel. Anggia tidur kaya orang udah mati aja."

Selanjutnya Sila tersenyum licik, "Gue mencium bau-bau kejahatan, " ucap Ailah menatap Sila curiga.

"Liat, ya."

Sila menggosok-gosokkan kedua tangannya. Berjalan lebih mendekat pada Anggia, "Nggi! Di depan ada cogan, ganteng banget, Nggi!" Sila berteriak tepat disamping telinga Anggia sambil berdecak beberapa kali.

Anggia sontak mendudukkan dirinya, "Mana?" tanyanya setengah sadar.

"Dia nungguin lo di depan." ucap Sila dengan senyum jahatnya.

Anggia langsung berdiri, lalu berlari menuju kamar mandi.l, "Gue mandi dulu! Bilangin tunggu gue, Sil! " teriak Anggia dari kamar mandi.

Sila dan Ailah yang melihat itu tak bisa menahan tawa. Rencana Sila memang ampuh, "Berhasil, kan?" Ailah mengangguk sambil tersenyum. Keduanya bertos ria.

"Mana cowoknya, Sil?" tanya Anggia yang baru saja keluar dari kamar mandi. Mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Gak ada," jawab Sila tenang.

Anggia membulatkan matanya, "Lo, ngerjain gue?" tunjuknya pada diri sendiri.

Sila tertawa pelan, "Ya, maaf."

AILAH(END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang