🌺Bagian 23🌺

126 12 0
                                    

#
Kamu tau? Hati wanita itu seperti kaca. Apabila kaca itu pecah, memang bisa untuk diperbaiki. Tapi, kaca yang sudah diperbaiki itu tidak akan pernah bisa kembali seperti semula. Kaca itu akan tetap retak dan cacat. Tidak akan bisa kembali sempurna seperti sebelumnya.

_Ailah.V.P_


🍂🍂🍂

Sekarang Ailah sedang berada di atas ruftoof bersama dengan seorang laki-laki.
Ailah menatap was-was lantai yang berada di bawah. Pikirannya sudah menerawang kemana-mana.

Tatapannya beralih pada laki-laki yang sedang berdiri di sebelahnya. Ia menelan ludah secara kasar, "Lo mau bunuh gue di sini? Lo bakalan dorong gue?" tanya Ailah takut-takut.

Laki-laki itu terkekeh pelan. Kemudian mendudukkan dirinya di pembatas ruftoof. Lalu menepuk-nepukkan tangannya pada lantai yang berada di sampingnya.

"Sini duduk, lo mau tau 'kan siapa gue sebenarnya?" tanyanya tanpa menatap Ailah. Tatapannya tetap mengarah ke depan.

Spontan Ailah menganggukkan kepalanya. Ia pun ikut mendudukkan dirinya di samping laki-laki itu. Ailah menatap serius laki-laki di sampingnya.

Laki-laki itu mulai melepas masker yang menutupi sebagian wajahnya. Menatap Ailah dengan senyuman yang amat manis.

Ailah yang sedari tadi menatapnya dengan penuh rasa penasaran kini berubah begitu cepat. Entahlah, tatapannya pada laki-laki itu tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Perasaannya bercampur aduk. Ada rasa sedih, bahagia, dan benci, "Alex," panggilnya pelan.

Laki-laki itu tiba-tiba memeluk tubuh Ailah erat, "Aku kangen banget sama kamu, Cha. Ternyata kamu sekarang benar-benar berubah, kamu makin cantik."

Dengan sekali hentakan Ailah melepas kasar pelukan itu. Ia berdiri dan menatap tajam Alex.
Iya, laki-laki misterius tadi adalah Alex, "Gue emang cantik. Terus, urusannya sama lo apa? Ngapain lo di sini? Gue udah gak sudi liat muka lo lagi!"

Alex lagi-lagi tersenyum. Senyum yang begitu Ailah rindukan, "Hm, kamu pikir aku percaya, Cha? Aku tau jauh di dalam lubuk hati kamu, kamu masih cinta sama aku. Aku juga yakin kalo kamu sangat-sangat rindu sama aku. Jangan munafik, Cha."

Ailah terkekeh pelan dengan matanya yang menatap sinis Alex, "Alex Alex, lo pikir lo siapa? Lo sendiri 'kan yang minta gue buat lupain semuanya? Sekarang gue udah lupain semuanya. Lantas, untuk apa lo kembali ke sini setelah semuanya lo akhiri?"

Alex berjalan mendekat. Meraih tangan Ailah, "Cha, kamu udah baca surat dari aku, kan? Semuanya udah aku ceritain di surat itu. Aku rasa surat itu sudah cukup jelas buat kamu mengerti."

Ailah tersenyum, "Jelas, bahkan sangat jelas." Alex yang mendengar itu ikut tersenyum menatap Ailah. Hatinya sangat berharap jika nanti Ailah mau menerimanya kembali.

Selanjutnya Ailah menggeleng. Ia menarik tangannya yang dipegang oleh Alex, "Tapi, semuanya sudah terlambat, yang ada di sini ....." Ailah menunjuk dadanya, "Bukan kamu lagi, tapi orang lain."

Senyum yang Alex tampakkan tadi seketika menghilang. Alex kembali meraih tangan Ailah, " Gak, gak mungkin, Cha. Kenapa kamu secepat itu bisa lupain aku? Selama ini aku selalu mikirin kamu."

Ailah menarik kasar tangannya. Selanjutnya ia mengangkat tangan kanannya di depan wajah Alex, "Lo liat ini? Ini bukti kalo gue udah lupain lo, dan bukti kalo di hati gue udah ada orang lain, bukan lo lagi. Seharusnya lo paham itu!"

Alex menatap sebuah cincin yang melingkar di jari manis Ailah. Matanya sudah berkaca-kaca. Alex tidak kuasa menahan tangisnya. Percaya atau tidak itulah kenyataanya.

AILAH(END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang